"baik lah nyonya aku harus pergi ke kampus aku permisi,dan ya sir nanti tolong kau oleskan sedikit salep ke kaki nyonya supaya akan sedikit mengurangi rasa sakit nya."ucap swara memberitahu
Sanskar mengangguk dengan senyum ramah nya
"Nyonya aku permisi jaga diri mu baik baik,salam,,."swara pamit dan pergi keluar dari ruangan
"Baik ayo bisa kita berangkat sekarang?"pinta parvati pada cucu nya itu
"Sekarang!!nenek kaki mu kan masih sakit bagai mana kau bisa menaiki anak tangga kuil dengan keadaan seperti ini?"ucap sanskar
"Kau bersama ku maka semua nya akan beres."ucap parvati
"Baik lah ayo,,"
Mereka pun keluar dari ruangan dengan sanskar menggandeng tubuh parvati memegang tangan nya dengan hati hatiMereka pun keluar dengan pintu di buka secara otomatis
Nenek kau tunggu di sini aku akan mengambil mobil sebentar saja."pinta sanakar
Parvati pun diam menunggu
Di depan kantor"Ya ampun kemana seluruh angkutan antar umum hingga aku tak mendapatkan tumpangan hingga saat ini apa mereka demo hingga tidak ada yg lewat ayo lah ayo,,,,ya ampun hampir terlambat."gerutu Sera berbicara sendiri mata nya melihat ke arah sekeliling yg di harap kan sebuah kendaraan umum berhenti dan bisa mengantar nya
Ia terus melihat ke kiri DNA ke kanan di pinggir jalan dengan wajah penuh harapDi sisi lain sanskar dan parvati sudah berada di perjalanan menuju kuil
Tak di sengaja parvati melihat swara di pinggir jalan yg belum jauh dari jalan kantor"Swara,,,stop berhentikan mobil mu."pinta parvati pada sanskar dengan tiba-tiba.
Mobil pun berhenti tepat di hadapan swara parvati membuka kaca mobil nya
"Nak kau masih disini ini.???
Tanya varpati dari dalam mobil
Swara pun melihat ke arah dalam mobil
"Nyonya kau,,,"ucap swara melihat ke dalam mobil
"Kau menunggu seseorang?"tanya parvati
"Tidak aku menunggu kendaraan umun"
Ucap swara
"Kalo begitu naik lah ayo kita searah cucu ku anak mengantar nya."ajak parvati
"Tidak aku akan menunggu saja kalian duluan lah."ucap swara menolak
"Nona ayo naik lah nenek benar kita searah aku akan mengantarkan mu
Anggap saja ini sebagai tanda terimakasih ku karna kau menolong nenek ku."ajak sanskar di depan mobil yg sedang ia kemudikan
"Baik lah sebelum nya terimakasih."
Ucap swara tersenyum
Swara pun naik masuk ke mobil di kursi belakang sendirian
Sanakar dan parvati tersenyum
Mereka pun pergiTak lama kemudian mobil pun berhenti di pinggir jalan swara pun turun di pinggir jalan depan gerbang salah satu kampus
Nyonya,sir terimakasih kalian sudah mengantar kan ku."swara membungkukkan setengah tubuh nya kelihatan ke arah dalam kaca mobil
Berterimakasih
"Sama-sama,"bala sanakar tersenyum melihat ke arah swara di luar mobil nya
Begitu pun dengan parvati yg tersenyum dan mereka pun kembali melajukan mobil nya swara berdiri melihat kepergian mobil yg tadi mengantar nya itu dan pergi masuk melewati gerbang kampusParvati dan sanskar tiba di depan jalan kuil mereka turun sanakar membukakan pintu mobil untuk parvati sanskar menggandeng parvati menaiki Anak tangga
Tak lama kemudian mereka pun tiba di kuil
"Nenek aku tunggu di sana,"ucap sanskar yg tidak ikut berdo'a
"Kau tidak ingin ikut berdo'a bersama nenek mu ini,?"tanya parvati berharap
"Nenek ayo lah kau tau aku akan jadi aku mohon."kata sanskar pada nenek nya
"Sudah lah,,kau tunggu di sini aku akan berdoa."parvati pergi ke dalam kuil dan membunyikan lonceng kuil memberikan Nampan persembahan ke pendeta kuil mulai berdoa
Sedangkan sanakar menunggu nya di pinggir kuil yg ada di sana ia duduk melihat pemandangan kuil melihat ponsel nyaTak lama kemudian parvati tiba selesai berdoa
Dengan sebuah nampan berisi persembahan
Menghampiri sanskar
"Ambil lah persembahan ini"parvati memberikan persembahan pada sanskar
Sanskar pun menerima nya dan memakan nya
Meminta aberkat dengan menyentuh kaki nenek nya
Parvati menyentuh kepala sanskar memberikan berkat
"Sellau diberkati lah kau dan semoga kau segera bertemu dengan jodoh mu,"ucap parvati berharap
"Hahaha nenek kau memulai nya,ayo lah kita pergi sekarang?"ucap sanakar tanpa menghiraukan kan harapan parvatiParvati sangat menginginkan agar sanskar segera menikah karna adik nya lebih dulu sudah menikah dan parvati sangat mengharapkan jika suatu saat ada wanita yg akan mendampingi cucu nya itu
Merak pun masuk mobil dan pergi dari kuil
Di dalam mobil
Nak dia sangat baik dan cantik dia gadis yg sangat sopan,"celetuk parvati di sebelah sanakar yg sedang pokus mengemudi
"Siap yg nenek maksud?"tanya sanskar menoleh sebentar ke arah parvati
"Swara siapa lagi,,,dia adalah dambaan para ibu untuk mempunyai anak atau pun menantu seperti dia,
Sangat beruntung pria yg mempunyai istri seperti swara,"ucap parvati terus memuji
Sanskar hanya tersenyum tanpa kata mendengarkan perkataan nenek nya ituTak lama kemudian mereka Samapi di depan rumah yg bak seperti istana megah
Kediaman Raj sing
Sanakar dan parvati pun masuk
Di sambut oleh seorang wanita yg lebih muda dari nya"Ibu kau pulang ya ampun ku kira kau akan pergi sebentar,kenapa kau menyuruh supir untuk oulang?"
Ucap wanita itu
"Sujata sudha lah sebaik nya kau bawa belanjaan ini dan simpan di kamar ku."perintah parvatiSujata dia adalah menantu parvati istri dari ram Raj sing anak tertua parvati tapi bukan ibu kandung sanskar lebih tepat nya ibu tiri
Sifat nya cerewet,ceroboh,hanya penampilan yg ia pedulikan maka tak heran jika penampilan nya sangat glamor dan elegan dia juga sedikit sombong dan selalu memandang semua orang dari segi materi
Sifat itu lah yg membuat sanskar tidak terllau akrab dengan ibu tiri nya itu dan jarang berbicara satu sama lain namun Sujata tak begitu menghiraukan itu ia tetap menikmati hidup nya sekarangNah bagai mana cerita nya?semoga kalian suka
Jika berkenan jangan lupa tinggalkan jejak and komwell nya untuk sekedar singgah di cerita ku kali ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Cinta
Romancemengisahkan seorang gadis yg bernama swara hanya berprinsip pada keyakinan nya sendiri. sehingga bertemu dengan seorang pria bernama sanskar yg di haruskan hidup dengan nya bersatu nya dengan ikatan pernikahan menjadi awal sebuah ujian bagi merek...