episode 56

352 12 1
                                        

Di pagi hari
Apartemen

"Sanskar aku akan pergi melihat ke adaan ibu di rumah sakit."swara meminta ijin pada sanskar

"Tidak swara sebaik nya jangan sekarang kau lihat kan sikap ibu Sujata pada mu tadi malam,dan kau pun pasti nya tidak akan melawan nya,"ucap sanskar mencegah

"Tapi sanskar bagai mana jika tidak ada yg menjaga nya di rumah sakit aku yakin nenek tidak bisa terus di rumah sakit,nenek juga harus istirahat,sedangkan ragini dia harus mempersiapkan semua nya di rumah  banyak pekerjaan di rumah yg harus ragini tangani sendiri,"swara dengan kepedulian nya

"Banyak suster yg menjaga ibu Sujata di sana.
jangan khawatirkan dia,kalau tidak kau pergi saja ke rumah,kau sangat menyayangi ragini bukan kau sangat peduli pada nya,pasti dia sangat sibuk harus mengurus rumah sendiri,kau bisa membantu nya."sanskar memberi saran

"Sanskar kau ini,percaya lah ibu tidak akan berbuat apa-apa pada ku,dia ibu mu,dan dia juga sedang sakit,"swara memberi pengertian

"Tidak aku tidak akan mengijinkan mu pergi sendiri menemui ibu Sujata,aku akan menjemput mu nanti sore kita akan pergi ke sana bersama."tegas sanskar memberi keputusan final

"Sanskar aku mohon jangan bersikap berlebihan pada ku jika tidak aku tidak akan bisa menghadapi sesuatu di masa depan ketika kau dan aku berpisah nanti."ucap swara mengingat perpisahan yg akan terjadi

"Swara dengar meskipun kita akan berpisah bukan berarti aku akan melupakan mu,kau akan tetap menjadi teman ku,sahabat terbaik ku,aku akan selalu menjaga mu,dan akan selalu datang jika kau memerlukan bantuan aku tidak akan membiarkan mu dalam kesulitan."ucap sanskar membuat swara menitikkan air mata

"Tidak sanskar aku tidak ingin terus menyusahkan mu dan membebani mu,setelah kita berpisah kau akan mendapatkan wanita yg akan menjadi pendamping hidup mu yg sesungguhnya nya,dan tentu nya akan mendapatkan cinta mu,
Aku akan sangat iri pada wanita yg kelak akan mendapatkan cinta dan kasih sayang mu seutuh nya karena ia telah berhasil mendapatkan pria sebaik,dan sejujur diri mu,"swara dengan berusaha tegar berkata seperti itu,namun hati nya tidak sanggup membayangkan jika harus melihat orang yg kita cintai hidup dengan orang lain

"Cukup swara jangan mengatakan itu lagi,kita saja belum berpisah jadi bagai mana bisa kau mengatakan itu semua,swara ku mohon jangan paksa aku untuk semakin membenci pernikahan."sanskar dengan tidak ingin mendengar kepahitan yg harus ia rasakan berpisah dengan yg ia cintai

"Tapi itulah kenyataan nya sanskar,kau dan aku akan berpisah,kita akan menjalani hidup kita masing-masing,kau akan bahagia dengan orang yg benar-benar kamu cintai dan juga mencintai mu."swara Dengan membalikan tubuh nya membelakangi sanskar
Bernafas sesak yg teramat harus menerima kenyataan air mata nya yg terus keluar dari mata nya
Seakan tak bisa di bendung

"Lalu bagai mana dengan mu.?"sansak kembali melontarkan pertanyaan

"Jangan pikirkan aku sanskar,
Maksud ku tentu saja aku akan hidup hanya dengan orang yg begitu aku cintai,dan sayangi tidak akan pernah aku berpaling dari cinta ku,aku akan selalu menjaga nya walau pun harus merintangi berbagai ujian dalam hidup ku."swara dengan diam-diam memegang perut nya

Sanskar yg mendengar nya pun seakan tak sanggup

"Aku merasa orang yg paling tidak beruntung di dunia ini swara
karena kenyataan nya aku sama sekali tidak berarti di dalam hidup mu,aku benar-benar akan membenci pria yg sangat kau cintai itu swara."gugam sanskar dengan mata berkaca-kaca sedih

Ketika itu pun bel rumah terdengar menandakan seseornag datang.
Seketika swara dan sanskar pun menghilangkan kesedihannya yg nampak di wajah mereka masing-masing berusaha menyembunyikan nya

Swara pun membuka pintu
Di lihat nya ragini datang dengan tatapan kesal terdiam.

"Ragini kau kemari,bagai mana, keadaan ibu sujata?"tanya swara

"Bisa kah aku masuk."ucap ragini menghiraukan kan pertanyaan swara

"Ya,,tentu,"swara dengan heran nya mempersilahkan ragini masuk

"Ragi kau kemari ada apa,apa ada sesuatu?tanya sanskar yg melihat ragini menghampiri nya
Berdiri tepat di hadapan nya

Ragini pun tanpa berkata ia menyodorkan sebuah tas kecil dan ponsel pada sanskar
Sanskar yg melihat nya seakan mengetahui siapa pemilik dari dompet dan ponsel itu

"Ponsel,dompet itu.
Itu milik mu swara!"ucap sanskar melihat ragini

"Ya tepat sekali ini milik mu swara benar kan?"ucap ragini

"Ya itu milk ku,ragini aku mencari nya syukur lah kau menemukan nya di ma kau menemukan nya?"tanya swraa antusias mengambil nya

"DI TEMPAT DI MANA IBU MENDAPATKAN LUKA TUSUKAN."ucap ragini dengan mata menatap sanskar emperlihatkan kebenaran.

Teggg,,,,,
Seketika suasana pun menjadi tegang seakan swara tau jika kebenaran nya akan terungkap,namun lain hal nya Dnegan sanskar ia benar-benar tak mengerti dengan perkataan ragini

"ya wara ada seorang paman yg mengantarkan nya ke rumah sakit,dan dia mengatakan jika ini milik mu."ucap ragini mulai terbawa situasi

"Apa maksud mu ragini?"tanya sanskar penuh tanya

"Swara sanskar bertanya apa aku atau kau yg akan mengatakan nya?"tanya ragini pada swara menahan nya

"Iitu,,,yaampun benar pasti paman penjual sayur itu yg menemukan nya saat aku membeli sayur kemarin di pasar,haa,,ha syukur lah dia menemukan nya."swara mencoba mencari alasan untuk berbohong
Dengan wajah yg tak yakin akan berhasil meyakinkan kan nya

"Paman itu juga mengatakan jika wanita pemilik barang ini yg menyelamatkan dan membawa ke rumah sakit seorang wanita yg terluka akibat tertusuk itu.dia juga mengatakan jika wanita itu adalah menantu dari wanita yg tertusuk itu.😡😢 "Ragini dengan kesal mengetahui kebenaran yg swara sembunyikan marah pada swara

"Apa,,,apa maksud mu?"ucap sanskar
Tak percaya

"Tanyakan itu semua pada wanita yg menjadi istri mu ini sanskar."ucap ragini dengan air mata yg ia susut di pipi nya

"Jadi kau berada di tempat kejadian dan kau juga yg menolong ibu Sujata dan menyelamatkan nya swara?"sanskar mendekat dan menatap mata swara tatapan yg tak dapat di artikan

"Sanskar iiiitu,,,"swara tak bisa mengelak hanya bisa tertunduk diam

"Kau membiarkan orang asing mendapatkan pujian dengan perbuatan yg tidak dia lakukan.
Dan kau membiarkan hinaaan cacian dari orang yg nyawa nya kau tolong!jawab aku swara?aaahhhhh,,,,,,."sanskar memukul tembok dengan tangan nya penuh amarah dengan apa yg di ketahui nya

Swara pun yg melihat nya segera menarik tangan sanskar

"Sanskar apa yg kau lakukan tangan mu,terluka."swara melihat tangan sanskar yg lebam akibat memukul tembok mengusap nya

"Kau tidak bisa melihat orang lain terluka,tapi kau selalu membuat orang terpaksa melukai diri nya sendiri akibat sifat mu itu swara."sanskar menatap kecewa dengan melepaskan tangan swara dari tangan nya

Ragini yg melihat nya hanya bisa menangis dengan kebenaran yg diketahui nya

"Kau tidak pernah memikirkan diri mu sendiri swara,kau selalu menerima hinaan dan cacian dari orang lain terhadap mu swara."gugam ragini dalam hati menangis

Dengan terbongkar nya kebenaran akan kan membuat semua nya berubah menjadi lebih baik??atau malah menjadi lebih buruk??.

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang