episode 3

511 18 3
                                        

Di kediaman raichand

Di sore hari terlihat gadis duduk di kursi mata nya tampak fokus pada satu buku yg ia pegang dan di buka,
Pikiran nya tampak tak terpecah hanya pada buku itu.
Seorang perempuan datang dengan pakaian di tangan nya yg akan ia simpan di lemari pakaian yg ada di tempat tak jauh di mana swara sedang pokus membaca

"Bagai mana hari ini?ayah mu bilang kau mengantarkan seorang wanita langganan toko kita,apa aku mengantar sampai rumah nya?"tanya bibi nya urpasi

Urpasi adik dari syekar yg tinggal bersama swara Dan syekar ia masih sendiri belum menikah ia juga teman  bagi swara Karan swara kerpa berbagi cerita hanya dengan urpasi entah itu suka maupun duka Urpasi selalu ada untuk nya Urpasi begitu menyayangi swara

Swara pun menutup buku nya dan menjawab pertanyaan bibi nya itu
"Tidak bi,aku mengantar nya ke kantor cucu nya,"ucap swara berpindah duduk di tempat tidur
"Apa??lalu apa kau bertemu cucu nya itu,?"tanya sedikit penasaran
"Ya aku bertemu dengan cucu nya itu,"sambung swara datar
"Lalu,,tanya Urpasi
"Lalu aku di kenal kan dengan nya,bahkan aku di antar Sampai kampus."sambung swara masih biasa saja datar
"Lalu,,
Apa yg terjadi apa kau juga ikut pulang ke rumah nya,"tanya kembali Urpasi
"Bibi kau ini,sudah itu saja aku pergi ke kampus dan mereka pergi entah kemana mana,
Sudah aku mau kembali membaca jadi jangan tanyakan itu lagi."ucap swara mulai membuka lagi buku nya
"Tidak swara aku kan hanya ingin tahu
Lalu apa pendapat mu maksud ku apa dia pria yg tampan,atau dia jelek,sombong dan liar,,"sambung penasaran Urpasi
"Bibi untuk apa kau menanyakan itu,,"bala swara
"Ayo lah swara hanya bertanya apa salah nya,"
"Dia pria baik ramah dan seperti nya dia sangat menyayangi nenek nya itu,dan kau tau ternyata dia orang yg sangat kaya,dan tampan."celetuk swara tanpa sadar memuji nya
Ia tersadar dan menghentikan antusias nya
"Aaahhh sudah lah kenapa malah membahas itu
Ini semua gara-gara bibi kau menanyakan nya terus."
Ucap swara kembali membaca
Sedangkan urpasi hanya tersenyum dan pergi
Swara terhentak diam ia langsung memikirkan pertama ia melihat nya,berjabatan tangan,dan cara nya mengajak dengan senyum ramah nya
Swara pun sadar oleh hembusan angin tepat di wajah nya seakan-akan menyadarkan nya dari lamunan
"Ya ampun swara apa yg terjadi dengan mu"gerutu swara pada diri nya sendiri menepak kepala nya sendiri

Malam pun tiba
Di kediaman Raj sing

Terlihat meja makan yg besar begitu banyak jenis makanan untuk makan malam terlihat seluruh keluarga sudah siap untuk makan malam menantu dari keluarga Raj sing terlihat menyajikan makanan untuk keluarga nya
"Ragini nak tolong kau panggilkan sanskar,untuk makan malam,"parvati berkata
"Baik nenek aku akan panggilkan sanskar,"ragini yg pergi untuk menghilangkan sanskar

Ragini adalah menantu pertama di keluarga Raj sing istri laksya Raj sing
Laks memang adik sanskar tapi ia lebih dulu menikah
Itu tidak menjadi Maslah besar bagi semua keluarga Raj sing terutama sanskar
Ia lah yg meminta agar mereka menikah lebih dulu

Tok,,,tok,,,tok
"Sanskar apa kau di dalam nenek memanggil mu cepat lah turun untuk sarapan."
Panggil ragini di depan pintu kamar nya
"Ya aku akan segera turun kau duluan saja,"teriak nya di dalam kamar tanpa membuka pintu
Ragini pun pergi

Tak lama kemudian sanskar pun turun dan duduk bersama untuk makan malam
Meraka pun makan malam.

Tiga hari kemudian

"Baik nyonya aku akan mengantar kan nya siang ini, sari-sari yg kau pesanan akan tiba siang ini juga aku Pastika itu
Baik lah terimakasih."syekar menutup pembicaraan nya di telpon
"Swara kemarilah ayah meminta tolong pada mu tolong antarkan pesanan kain sari ini ke rumah nyonya parvati,"ucap syekar menunjukan beberapa sari yg sudah di pisahkan
"Baik lah ayah aku akan mengantar nya,"kata swara
"Kau ingat siang ini semua harus sudah terkirim ke rumah nya karna akan ada pemujaan di rumah nya,"ucap syekar memberikan semua sari yg sudah di siapkan
"Tenang saja aku akan berangkat sekarang dan beri tahu aku alamat nya,"pinta Sawara membawa tas yg berisi kain
"Ini alamat nya dan hati-hati ya?"ucap syekar mengusap rambut swara tersenyum
Swara apin pergi dengan dua tas berukuran sedang di kedua tangan nya

Tak lama kemudian swara pun turun di depan rumah yg megah dengan menggunakan taxi
Ia melihat ke arah bangunan yg begitu mewah

"Ya ampun lagi-lagi aku melihat kenyataan jika bangunan ini sama saja seperti yg kemarin aku lihat sama-sama megah
Itu sudah cukup membuktikan jika nyonya parvati orang yg sangat terhormat
Sudah sebaik nya aku masuk."ucap swara melangkah masuk ke halaman rumah
Ia bertanya pada petugas penjaga rumah yg berada di depan
Petugas pun mempersilahkan nya masuk karna sebelum nya nyonya parvati sudah berpesan jika akan ada seseorang yg mengantarkan pesanan nya

Swara pun dengan langkah nya memasuki rumah ia melihat ke sekeliling mencari seseorang untuk ia bertanya kembali
Ketika Ian ingin melangkah lebih lagi kaki nya terhenti karena seseorang menghampiri nya

"Eehhh tunggu kau siapa?"tanya seorang wanita tidak lain Sujata
"Nyonya aku kemari ingin mengantarkan pesanan nyonya parvati,"ucap swara memperlihatkan tas yg ia bawa di tangan nya
"Owwhhh kau kurir baik lah tunggu berikan pada ku,?
Ucap Sujata ketus
"Nyonya maaf aku bukan kurir,aku hanya mengantar kan,,,!"ucap swara terpotong
"Ya apa beda nya sama saja kan?"ucap Sujata sedikit sinis
"Tapi nyonya,,,baik lah ini pesanan nya dan aku permisi."ucap swara sedikit menahan emosi ingin pergi
"Eehhh tunggu ini ambil lah,,,ayo ambil ini uang tips untuk mu,
Kenapa,,,kurang?ya ampun jaman sekarang orang seperti mu makin melunjak
Ini ambil lah."ucap Sujata menyodorkan beberapa uang pada swara dengan sedikit sombong swara pun hanya diam tak menyangka
"Tidak nyonya lebih baik kau simpan uang ini untuk kau berikan kepada yg lebih membutuhkan
Aku tidak menerima uang tips."balas swara menolak
"Ya sudah kalau tidak mau so jual mahal sekali kurir jaman sekarang."gerutu Sujata sambil berbalik
"Permisi nyonya seperti nya aku mendengar sesuatu aku tegas kan sekali lagi pada mu jika aku bukan kurir mengerti."ucap swara sedikit marah dan berbalik melangkah pergi

Tanpa di sadari terlihat sanskar melihat nya sejak tadi ia memperhatikan perdebatan kedua wanita itu di atas loteng
Ia menyunggingkan senyuman di bibir nya sambil menggelengkan kepala

Dia wanita yg baik,selain itu juga dia gadis yg berani ia mempunyai pendirian yg kuat ia tidak segan jika dia benar,aku suka sifat nya."ucap sanskar berbicara sendiri tanpa di sadari ia mengagumi sosok swara
"Lalu apa lagi selain dia baik haahh,"suara tiba-tiba terdengar di belakang sanskar
"Dia juga CANTIK,,,."ia menjawab pertanyaan sambil masih menatap ke arah di mana tempat tadi swara berdiri namun sekilas ia tersadar siapa yg bertanya pada nya ia pun membalikan tubuh nya melihat sosok di belakang nya yg bertanya
"Nenek kau!!"sanskar kaget dan sedikit salting
"Baik-baik aku tidak mendengar apa-apa hahahaha."parvati tertawa melihat sikap sanskar yg mati gaya dengan wajah sedikit malu

Kadang cinta datang tanpa kita sendiri tau
Namun yg pasti cinta tidak akan pernah berbicara dengan tiba-tiba

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang