21. Cemas

6.2K 563 66
                                    

Aku tu nggak bisa nyimpen draf lama - lama. Bawannya gatel pen publish. Maaf banget kalau kalian keganggu sama notif ini...

***
Happy Reading :)

"Thanks, Youn," ucap Lucas.

Seungyoun buru-buru jalan ke parkiran. Tapi, pas sampai di sana, dia nggak liat sosok Yerina. Dia ngedarin pandangan ke semua penjuru arah. Seungyoun jalan ke toilet, siapa tau Yerin di sana.

Tapi, semua pintu toilet kebuka. Dia juga sampai masuk ke toilet khusus cowok. Sama aja. Seungyoun jalan ke halaman belakang, nggak ada siapa-siapa. Adanya Hayoung yang lagi nangis.

"Kenapa lo?" tanya Seungyoun ke Hayoung.

"Sakit hati."

"Oh." Habis itu Seungyoun lari lagi ke kolam renang, takut kalau Yerin kejebur lagi. Tapi, nggak ada. Dia nyari ke rooftop juga. Yang ada Somi sama Doyoung lagi ngebucin. Seungyoun bisa menyimpulkan, kalau Hayoung nangis gara-gara Doyoung.

"Young, lo buat Hayoung mewek," ucap Seungyoun habis itu turun dan cari ke kantin. Dan tetep aja nggak ada. Dia jalan lagi, dia balik ke kelas. Tetep aja Yerin nggak ada. Semua kelas Seungyoun cek.

Dia bahkan ke gedung sebelah yang isinya kelas 10, tetep aja Yerin nggak ada. Ke lab.Ipa laboratorium lainnya. Ruang kesenian, juga nggak ada.

Seungyoun lari ke ruang osis. Ruangannya kekunci, dan ada Daniel yang baru aja keluar. "Dan!"

Panggil Seungyoun. Daniel noleh, "Hah?"

"Lo liat Yerin?"

"Yerin? Nggak ada tuh, gue tadi juga nyariin dia. Gue kira di udah balik. Oh, lo mau ketemu Yerin. Ini gue mau ngasih kertas ini—"

Seungyoun nggak nerima kertasnya. Dia lari ke parkiran dan kebingungan nyari istrinya yang hilang. "Lo ke mana sih?"

Seungyoun lihat tongkat penyangga yang kesender di kursi kayu. Nggak mungkin Yerin udah bisa jalan.

Mata Seungyoun nyipit pas liat cincin nikahnya jatuh di deket kursi kayu. Tanpa pikir panjang, Seungyoun langsung cari motornya dan naikkin motor itu buat cari Yerin. Pikirannya kalang kabut kalo misal Yerin bener-bener hilang. Seungyoun nggak bakalan maafin diri sendiri.

Dia berhenti di hadapan Wooseok yang kebetulan lagi jalan ke halte. Tanpa aba-aba—

Bugh!

Bogeman mendarat di wajah Wooseok dan buat semua orang yang ada di sana coba lerai mereka.

"LO KAN YANG BAWA YERIN?!"

"Sshhh." Wooseok megangin rahangnya yang sakit. Lagi enak-enak jalan malah kena bogem Seungyoun.

"ANJING YA LO NUDUH GUE SEMBARANGAN!" Balas Wooseok nggak terima.

"NGGAK USAH BOHONG LO!"

"TAPI! GUE NGGAK TAU YERIN DI MANA BANGSAT!"

Seungyoun narik kerah seragam Wooseok. Bapak-bapak pada lerai mereka.

"Udah nak udah!" Ucap salah satu bapak-bapak.

Seungyoun tarik napas dan balik tanya ke Wooseok dengan lebih tenang. "Lo bawa ke mana Yerin?"

"Gue nggak tau! Lo budeg apa gimana?!"

Seungyoun coba buat nahan emosi.

"Kalo lo nggak percaya yaudah! Terserah lo! Gue juga gasudi nyulik jalang. Mendingan gue bunuh sekalian!"

"JAGA OMONGAN LO!"

Wooseok natap sinis Seungyoun, dan dia milih buat pergi dari sana. Seungyoun lari ke motornya dan lajuin motornya belah jalanan padat sore ini. Seungyoun minggir sebentar buat nelfon Rowoon.

Nikah Muda [Vol. 1] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang