episode 9

385 14 0
                                        

Di kediaman raichand
Terdengar satu panggilan masuk ke ponsel swara
Swara yg sedang terdiam di kamar pun mengangkat nya

"Halo,,,
"Kau sedang apa?"
"Aku sedang di kamar"
"Baik lah,kenapa kau pulang tanpa mengabari ku,aku bisa mengantar mu ,"
"Kau masih tidur tak ada yg berani menggangu mu,selain nenek mu yg membangun kan nya."
"Ya kau benar,sudah lah,apa kau siap,maksud ku besok kita menikah jadi,,,"
"Ya besok kita menikah tapi tidak akan banyak yg berubah dengan kita bukan semua nya akan sama saja hanya saja setatus,dan keberadaan kita yg berubah."
"Ya kau benar swara,"
"Sedang apa kau apa semua persiapan nya sudah siap?"
"Mungkin,,Karna aku sedang berada di kantor "
"Di kantor,,,"ucap swara mulai sedih
"Ya hari ini aku harus lembur Karna banyak pekerjaan yg harus aku urus,"ucap sanskar
"Eemmm baik lah Sans,,skar aku tutup aku harus bersiap"ucap swara langsung menutup ponsel nya
Air mata mulai keluar dari mata indah nya
Ia terduduk di bawah
Menangis
"Begitu tidak berharga nya pernikahan kita sehingga kau lebih memilih bekerja dari pada mempersiapkan nya,hiks,,,betapa tidak beruntung nya diri ku menikah dengan orang yg aku cintai tapi dia tidak sedikit pun mencintai ku,

Di kediaman Raj sing

"Sujata kau siapkan kamar untuk anapurna dan Durga prasand mereka akan tiba sebentar lagi"titah parvati Sujata pun pergi untuk menyimpan kan nya

Ana purna dan Durga prasand mempunyai seorang putra yg bernama Sahil
Mereka adalah paman dan bibi sanskar Kaka dari ibu sanskar mereka masih berhubungan baik dengan keluarga nya

Tak lama kemudian mereka pun tiba di kediaman Raj sing
Di sambut hangat oleh keluarga mereka saling berpelukan karna sekian lama tak bertemu,

Dengan tak berselang lama sanskar datang ia melihat ke datangan bibi dan paman nya ia langsung memeluk mereka karna selama ini ia lumayan dekat dengan paman dan bibi nya sanskar pun memeluk sepupu nya Sahil

Mereka pun saling melepas rindu
Di malam menuju pernikahan semua orang menari semua kerabat dan saudara datang sanskar duduk melihat orang-orang menari ia mencari seseorang

Sebuah musik pun di putar
**Prem Ratan Dhan payo** di putar
🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶

Seorang wanita cantik menari menjadi sorotan semua orang
Dengan lentur nya wanita itu terus menari bahkan mengajak semua keluarga menari hingga lagu habis
Musik pun berhenti terlihat sanskar
Dan laks memeluk wanita cantik itu

"Kau baru datang kenapa?"tanya laks maaf kan aku kakak banyak yg harus aku kerjakan di kampus jadi aku terlambat"ucap wanita tersebut
"Kau semakin cantik,dan tambah dewasa,utaran"ucap sanskar memeluk utaran

Utaran adalah anak Sujata ia mempunyai sifat yg sangat berbeda dari ibu nya ia gadis yg baik,polos,dan sangat dekat dengan sanskar dan laks
Dia pun menjadi kesayangan kedua kakak nya Itu,begitu juga dengan parvati ia juga sangat menyayangi nya seperti kedua kakak nya
Malam pun berlalu

Di pagi hari persiapan pun sudah mulai siap karna upacara akan di adakan malam ini
Semua saudara dan kerabat sudah kumpul dan bersiap

Di kediaman raichand swara terlihat sedangan berada di kamar ia sudah mulai di dandani
Oleh beberapa perias tak lupa juga dengan bibi nya yg selalu ada di samping nya

Swara mulai di rias wajah nya di pakai kan perhiasan
Dengan memakai baju pengantin merah ia terlihat sangat cantik gelang mulai di pakaian kan di kedua tangan nya
"Wah hena nya terlihat sangat hitam,kau tau orang bilang semakin gelap warna hena di tangan nya maka semakin calon suami nya menyayangi nya"ucap salah seorang perias yg memakai kan gelang
"Tentu saja calon suami nya itu sangat baik,dan menghormati swara jadi sudah pasti ia akan sangat menyayangi istri nya ini"ucap Urpasi menyebut pelan dagu swara
Swara hanya terdiam

Semua perias pun pergi dari kamar swara membiarkan swara sendiri

Swara bolak balik di kamar nya dengan siap menjadi pengantin

"Aku sangat tak karuan ibu,kau tau jika kau ada di sini aku pasti akan ceritakan semua nya pada mu
Entah aku harus senang,atau sedih saat ini,banyak alasan untuk ku merasa sedih dan senang
Aku juga sangat gugup,"ucap swara mondar mandir memainkan kan kuku nya

Syekar terlihat sibuk menyuruh dan mempersiapkan segala nya
Ia sudah siap dengan pakaian nya
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 7 malam
Semua sudah siap

Begitu juga dengan mempelai pria mereka sudah siap untuk pergi ke tempat sangat wanita untuk melangsungkan acara pernikahan
Terlihat sanskar siap dengan pakaian dan semua perlengkapan pakaian pengantin pria

Mereka mulai berangkat dengan beberapa mobil menuju ke tempat upacara pernikahan di laksanakan

Di sebuah gedung yg mewah dengan hiasan dan bunga-bunga karpet merah menjuntai dari luar gedung menyambut setiap orang yg datang ke tempat itu,
Sebuah aula yg di siapkan untuk upacara pernikahan sudah siap dengan seorang pendeta sedang duduk menunggu kedatangan sepasang calon pengantin

Sanskar dan rombongan keluarga nya pun tiba memasuki gedung
Semua orang menyambut nya terutama syekar dan urpasi,
Semua ritual pun di lakukan sanskar di persilahkan duduk di altar pernikahan menunggu snagn mempelai wanita datang

"Urpasi bawa swara kemari kita akan mulai upacara nya"titah syekar
"Aku akan menemani mu."ucap ragini ikut bersama urpasi

Tak lama kemudian dengan gandengan kedua wanita dengan wajah di tutup dupata merah sang pengantin wanita menuruni anak tangga semua mata tertuju pada nya
Ragini dan urpasi pun mdudukan swara di altar yg di mana sanskar sudah terlebih dahulu duduk bersebelahan

Pendeta pun mualia menyalakan api suci untuk prosesi pernikahan
Do'a demi do'a pendeta ucap kan dan urpasi pun mengikat selendang antara swara dan sanskar
Pendeta menyuruh swasan berdiri dan mengelilingi api suci untuk mengucap sumpah taburan bunga dari semua keluarga mengiringi langkah kedua nya memutari api suci
Putaran pun selesai sesama kembali duduk dan saat nya sanskar memakai kan kalung Manggal sutra yg menjadi bukti jika swara sudah menjadi seorang istri di lanjut kan dengan pemberian bubuk merah di kening swara
Perlahan sanskar menerapkan nya ia melihat ke arah swara yg mulai mengeluarkan air mata
Entah air mata apa itu
Sanskar merasa jika itu adalah air mata kesedihan karena ia menganggap jika pernikahan ini adalah satu paksaan untuk swara ia merasa bersalah dan bertanggung jawab akan air mata yg di keluarkan oleh swara

Semua proses pun sudah di laksanakan

Suasana pun tak seramai sebelum nya
Itu menandakan teman dan tamu sudah mulai meninggalkan gedung
Seluruh keluarga kedua mempelai pun kini rehat sejenak

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang