Swara pun tiba di toko milik ayah nya ia duduk dengan kesal tanpa bicara mut nya sangat buruk
Syekar yg melihat nya ia langsung menghampiri sang putri"Kau sudah pulang apa kau bertemu nyonya parvati?"
"Sangat menyebalkan ayah aku tidak bertemu dengan nyonya parvati tapi aku bertemu dengan wanita yg sangat sombong
Dia memanggilku gadis kurir dan apa kau tau dia memberikan ku ubah tips."gerutu swara dengan masih sedikit emosi
"Kenapa putri ku ini biarkan saja mereka memanggil apa saja tapi kau tetap putri ku.kau ingat kata ibu mu jangan pernah membalas orang dengan sikap yg sama."kata syekar mengusap rambut swara
"Tapi ayah di,,,,"ucapan swara yg terpotong oleh suara ponsel syekar
Syekar mengangkat nya
Swara sedikit merajukSyekar menerima panggilan ia terlihat berbincang cukup lama
Tak lama kemudian syekar kembali duduk bersama swara yg masih diam di sofa
"Tadi nyonya parvati yg menelpon
Dia meminta maaf pada ayah,atas perkataan menantu nya tadi pada mu,ia bilang jika dia tidak tau kalau kau datang dan kalian juga tidak bertemu jadi dia merasa bersalah
Dan dia juga bilang sebagai permintaan maaf dia mengundang kita ke puja di rumah nya nanti malam dan dia sangat berharap jika kita datang di pemujaan nya itu."
Kata syekar
"Ayah ayo lah kau tau kan jika aku,,,,"
Ucap swara
"Ya ayah tau itu tapi setidak nya kita datang itu akan membuat mereka senang dan kita tidak mengecewakan nyonya parvati,"ucap syekar
"Baik lah aku akan datang tapi jika untuk pemujaan tolong jangan paksa aku."ucap swara memohon
Syekar pun hanya menatap swaraMalam pun tiba
Terlihat syekar dan urpasi sudah siap
"Urpasi coba kau lihat swara suruh dia cepat kita akan terlambat."titah syekar belum juga urpasi pergi dear muncul
"KK itu swara sudah datang,
Swara ayo cepat lihat lah ayah mu seakan dia takut ketinggalan pesawat,"ucap urpasi meledek sedangkan syekar hanya bisa menghela napas dengan ledekan adik nya itu
Merak pun pergi dengan mobilDi kediaman Raj sing
"Nenek ayo kita mulai puja nya,"ucap laks
Terlihat seluruh keluarga Raj sing sudah berkumpul siap berdoa kecuali sanskar ia duduk di sofa ruang tamu sesekali aku melihat ke arah semua keluarga nya yg akan berdoa
"Tunggu dulu sebentar lagi kali ini aku menunggu seseorang untuk ikut serta pemujaan ini,sebentar lagi mereka pasti datang."ucap parvati melirik ke arah pintu masuk
"Nenek kau mengundang orang lain?"tanya ragini
"Ya nak nenek mengundang seseorang kita tunggu sebentar lagi ya."
"Ibu kau mengundang siapa apa dia penting sehingga ibu menunggu nya?"tanya Sujata
"Ya dia sangat penting aku ingin mereka ikut serta di puja kali ini."ucap parvati
"Baik lah ibu kita tunggu mereka."kata ramTak lama kemudian swara,syekar dan urpasi datang parvati tersenyum dan menghampiri kedatangan mereka
Syekar,swara dan urpasi menyatu kan tangan memberi salam di balas semua orang
"Gadis kurir itu,,,ya ampun untuk apa dia ke mari."gerutu Sujata melihat ke arah swara
"Wanita kurir?siapa maksud ibu?"tanya ragini
"Sudah lah jangan dengarkan ibu dia selalu memberi julukan aneh pada semua orang sebaik nya ayo kita temui mereka."ajak laks pada ragini yg kini menghampiri mereka
Mereka semua pun berkenalan dan para wanita saling berpelukan
Sanakar berdiri dari duduk nya melihat siapa yg datang ia terdiam sejenak
"Nak kemari lah kenalkan ini cucu tertua ku dan sanskar dia syekar pemilik toko kain langganan nenek."
Sanskar pun menyentuh kaki syekar dan memberi salam pada urpasi dan terlihat senyum pada swara
"Haii,,,ucap sanskar di balas oleh swara
Tak lama kemudian mereka mulai pemujaan mempersilahkan syekar untuk bergabung"Nyonya aku tunggu di sini saja ."ucap swara
"Loo kau tidak akan ikut pemujaan?"tanya parvati
"Nyonya maafkan putri ku tapi dia tidak meyakini apa pun dan siapa pun jadi kami minta maaf untuk itu"syekar menjawab
"Tidak apa-apa aku mengerti karna cucu ku pun begitu lihat dia hanya duduk di sana itu pun karena paksaan ku,"ucap parvati menunjuk ke arah sanskar dari kejauhan
Mereka pun mulai pemujaanSwara hanya diam di kursi teras ia melihat pemandangan di malam hari yg sangat sejuk angin semilir menemani kesendirian nya di kursi panjang taman yg ia duduk Ki
Sesekali ia menggosokkan kedua tangan nya
"Eehhhee,,,"satu deheman sanskar lontar kan dari arah belakang
Swara pun menoleh ke arah suara
"Kau,,,maksud ku sir,,,"ucap swara pelan menyebut
"Boleh aku duduk?"tanya sanskar sopan
"Tentu silahkan ini rumah mu jadi,,"ucap swara tersenyum
"Dari awal kita bertemu kau sellau memanggil ku dengan sebutan sir,jangan terllau pormal panggil saja aku sanskar itu akan lebih akrab,"pinta Sanskar yg tersenyum
"Tapi itu akan tidak sopan untuk ku jika aku memanggil dengan nama mu sedangkan kita baru beberapa kali bertemu."kata Swara
"Ke sopanan bukan dari cara kita menyebut tapi dari perilaku juga kan
Jadi panggil saja aku sanskar,"tukas sanskar
"Baik lah jika itu mau mu,saa,nskar."ucapan swara dengan masih kaku
"Kau tidak ikut pemujaan?"tanya sanskar
"Tidak,aku maksud ku aku hanya percaya pada diri sendiri menurut ku itu cukup untuk saat ini dan Samapi saat ini,kau sendiri?"tanya balik
"Aku pun sama seperti mu."ucap sanskar
"Benar kah?ku pikir di dunia ini hanya aku yg tidak percaya pada apa pun,"
"Entah kebetulan atau tidak kita di pertemukan seakan memang sifat kita yg sama,hahaha"ucap sanskar lalu tersenyum
Mereka pun dengan asyik nya ngobrol berbagi pengalaman dan bertukar cerita suasana pun terlihat lebih akrabDi depan pintu parvati mengawasi sedari tadi ia tersenyum senang melihat kedekatan antara sanskar dan swara
"Ya dewa sekian lama aku menunggu momen ini,hari ini aku melihat nya apa ini pertanda dari mu?semoga saja aku sngat menyetujui nya."ucap parvati berbicara sendiri melihat nya

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Cinta
Romansamengisahkan seorang gadis yg bernama swara hanya berprinsip pada keyakinan nya sendiri. sehingga bertemu dengan seorang pria bernama sanskar yg di haruskan hidup dengan nya bersatu nya dengan ikatan pernikahan menjadi awal sebuah ujian bagi merek...