episode 78

392 21 4
                                        

Ketika semua membaik dan kita bersama yakin lah tidak akan ku biarkan sesuatu terjadi lagi antara kita.

Di malam hari
Semua masih berkumpul di mana krish masih terduduk di tempat tidur nya

Dengan tangan di letakan di saku celana nya sanskar terlihat berdiri tak jauh dari jendela terdiam

"Sanskar sikap mu sedikit berlebihan,"ucap swara yg berdiri di belakang sanskar

"Berlebih!swara dia terluka akibat keteledoran guru,wajar jika aku menyalahkan nya karena ini tanggung jawab guru ketika anak-anak kita di sekolah,"ucap sanskar sedikit tersulut emosi

"Ya sanskar swara benar,
Mereka hanya anak kecil jadi,"
Ucap laks terhenti

"Tidak ada yg wajar,dia an,,,.
Kau juga akan melakukan hal yg sama jika ini terjadi pada anak mu.
Besok aku akan menemui orang tua mereka di sekolah.
Sekarang aku ingin istirahat."sanskar dengan keputusan nya dan pergi meninggalkan kamar

Semua yg melihat nya hanya terdiam saling tatap
Swara menghela nafas

"Sudah,,biarkan dia melakukan apa yg dia inginkan.
Wajar jika sanskar bersikap seperti itu,krish anak nya yg sangat dia sayangi,dia tidak bisa melihat krish terluka seperti ini."ucap parvati memberikan pengertian pada swara

"Tapi nenek menurut ku sanskar sudah bersikap terlalu berlebihan krish dia hanya luka di tangan nya dan ini pun bukan semua kesalahan teman-teman nya, anak-anak suka bertengkar tapi mereka hanya bertengkar biasa haruskah masalah ini di perpanjang?"ucap swara

"Semenjak kalian berpisah,ini lah sifat sanskar pemarah,dan selalu menyelesaikan masalah dengan kekuasan nya.jadi tenang saja swara semua nya akan baik-baik saja" ragini memegang tangan swara memberitahu

"Ya yg ragini katakan benar,swara kau tenang lah,besok semua nya akan selesai,ok sekarang lebih baik kita istirahat ini sudah malam.
Ibu ayo aku antar kau ke kamar,biarkan krish istirahat."Sujata menuntun parvati menuju kamar nya

Swara masih terdiam cemas
Ragini,laks,Kavita,dan Sahil masih berada di sana

"Menurut ku apa yg di lakukan sanskar itu benar,sudah seharusnya sanskar menegur guru dan orang tua mereka,supaya tidak berani macam-macam lagi ya kan?"Kavita membuka suara yg membuat swara dan ragini menatap nya

"Kavita ini bukan urusan mu jadi ku harap kau diam"ragini meminta nya

"Aku hanya bicara apa yg benar menurut ku,itu saja dan jika aku ibu krish aku akan mendukung keputusan suami ku sepenuh nya"Kavita dengan sikap sombong nya

"Tapi sayang nya kau bukan ibu nya krish,syukurlah krish tidak di takdir kan menjadi anak mu,dan beruntung nya sanskar bukan suami mu."dengan lantang swara melawan perkataan Kavita dengan menatap Kavita dengan berani

Membuat ragini,laks,dan Sahil terkejut dengan sikap berani nya swara
Kavita pun terlihat diam dengan sikap swara yg melawan nya

"Sudah Kavita lebih baik kita istirahat sekarang ayo,"ajak Sahil

"Swara pun menghela nafas memutarkan bola mata nya tak heran dengan sifat Kavita yg belum juga berubah

"Kau melawan nya,woow swara aku benar-benar tidak menyangka itu"ucap ragini tertawa

"Sudah seharusnya dia di lawan jika tidak dia akan terus menjadi api bagi hubungan kalian."ucap laks

"Tidak,, mana mungkin.
Kavita sudah menikah dengan Sahil itu arti nya dia sudah bisa melupakan obsesi nya itu" ragini dengan senyum nya

"Aku tidak yakin dengan semua itu ragini,entah kenapa setelah sanskar memberitahukan tentang Kavita dan Sahil aku merasa tidak percaya dan ada sesuatu yg mereka rencanakan"swara memberitahukan perasaan nya pada laks dan ragini

"Apa maksud mu swara?"tanya ragini

"Ya aku juga merasa seperti itu swara,tapi aku tidak begitu menanggapi nya karena selama ini dia tidak membuat kekacauan selama tinggal di sini."ucap laks bingung

"Hemm entah lah kita tidak mengerti dengan sikap Kavita,tapi sudah lah,selam dia tidak melakukan hal yg aneh kita biarkan dia dan memberikan nya kesempatan siapa tau ini benar-benar suatu perubahan yg Kavita lakukan."ucap swara

"Ya kau benar,baik lah selamat istirahat,ayo laks."ucap ragini dan pergi meninggalkan kamar

Swara pun membenarkan selimut krish yg sudah tertidur dan mencium kening krish
Swara pun hendak tidur bersama krish menemani nya tidur

Swara pun sudah terlelap dalam tidur nya namun krish tiba-tiba membuka mata nya dan bangun ia turun dari tempat tidur dengan pelan-pelan ia membuka pintu kamar nya dan pergi.

Krish membuka pintu sebuah kamar yg gelap ia melangkah masuk menutup pintu dengan perlahan
Ia terus melangkah menghampiri tempat tidur dan kini krish berbaring di tempat tidur dan menutup mata nya.

Malam berlalu,sang Pajar pun mulai menampakan sinar nya memberikan cahaya pada dunia.

Swara mulai membuka mata nya perlahan melihat cahaya memasuki kamar menandakan hari sudah pagi.
Ia mengeliatkan tubuh nya ia mencari sosok tubuh mungil yg semalam tidur bersama nya tidak terlihat di sisi nya

"Krish,,kemana dia?
Krish,,,! Krish,,,!" Swara turun dari tempat tidur nya mencari keberadaan krish swara membuka pintu kamar mandi namun krish tidak ada,ia menjadi ke seluruh ruangan kamar.
Ia melanjutkan pencarian nya pergi keluar kamar

"Krish,,di mana dia Kenap dia tidak ada di kamar,biasanya dia masih tidur "ucap swara mencari menuju ruangan lain

"Ehh swara kau sudah bangun"ucap ragini yg membawa nampan pemujaan di tangan nya

"Ragini apa kau melihat krish"tanya swara

"Krish bukan kah kau tidur bersama nya semalam"ucap ragini

"Ya tapi saat aku bangun dia tidak ada di kamar aku sudah mencari nya tapi tidak ada!"ucap swara bingung

"Ok tenang ayo kita cari,siapa tau krish ada di tempat lain."ucap ragini membantu mencari krish
Ragini dan swara pun menyusuri lorong megah kediaman Raj sing tiba-tiba ragini menahan tangan swara menghentikan langkah nya ketika ia melihat dari celah pintu sebuah kamar yg sedikit terbuka

Ragini menunjuk ke dalam ruangan di mana terlihat krish masih terlelap tidur di pelukan tangan kekar dengan tubuh kedua nya masih di tutupi selimut terlihat kedua nya masih terlelap dalam tidur nya

Swara yg melihat nya terdiam tak percaya dengan apa yg di lihat nya
Perlahan senyum nampak di perlihatkan swara terharu dan bahagia mata nya berkaca-kaca,begitu pun dengan ragini ia tersenyum melihat nya
Ragini menutup kembali pintu kamar
Tak ingin mengganggu

"Kau lihat itu?"ucap ragini

"Aku tak percaya,AA,,aku sangat bahagia ragini dengan apa yg ku lihat,"swara dengan mata mulia mengeluarkan air mata bahagia
Dan memeluk ragini.

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang