Dengan terpaksa Sujata membantu swara memakai sari sedangkan sanskar kembali tidur karna masih sangat pagi
Sujata tertuju pada sofa ia melihat segulung selimut,dan bantal ia memikirkan sesuatu
"Kenapa ada bantal dan selimut di sofa,seharusnya nya kan di tempat tidur,apa jangan-jangan mereka !!
Ya ampun semoga saja apa yg aku pikirkan benar,"gugam Sujata dengan tangan sibuk melilitkan sari di tubuh swara
"Selesai lain kali kau harus bisa memasang nya sendiri,tidak mungkin aku akan memakaikan nya setiap hari dengar aku bukan pembantu mu,mengerti,cepat turun,,,
Ya ampun dosa apa sehingga aku mendapatkan menantu kampungan seperti dia,gadis kurir."
Gerutu Sujata pelan dan pergi
Swara pun bercermin memastikan semua nya sudah rapi ia pergi keluar dari kamarTerlihat ragini,Utaran dan ana purna sibuk mempersiapkan untuk acara tersebut swara datang menghampiri
"Eehh swara kemari,,,kau sudah siap duduk lah,"ucap ragini
"Kaka kau terlihat pucat apa kau baik-baik saja?"tanya Utaran
"Apa,,,coba ku lihat.
Nak wajah mu sangat pucat dan badan mu panas,kau sakit??"ucap parvati duduk di sebelah swara memegang tangan swara
"Ibu,sebaik nya swara istirahat dia kurang enak badan jangan sampai semakin parah,"ucap ana purna khawatir
"Ya kau benar.
Swara nak aku kembali lah ke kamar mu istirahat lah,"ucap parvati
"Nenek tenang saja aku baik-baik saja aku hanya sedikit kecapean tapi nanti juga sembuh "ucap swara
"Swara apa nya yg baik lihat lah keadaan mu sangat buruk,kau bilang baik-baik saja,,,"ucap ragini
"Tidak aku akan minum obat dan semua akan baik-baik saja lagi pula nenek kau bilang hari ini adalah upacara terakhir kan setelah ini sudah selesai bukan,jadi aku bisa istirahat setelah acara selesai,kau tenang saja."ucap swara
"Kau yakin nak,swara Katakana saja jika kau ingin istirahat ya?"ucap parvati
Swara pun mengangguk tersenyum"Gadis ini semakin di manja,apa kelebihan nya sehingga semua di rumah ini dengan cepat menyukai nya,"gerutu Sujata dari jauh memperhatikan nya
Swara kembali ke kamar untuk membawa obat ia mencari di sekitar meja yg tak jauh dari tempat tidur
Ia membuka laci satu persatu
"Ya ampun di mana obat nya nenek bilang kotak obat ada di laci kamar sanskar tapi mana??"ucap swara masih sibuk mencari ia menundukkan tubuh nya sejajar dengan laci ia mencari
Sanskar membuka pintu kamar mandi ia keluar melihat swara yg sedang sibuk dengan yg ia cari
"Swara kau sedang apa ?"tanya sanskar menghampiri
"Aku,mencari kotak obat nenek bilang ada di laci tapi aku belum tau di laci yg mana!"ucap swara bangun dan berhadapan dengan sanskar
"Kotak obat,
Ini dia,aku sellau menyimpan nya di sini."ucap sanskar mengeluarkan kotak obat di laci meja
"Ya ampun aku mencari nya sebelah sini tanpa mencari ke sana terimakasih,"ucap swara mengambil otak obat
"Tunggu apa aku sakit?"tanya sanskar
"Tidak aku hanya kelelahan aku akan minum obat dan sebentar lagi juga akan membaik,"ucap swara
"Apa kau bilang akan membaik,swara duduk lah sebaik nya kau istirahat,dan tidak usah mengikuti acara di bawah ok aku akan bicara pada nenek,"ucap sanskar cemas
"Ti,,tidak sanskar aku baik-baik saja,aku akan mengikuti acara nya."ucap swara membuka obat yg ingin ia minum
"Sebaik Nya kau menurut pada ku,dan jangan keras kepala."ucap sanskar memberi minum pada swara dan memberikan nya obat
"Tapi sanskar upacara nya,,,"ucap swara terpotong
"Diam lah jangan bicara aku yg akan bicara pada nenek,kau istirahat lah aku akan kembali."ucap sanskar beranjak pergi namun terhenti
"Tidak,sanskar ini hari pertama ku di rumah ini,dan ini ritual terakhir jadi aku mohon,biarkan aku mengikuti nya,aku merasa lebih baik sekarang,"ucap swara menahan tangan sanskar
Sanskar pun berbalik melihat tangan yg menahan nya ia menatap ke arah swara menghela napas
"Kau sangat keras kepala swara,
Baik lah kau boleh mengikuti upacara ini,,,DENGAN KU."ucap sanskar yg membuat swara kaget
"Apa kau,,,"ucap swara
"Ya aku akan ikut juga bersama mu,apa ada masalah?"tegas sanskar
Tapi kata nenek ini upacara khusus wanita tidak ada pria yg mengikuti nya,"ucap swara
"Lalu,apa masalah nya jika pria juga ikut dalam acara ini,sudah jangan banyak bicara bukan kah kau ingin mengikuti nya,ayo cepat,"ucap sanskar menggandeng swara swara pun hanya bisa pasrahMereka pun,menuruni anak tangga
Sanskar tak melepaskan tangan swara ia menggandeng nya
Sedangkan di bawah semua yg melihat nya terheran dengan kedatangan swara dan sanskar"Sanskar aku baik-baik saja lepaskan tangan mu aku bisa jalan sendiri,lihat semua orang melihat kita,"ucap Swara mencoba melepaskan tangan nya
"Diam,biar saja kau jangan hiraukan kan mereka,ayo,"ucap sanskar tak peduliSwasan pun duduk di tempat yg sudah tersedia
Tanpa memperdulikan sekitar"Ehhh nak kau tidak boleh ikut,biarkan swara saja,"ucap Sujata
"Apa ada larangan nya?aku suami nya jadi tidak masalah,"ucap sanskar
Parvati pun hanya tersenyum menggelengkan kepala dengan tingkah sanskar
Utaran dan ragini pun saling memandang tersenyumDan semua pun membiarkan sanskar ikut serta dalam acara tersebut
Acara pun selesai
Swara menerima semua hadiah dari kerabat dan teman parvati yg datang mereka pun tak henti memuji swara yg membuat Sujata muak akan hal itu ia pergi dari tempat menuju dapur ia mengambil minum di kulkas"Ini tidak bisa di biar kan jika tidak gadis kurir itu akan menguasai semua nya termasuk dengan semua orang di rumah ini,tapi apa yg harus aku lakukan,aku benar-benar muak melihat nya,seharusnya nya aku menjodohkan sanskar dari dulu dengan wanita pilihan ku yg bisa membantu ku mendapatkan semua nya,"ucap Sujata berbicara sendiri
"Bibi kau sedang apa?aku mendengar kau bicara sendiri,kau baik-baik saja??"tanya Sahil datang ke dapur
"Kau,,,sedang apa aku di dapur,"tanya Sujata
"Aku haus bibi aku kemari untuk mengambil minum karna di sana banyak orang makanya aku ke mari."ucap Sahil
"Eemmm baik lah,"ucap Sujata meminum air
Sujata menghentikan minum nya teringat sesuatu ia melihat ke arah Sahil
Senyum devil terlihat di bibir Sujata ia mendapatkan ide',,,

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Cinta
Romancemengisahkan seorang gadis yg bernama swara hanya berprinsip pada keyakinan nya sendiri. sehingga bertemu dengan seorang pria bernama sanskar yg di haruskan hidup dengan nya bersatu nya dengan ikatan pernikahan menjadi awal sebuah ujian bagi merek...