episode 41

364 13 0
                                    


Teriakan ragini membuat swara dan sanskar melihat nya terdiam

"Apa yg ku lakukan,,kau mau mengangkat nya,swara seharusnya nya kau ingat kau sedang ha,,,,"ucap ragini terhenti melihat ke arah laks dan sanskar yg berada dia sana
Swara sudah merasa takut jika ragini mengatakan nya

"Maksud ku kau,,kau,,ahhh sudah lah ikut aku."ucap ragini menarik tangan swara pergi

Di kamar ragini menutup pintu kamar nya

"Kau sudah gila swara kau hampir saja mengangkat beban yg berat,kau tau jika itu membahayakan kandungan mu,apa kau tidak dengar Apa yg di katakan dokter pada mu,"ucap ragini
"Ragini aku, baik-baik saja"ucap swara
"Cukup swara aku Tidak bisa hanya memperhatikan mu seorang diri,swara aku mohon beritahu keluarga kita mereka pasti akan senang dengan kehamilan mu."ucap ragini kembali meyakinkan kan
"Tidak ragini,mereka tidak akan senang terutama sanskar dan ibu,mereka tidak menginginkan kehadiran bayi di rumah ini,"ucap swara mengeluh sedih
"Swara nenek,laks,ayah,merak sangat menginginkan ada anak-anak kecil di ruang ini,mereka selalu mendambakan nya."ucap ragini
"Ya anak mu,dari rahim mu,keturunan mu,bukan aku."ucap swara yg membuat ragini diam
"Ragini sanskar dia Tidak pernah mencintai ku,dia tidak pernah menganggap ku istri nya,dia selalu jaga jarak dengan ku,dia mencintai wanita lain,bukan aku,lalu bagai mana dia akan menerima anak ku,tidak aku sudah tau apa yg akan dia lakukan jika dia tau aku hamil,anak nya yg menurut nya dosa besar,bagai mana ragini?"ucap swara dengan menangis
"Baik lah maafkan aku swara aku hanya emosi aku Tidak memikirkan nya
Tapi swara semakin lama kehamilan mu akan besar bagai mana kau akan menyembunyikan nya?"tanya ragini
"Aku akan memikirkan nya lagi nanti,aku akan melakukan apa pun demi anak ku aku Tidak akan membiarkan terjadi Apa pun pada nya,"ucap swara memegang perut nya yg masih datar.

Perdebatan pun berakhir kini ragini mendukung keputusan swara mereka menyembunyikan kehamilan swara
Ragini begitu perhatian pada swara selalu  membantu  nya dan Tidak membiarkan swara bekerja berat
Ia pun berusaha menjaga swara dan kandungan nya

Hari demi hari berlalu
Parvati,Sujata dan ram pun sudah kembali

Di kamar swasan
Swara duduk di depan cermin menyisir rambut nya

"Swara lihat lah badan mu semakin gemuk,dan wajah mu sangat cantik,kau tau ibu ku bilang orang yg sedang mengandung akan terlihat lebih cantik lebih bersinar"
Lamunan swara mengingat kata-kata ragini

"Aku akan pergi ke ruangan kerja untuk menemui ayah sebentar."ucap sanskar membuka sebuah kertas di tangan nya
Membuat swara tersadar dari lamunan nya
Ia pun berdiri

"Aaduuhh,,,,"rintih swara memegang perut nya yg terasa sakit

"Kau kenapa?"tanya sanskar segera memegang tubuh swara
"Perut ku,,,perut ku kram sakit sekali aww,,,"ucap swara memegang perut nya yg terasa semakin sakit 
"Kemari,duduk lah ayo,
Bagi mana bisa keram swara?apa masih sakit?"tanya sanskar yg duduk berhadapan dengan swara
"Ya ampun rasanya sakit sekali,bisa kah kau ambilkan air minum,"pinta swara
"Baik lah aku akan ambilkan,,,
Ya ampun air nya kosong aku akan mengambilnya ke dapur kau tunggu lah sebentar aku akan kembali."ucap sanskar pergi menuju ke luar kamar
Swara masih merintis kesakitan di bagian perut nya

Di dapur sanskar segera menuangkan air ke sebuah gelas,saking terburu-buru nya dia Tidak melihat ada siap di dapur

Parvati yg sedang duduk di ruang tamu bersama utaran,ragini dan laks
Mereka melihat sanskar terburu-buru ke dapur membuat nya bertanya

"Kenapa sanskar terlihat buru-buru sekali?"tanya laks yg melihat nya
"Entah lah,mungkin dia tersedak dan ingin mengambil minum,maka nya dia terburu-buru seperti itu😃😃."ucap ragini ngasal
Semua nya pun tersenyum dengan perkataan ragini
"Eehh sanskar nak kau kenapa terburu-buru,mengambil air nya,ada apa?"tanya Sujata yg sedang berada di dapur membuat teh
"Swara dia kesakitan di bagian perut jadi aku mengambilkan air untuk nya,"ucap sanskar terburu-buru

"Pasti itu hanya drama dari wanita kurir itu,yamapun dia selalu saja membuat alasan untuk memerintah anak ku."gugam Sujata pelan melihat kepergian sanskar

"Heeyyy KK hati-hati kau menabrak ku,lihat lah baju ku basah,"ucap utaran yg bertabrakan dengan sanskar
"Maaf utaran aku buru-buru."ucap sanskar
"KK kau kenapa terburu-buru,"tanya utaran
"Utaran aku terburu-buru,swara dia membutuhkan air ini."ucap sanskar
"Ada apa dengan swara?"tanya parvati dari ruang tamu yg Tidak jauh
"Nenek dia merasakan kram dan aku membawakan air minum untuk nya."ucap sanskar
"Kram,,,coba kau pijat di Bagian yg kram nya agar tidak terlalu sakit,"titah parvati
"Baik lah nenek."ucap sanskar pergi

"Apa swara,,,,,"ucap ragini dan segera berlari menuju kamar swara
"Ragini kau,,"laks melihat kepergian ragini
"Sudah biarkan,dia begitu peduli pada swara,hingga dia selalu khawatir dengan keadaan nya."ucap parvati
"Iya,KK akhir-akhir ini kak ragini dia sangat memperhatikan kk swara dia selalu membantu KK swara dan tidak membiarkan nya bekerja dan kelelahan."ucap utaran
"Aneh sekali,sepedulinyakah ragini,tapi dulu dia tidak seperti ini,"gugam laks dalam hati

"Swara minum ini,mana yg sakit nenek bilang aku harus memijat  bagian yg kram,itu akan mengurangi sakit nya,"tanya sanskar
"Tidak,
Sanskar,biar aku saja kau pergi lah,"ucap ragini datang
"Apa,tidak ragini biar aku saja,"tolak sanskar
"Aku,sudah tidak merasakan nya lagi,sanskar ragini kalian tenang saja,kram ku sudah hilang,"ucap swara menghindari
Sanskar dan ragini pun saling melihat

"Kau Tidak berbohong kan,kau sudah Tidak merasakan sakit?"tanya ragini yg sedang menemani swara, sedangkan sanskar sudah pergi ke ruang kerja menemui ayah nya.

"Baik lah swara kau tidur lah aku akan pergi ke kamar ku,jika kau membutuhkan kan sesuatu kau panggil aku ok,"ucap ragini
Swara pun mengiyakan kan nya

Swara masih terjaga ia duduk bersandar membaca majalah karena ia belum merasakan ngantuk

Tak lama kemudian sanskar datang memasuki kamar

"Kau belum tidur?"tanya sanskar melihat swara yg masih duduk
"Aku belum mengantuk,apa kau sudah selesai?"tanya balik swara
"Ya aku sudah selesai,"sanskar duduk di dekat swara
"Swara besok aku akan pergi ke luar kota,untuk urusan pekerjaan jadi aku ingin kau ikut bersama ku,"ucap sanskar
"Ikut,maksud ku apa kau tak akan terganggu dengan ada nya aku?"tanya swara
"Tentu saja tidak justru aku akan merasa tenang,ya jadi aku tidak perlu memikirkan mu.maaaksud ku kau akan aman dari ibu dan juga Kavita yg bisa kapan saja masuk ke rumah ini😳"ucap sanskar salah tingkah karena keceplosan
"Baik lah,aku akan ikut jika itu yg kau ingin kan."swara mendengarkan.

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang