episode 63

394 17 1
                                    

Swara membuka pintu kamar dan berdiri di ambang pintu melihat ke seluruh sudut kamar dengan mata penuh kesedihan dan hati yg berat

Kenangan demi kenangan membayangi setiap sudut ruangan yg terlihat redup cahaya angin memasuki ruangan seakan meniup seluruh raga yg kini tengah berdiri di tengah-tengah
Mata yg sembab meneteskan air mata seakan tak mampu untuk meninggalkan semua kenangan nya.

"Begitu banyak kenangan,sesingkat ini kah akhir dari semua nya
Seakan aku tak percaya jika aku harus mulai hidup tanpa mu,kenapa kita harus di satukan dengan cara seperti ini,tidak adakah kesempatan ku untuk bisa bersama mu lagi?"swara dengan terus menitikan air mata,segera ia menyusut nya

"Sebaik nya aku hanya membawa baju lama ku saja,dan ponsel ini aku tidak akan membawa nya aku akan tinggalkan semua kenangan yg terhubung dengan nya."ucap swara memasukan beberapa pakaian dan menaruh ponsel nya di atas tempat tidur

Tak lupa ia hanya meninggalkan selembar kertas berisikan tulisan nya dan satu tandatangan di sebuah kertas
Ia pun membawa tas yg tak begitu besar dengan langkah berat nya ia kembali melihat ke belakang di mana ia harus meninggalkan semua nya,ia pun menarik nafas nya menyusut kembali air mata nya yg seakan tak ingin berhenti mengalir di mata nya.
_____

"Apa maksud mu sanskar kenapa aku tidak temui swara ayo temui dia sekarang."ucap ragini

"Swara tidak ada di ruangan nya dokter shimar mengatakan jika dia meminta untuk keluar tadi tapi dia tidak mengatakan ke mana dia akan pergi."ucap sanskar yg duduk di kursi lorong rumah sakit

"Apa kau sudah menghubungi nomor nya?" Tanya ram pada sanskar

"Ya kenapa aku tidak berpikir,"ucap sanskar mengambil ponsel nya di saku celana nya dan mulai menghubungi nya
Sekali,dua kali masih tidak ada jawaban, sanskar terus mencoba,namun sama saja tidak ada hasil.
_____

"Swara ini benar-benar salah kau membuat ku berbohong pada keluarga mu,"ucap shimar di dalam mobil dimana hanya ada swara dan diri nya saja

"Ku mohon maafkan aku,tapi aku tidak punya jalan lain sebelum mereka tau yg sebenar nya dan membuat situasi semakin buruk aku harus pergi."ucap swara sedih

"Lalu kenapa kau tidak pulang saja ke rumah ayah mu,dia pasti khawatir setelah dia tau kau menghilang."ucap shimar

"Bagai mana aku akna pulang dokter setelah aku berpisah sekarang dalam keadaan mengandung bagai mana perasaan nya nanti,aku tidak bisa membayangkan nya,
Dokter aku mohon selama aku pergi kau mau kan sellau mengabari kabar keluarga ku,dan juga sanskar."ucap swara meminta Karena ia tau jika dokter shimar juga dekat dengan ragini

"Tentu saja aku akan selalu mengabari mu,"ucap shimar mereka pun saling berpelukan

"Baik lah ini aku sudah mengurus semua nya kau tinggal pergi."shimar memberikan sebuah amplop
Swara pun menerima nya
Shimar keluar dari mobil dan membiarkan mobil nya pergi dengan di kendarai sopir pribadi nya

Ia pun kembali ke rumahsakit
Dengan taxi.

Tak lama kemudian
Shimar datang

"Dokter ada yg menunggu mu sejak tadi"ucap seorang suster menyambut nya langsung

"Baik lah aku akan langsung ke ruangan ku"ucap shimar pergi langsung menuju ke ruangan nya

Di buka nya pintu ruangan yg langsung di sambut oleh reaksi tak sabar sanskar dan yg lain nya menunggu

"Kalian,,,"ucap shimar

"Dokter aku mohon katakan di mana swara aku tau jika swara bersama mu."ucap ragini yg langsung menghampiri dengan mata berkaca-kaca menahan air mata.

"Ya dokter shimar kataakn lah jika benar swara bersama mu,paling tidak ijinkan kami bertemu dengan nya sebentar saja."ucap parvati

"Maafkan aku tapi aku tidak bisa memberitahu kalian dimana swara,aku hanya dokter yg merahasiakan permintaan pasien nya jika mereka meminta ku untuk merahasiakan nya."ucap shimar

"Dokter kau bisasaja ku laporkan dengan tuduhan penculikan"ucap sanskar mulia emosi

"Penculikan??maaf tuan sanskar ini adalah permintaan swara sendiri jadi kau tidak bisa menuduhku begitu saja."ucap shimar melawan

"Dokter shimar aku mohon,sanskar dia sudah tau semua nya, bahkan dia membatalkan surat perpisahan nya merek akan bersama,lagi karena mereka saling mencintai.
Jadi ku mohon katakan di mana swara,"ucap ragini memohon

"Sudah terlambat.
Sanskar aku sudah memberitahu mu bukan bahwa kau akan menyesal ketika kau menyadari nya.
Maafkan aku aku tidak bisa berbuat apa-apa,"ucap shimar dengan perasaan terpaksa

"Bagi man bisa kau membiarkan dua orang yg saling mencintai terpisah,aku mohon katakan lah di mana swara kami sangat berhutang Budi pada nya jadi aku mohon🙏"ragini memohon pada shimar

Sanskar hanya bisa menangis dengan banyak penyesalan yg ia rasakan

"Cukup,aku mohon aku tidak tau di mana swara,jadi aku mohon kalian tolong pergi lah dari sini sekarang masih banyak pasien yg harus kau tangani."shimar dengan terpaksa dan menahan emosi tak kuasa melihat nya

Sanskar dan keluarga nya pun hanya bisa pasrah dengan keputusan shimar yg tidak ingin memberitahukan di mana swara
Mereka pun keluar dari ruangan shimar dengan banyak kekecewaan tanpa membuahkan hasil.
________

Sanskar dan keluarga nya pun tiba di rumah,dengan lesu langkah mereka menuju ke dalam rumah mereka pun duduk di kursi yg berada di aula

"Saam tolong ambilkan air minum,"teriak Sujata

Tak berselang lama pekerja rumah pun datang dengan nampan berisi air minum

"Tadi nyonya swara pulang dia menanyakan kalian."ucap saam berdiri setelah menyajikan air minum

"Lalu mana dia?"tanya sanskar dengan antusias

"Tadi dia di kamar tuan setelah itu aku pergi ke pasar coba kau lihat saja mungkin dia masih di kamar beristirahat karena kelihatan nya dia sangat pucat tuan,"ucap saam

Tanpa menunggu lama sanskar berlari menuju kamar di ikuti oleh laks dan ragini,,,,dan yg Lain nya juga
Sanskar membuka pintu kamar dan segera masuk berharap swara berada di kamar menunggu nya,namun pencarian nya dan langkah nya terhenti ketika apa yg dia harapkan hanyalah tinggal harapan
Hanya angin, kesunyian,yg terlihat di dalam kamar
Sanskar harus kembali menerima pahitnya kenyataan ia duduk di tepi ranjang pasrah
Dengan mata menangis ia terdiam sedih

Ragini pun yg sama merasakan nya hanya bisa menangis

"Pakaian dan semua nya masih tertata rapi,hanya pakaian lama yg ia bawa,dan ponsel nya juga,,hiks,,hiks,,hiks,,"ucap ragini ambruk duduk di lantai

"Semua nya sudah terlambat d-iii,,dia meninggalkan kita untuk selama nya."ucap sanskar menarik napas panjang.

"Jadi swara dia benar-benar pergi!"ucap Sujata

"Kau puas,,,ini yg kau inginkan bukan,selamat,,,akhir nya kau menang,dan apa yg kau inginkan terjadi,lalu apa lagi apa kau mau menikahkan ku dengan wanita itu,,baik sekarang hidup ku sudah hancur,jadi terserah kau mau melakukan apa pun dengan hidup ku,aku sudah tidak perduli lagi,,,,,"teriak sanskar pada Sujata dengan mata merah penuh kesedihan yang mendalam,ia meluapkan emosi nya

"Sudah cukup sanskar tenang lah ini tidak akan membuat swara kembali,"ucap laks memegang tubuh sanskar menenangkan nya

Parvati yg melihat keadaan sanskar tak kuasa ia menangis dengan menutup mata nya

"Sebaik nya kita biarkan dia sendirian dulu,biarkan dia tenang."titah parvati

"Ya ibu kau benar sebaik nya kita beri waktu untuk nya."ucap ram

Mereka pun pergi meninggalkan sanskar sendiri di kamar nya.

"Begitu hancur nya perasan ku tak percaya jika kau benar-benar meninggalkan ku.
Ku mohon kembalilah,,,kembalilah tanpa mu,raga ini seakan tak ingin hidup lagi."

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang