episode 33

416 16 1
                                        

Apa pun bisa terjadi
Manusia hanya bisa merencanakan
Selebihnya kita hanya bisa pasrah,dan menerima apa pun yg terjadi

Di kediaman Raj sing

Kini laks sudah memasuki rumah.
Seorang perempuan dengan sedikit berlari menghampiri nya

"Kau,,,?ucap Kavita sedikit berlari dan hampir menambrak
"Heeyyy hati-hati,
Ya ini aku,kau cari siapa,siapa yg kau harap kan?"tanya laks
"Mana kak mu?apa dia masih di mobil?Tanya Kavita
" Mana ku tau,,,aku tidak tau dia di mana, tunggu;Jadi kau menunggu nya!!ya ampun,
Baik lah kalau begitu kau tunggu saja dia,aku capek ingin istirahat ok."ucap laks tak perduli,dan pergi ke kamar
"Heeyyy laks tunggu di mana sanskar apa dia masih di kantor atau di mana,laksss,,,,laks,,,."terikat Kavita pada laks yg tak mempedulikan nya
"Aaahhh,,,dasar laks kau membuat ku kesal saja.  Lebih baik aku tunggu di luar."ucap Kavita menetralkan kan emosi nya dan menuju luar rumah
Di teras hujan deras kavita melihat ke arah gerbang di mana sebuah mobil putih yg memasuki halaman rumah
Dan Kavita terlihat sedikit tersenyum melihat nya

"Sanskar ternyata dia baru pulang."ucap Kavita membereskan  rambut nya dan menunggu mobil berhenti

Namun ia terhenti kala melihat siapa yg keluar dari mobil 

",,,heyy tunggu mana,,mana tuan mu??"tanya Kavita pada supir yg baru keluar dari mobil milik sanskar

"Tuan,,dia pergi bersama nyonya swara."ucap supir dan pergi

"Apa,dia pergi bersama swara,bagai mana bisa,aahhhh sial sanskarrr."ucap Kavita kesal
Dia masuk ke dalam menuju kamar

Di kamar Kavita membanting ponsel yg sedang ia genggam

"Swara,,,,swara,,,,swara,,,kenapa dia selalu jadi penghalang bagi ku,bahkan ketika dia tidak ada, aahhhh,,,,"kavita marah ia benar-benar marah dengan apa yg terjadi

Sedangkan di sisi lain sanskar dan swara masih terjebak macet jam menunjukan pukul 11:45 menit

Swara tertidur dengan kepala bersandarkan di bahu sanskar
Sanskar melihat sekeliling yg masih terlihat macet ia menengok ke arah swara yg masih terlelap  ia sedikit membenarkan posisi kepala swara namun sesuatu yg membuat nya sedikit terkejut
Sanskar kembali menyentuh kening swara dengan telapak tangan nya

"Swara kau demam, suhu tubuh mu panas sekali."ucap sanskar memegang tangan swara
Seketika swara pun sedikit terbangun dengan lemas

"Ssansskar,rasa nya dingin sekali."ucap swara dengan mata tertutup dan tubuh menggigil
Sanskar yg melihat nya menjadi tambah khawatir ia memegang kedua tangan swara ia menggosokkan telapak tangan nya ke tangan swara

"Swara bertahan lah, mudah-mudahan jalanan segera normal."ucap sanskar yg memeluk tubuh swara

Tiba-tiba terdengar ketukan dari kaca mobil luar
Sanskar membuka kaca mobil

"Tuan jalanan sudah mulai lancar kau bisa melanjutkan perjalanan mu."ucap seorang pria di luar
"Baik lah,terimakasih."ucap sanskar

Sanskar mulai menidurkan swara di kursi mobil ia pindah ke kursi depan mobil untuk berkendara
Sanskar pun melajukan mobil nya

Tak lama kemudian mobil berhenti di depan halaman rumah orang tua swara.
Sanskar keluar mobil dan membuka pintu mobil belakang di gendong nya tubuh swara,ia mengetuk pintu kediaman raichand

Tok,,,tok,,tok,,,
"Ayah,,,bibi,,,"panggil sanskar dari ambang pintu luar
Lumayan lama tidak ada jawaban ia mengerti karena ini larut malam
Sanskar mencoba amengetuk kembali
Tak lama kemudian urpasi membuka pintu

"Aaa,,ya ampun swara,dia,,dia kenapa?
Ayo masuk lah bawa dia ke kamar."ucap urpasi tanpa menunggu lama
Sanskar pun membawa menuju kamar
"Ayo baringkan di sini, pelan-pelan.
Swara kau,,,ya ampun kenapa bisa begini sanskar ada apa ini,apa yg terjadi dengan kalian??
Sebentar aku akan panggilkan kakak ku,"ucap urpasi pergi

"Kakak,,,kakak,,,,"ucap urpasi
Syekar yg mendengar nya langsung membuka pintu kamar nya menghampiri urpasi

"Urpasi kenapa kau ini malam-malam
Berteriak?"tanya syekar
"Kakak swara,dia,,,,ayo kemari ikut aku,,ayo cepat."ucap urpasi menarik tangan syekar menuju kamar swara

Syekar pun melihat sosok yg terbaring di tempat tidur swara
Ia terkejut

"Swara,kenapa dia,sanskar ada apa?"tanya syekar duduk di dekat ranjang dan menyentuh kepala swara
Khawatir

"Ayah swara demam di perjalanan kami terjebak macet dan,,,,,"sanskar menceritakan nya

"Urpasi kau hubungi dokter jika perlu,"ucap syekar

"Kakak swara,dia hanya demam hanya perlu mengompres nya dan biar kan dia istirahat besok pagi pasti akan membaik."ucap urpasi
"Baik lah jika begitu kau jaga lah swara malam ini,"ucap syekar

"Ayah biar aku saja yg menjaga nya kalian istirahat lah."ucap sanskar

"Baik lah nak kau jaga swara dan kau juga istirahat kau panggil saja ayah jika kau memerlukan sesuatu."ucap syekar lalu pergi bersama urpasi ke kamar merka masing-masing

Sanskar mengompres kening swara dengan kain
Ia menjaga nya duduk di samping swara yg tengah berbaring

Telihat tubuh swara menggigil

"Dingin sekali 🤒
Ucap swara mengigau
"Swara apa kau butuh sesuatu kau ingin minum,atau aku akan menyelimuti mu lagi."ucap sanskar ingin beranjak namun tangan nya tertahan
Swara memegang tangan sanskar

"Tidak sanskar aku tidak butuh apa pun aku hanya kedinginan,tetap lah di sini,sangat dingin sanskar,"ucap swara memegang kedua tangan sanskar menggigil

Sanskar pun duduk di sisi swara  tubuh nya setengah berbaring dan memeluk tubuh swara dari belakang ia menyilang kan tangan nya di tubuh swara,
Swara memegang tangan sanskar yg memeluk tubuh nya
Seakan tubuh sanskar menghangatkan tubuh swara yg menggigil
Swara pun terlelap kembali
Dengan pelukan hangat dari sanskar

  Tanpa di sadari merka tidur berdua dalam satu tempat.
penghalang,batasan,dan perjanjian seakan musnah dalam satu malam yg mereka lewati bersama

Seakan bulan menjadi saksi menyatu nya dua cinta yg selama ini tertutup oleh ke teguhan nya sebuah perjanjian
Tidak ada kata menolak atau pun saling menjauh satu sama lain

Ya itu lah kenyataan bahkan meskipun kedua nya saling mengelak menyembunyikan cinta mereka
Namun semua seakan tertunduk kalah oleh cinta

Perjanjian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang