episode 111

275 21 0
                                        

Aku bisa menentang siapa pun tapi aku tak bisa menentang takdir.
Jika aku yg menentukan maka akan ku hentikan waktu untuk sesaat.

Malam yg sangat berat bagi sanskar saat ini,untuk yg kesekian kali nya ia merasakan penyesalan yg teramat. atas sikap nya pada swara.

Sepasang mata terbuka dengan perlahan sinar mentari memasuki celah kamar

Ia tak ingat apa yg terjadi tadi malam.namun yg ia ingat pertengkaran dan perdebatan nya bersama sanskar
Ia melihat ke samping di mana sanskar tertidur dengan posisi duduk menjaga nya.

Seketika ia memikirkan kejadian semalam matanya kembali meneteskan air mata nafas yg sesak ia menahan kesedihan.
Ia membalikan posisi tidur nya memunggungi sanskar yg masih tertidur

Ia menangis,di balik selimut yg menutupi tubuh nya.

Sanskar mulai terbangun dan melihat swara yg sudah ganti posisi menandakan jika ia sudah sadar

"Kau baik-baik saja?"sanskar perlahan menyentuh pundak swara

Ia yg tau jika swara menangis karna nya
Sanskar membenarkan posisi nya ia naik ke tempat tidur dan berbaring memeluk swara dari belakang ia mencium pundak dan kepala swara

"Kau pasti sangat sedih dengan perkataan ku semalam.aku sangat khawatir melihat mu tak sadarkan diri"sanskar masih memeluk erat tubuh swara

"Apa peduli mu,bukan kah kau tidak menginginkan nya,lalu jika terjadi sesuatu pada nya,itu kan yg kau inginkan ?"deras menyusut air mata nya masih membelakangi

"Suutt,,,diam,kenap kau harus mengulang kata-kata itu"sanskar yg mencoba membuat swara tenang dalam pelukan nya

"Lepaskan aku,aku  lelah harus berdebat Dengan mu lagi,aku hanya ingin istirahat."swara yg mencoba melepaskan pelukan sanskar

"Apa kau tidak meras tenang di pelukan ku?"sanskar yg tetap memeluk nya

"Apa lagi yg kau inginkan, kau tidak akan pernah mendengarnya."swara yg kembali menangis

"Maafkan aku,
Sekarang apa pun yg kau inginkan itu yg akan terjadi,aku tidak akan lagi menentang mu,kau ingin mempertahan kan nya,baik lah itu yg akan terjadi.aku janji."sanskar yg meyakinkan swara

Namun swara hanya menampakan raut wajah yg tak yakin,ia sedikit berfikir tentang apa yg di katakan sanskar.

________

Hari demi hari,
Minggu,,
Bulan
Pun berlalu, kini kehamilan swara memasuki bulan ke enam,sudah nampak perut yg mulai membesar, sanskar yg membuktikan perkataan nya dulu ia sellau setia menjaga swara dan kandungan nya
Kemana pun swara pergi,disitu pasti ada sanskar,ia tak pernah membiarkan swara mengeluh kekurangan apa pun,
Mereka sangat bahagia menikmati kebersamaan,dan menantikan kehadiran anggota keluarga baru bagi mereka itu hal yg paling mereka tunggu.

Namun di balik kebahagian itu swara memutuskan untuk tidak menceritakan keadaan nya,swara juga meminta sanskar tidak memberitahukan nya pada siapa pun,
Selama kehamilan swara harus selalu  Dalama pengobatan nya,setiap Minggu swara ke rumah sekit,
Dengan sanskar yg setia mendampingi nya,
Bahkan terlihat kesehatan swara akhir-akhir ini sangat menurun,itu di akibatkan kondisi tubuh nya yg tak memungkinkan untuk mengandung,namun swara tidak pernah mengeluh,ia tetap berjuang demi kandungan nya,

Sangat miris,di balik kebahagian yg seluruh keluarga rasakan ia harus menyimpan kecemasan yg teramat sanskar tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.

Sesekali swara pun harus berjalan dengan tertatih,tak jarang ia selalu merasakan sakit yg teramat di tubuh nya
Dan lemah.

"Sudah ku bilang seharusnya kau di rawat di rumah sakit sampai umur kandungan mu benar-benar siap untuk melahirkan."ucap shimar duduk berhadapan bersama swasan

"Dokter shimar aku akan melakukan nya tapi tidak sekarang,terllau lama untuk ku jika harus hidup tergantung dengan alat rumah sakit,aku masih kuat,jadi selama aku masih mampu aku akan hidup layak nya orang yg mengandung pada umum nya."swara berkata dengan penuh harapan dan keyakinan

"Tapi swara sampai kapan kau akan terus merasakan sakit
Aku tidak bisa melihat mu terus seperti ini,setidak nya kau dengarkan dokter shimar."sanskar yg mencoba membujuk nya

"Sanskar,,percayalah aku baik-baik saja,dan aku bahagia bisa merasakan dan melindungi anak ku tanpa harus terbebani dengan semua ini,,,
Sudah cukup,kalian berdua selalu berbicara hal yg sama,lihat lah setiap aku kemari kalian selalu berdebat,
Dokter shimar apa pemeriksaan sudah selesai?
Jika sudah ayo sanskar kita pulang aku masih banyak yg harus aku lakukan."gerutu swara yg sudah terbiasa mendengarkan shimar dan sanskar yg mencoba membujuk nya

Begitu juga dengan shimar dan sanskar mereka tau dengan keras kepalanya swara, hanya bisa terkekeh.

_______

"Apa kau takut?"tanya sanskar yg sedang mengemudikan mobil nya

"Tidak,"kekeh swara yg mengerutkan kening nya lalu tersenyum tenang

"Tidak ada yg ku takutkan sanskar,karna kalian sudah menjadi kekuatan ku,keberanian ku,dalam hidup,kau,krish,Miska,dan bayiku,,,kalian yg selalu menemani langkah ku,hingga aku tak pernah putus asa,"swara dengan menatap sanskar

"Ya,,kau memang wanita yg kuat dan pemberani,kau tau nak ibu mu ini sangat keras kepala aku harap kau tidak akan mewarisi keras kepala ibu mu itu."sanskar yg menyentuh perut buncit swara mengusap nya dengan sebelah tangan nya

Swara hanya tersenyum melihat kelakuan sanskar.

"Ayo hati-hati,"sanskar yg memapah swara keluar dari mobil dan masuk menuju rumah

"Kalian sudah pulang?Ragini yg melihat kedatangan swasan

"Kemari duduk lah,nenek!nenek lihat lah swara sudah pulang."teriak Ragini memanggil Parvati

"Ada apa?"tanya heran swara

"Sudah diam lah,nenek menyuruhku memberitahukan nya saat kalian pulang"kekeh Ragini

"Akhir nya kalian pulang juga.
Oya sanskar ayah mu bilang kau menjalankan bisnis baru,dan membangun sebuah,,,,,"ucapan Parvati terhenti

"Hhaaa,, nenek ayah mengatakan sesuatu,
Ayo kemarilah,,bisakah kita bicara berdua secara pribadi,,"sanskar yg segera menghentikan ucapan Parvati dan membawa nya menjauh dari swara dan Ragini

"Ehh kau,ada apa dengan mu,apa yg ingin kau bicarakan?"ucap Parvati yg di papah paksa oleh sanskar

"Nenek setidak nya kau jangan memberitahukan pada swara,aku ingin memberikan nya kejutan besok,tapi kau apa yg nenek lakukan nenek akan menggagalkan rencana ku."bisik sanskar jauh dari swara dan Ragini sesekali menoleh nya

"Owhh kenap kau tidak bilang haahh mana nenek tau kalau itu rencana mu,"Parvati memukul pelan sanskar

Swara dan Ragini saling melihat heran apa yg sedang dilakukan kedua orang itu

Swara hanya menaikan alisnya bertanya pada Ragini,dibalas Ragini yang menggelengkan kepalanya tak tau.

"Heeyy,,ada apa kenapa kalian berbisik menjauh dari kami."tanya Ragini

Namun sanskar dan Parvati hanya saling melihat dan tersenyum menyembunyikan nya.

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang