Happy Reading :)Hanya butuh waktu beberapa detik matahari sempurna terbenam pada garis cakrawala. Atau biasa disebut dengan swastamita.
Di awali dengan permulaan warna yang mampu memanjakan mata. Warna merah yang disebabkan oleh kombinasi hamburan rayleigh warna biru dan tingkat kepadatan atmosfer bumi. Namun, Senja hanya sesaat. Dan senja tentu saja akan berpindah sementara dan akan muncul pada lain waktu.
Karena, Senja tau. Berlama-lama menjanjikan kebahagiaan jika ujungnya tak dapat terpatri itu sama saja mendatangkan suatu keburukan. Maka, Senja mempercayakan kebahagiaan itu pada malam. Begitu pula dengan malam. Saat sang fajar tiba, dia akan mepercayakannya pada siang. Dan terus seperti itu hingga suatu saat Yang Maha Kuasa memberhentikan atas kehendak-Nya.
"Waw," ucap Yerin sambil natap area barat. Jelas banget dia lihat matahari sempurna terbenam dan setelah itu bulan mulai naik, disusul para bintang.
"Gue jarang liat ginian di Semarang." Matanya masih setia natap letak matahari terbenam, walau garis cakrawala sudah matahari lewati dengan sempurna.
Yerin gigit jagung bakarnya. Dia alihin pandangan ke hamparan laut luas. Kelihatan para nelayan pada berlabuh dan pulang ke rumah masing-masing. Paman Made nyalain lampion-lampion yang ada di bibir pantai. Banyak orang bule yang lagi bakar-bakar makanan di pinggir pantai.
"Gue ke Bali, baru kali ini bisa liat sunset sebagus ini. Dulu gue ke Bali, ke pantai Jimbaran pas waktu siang soalnya dan waktu itu nginep di hotel dan nggak deket sama resort oma," cerita Yerin sambil gigit jagung bakarnya lagi.
"Lusa oma bakalan ke Gili Trawangan buat ngecek resortnya di sana. Lo mau ikut?" tanya Seungyoun.
"Nggak!" tolak Yerin langsung. Bisa tekanan batin dia kalau ikut omanya ke Gili Trawangan.
"Pasti sakit banget di gituin sama oma," gumam Seungyoun.
"Kata siapa? Gue sadar kok. Ya emang rada nyelekit. Tapi, dengan itu gue jadi tau. Di mana letak titik kesalahan gue. Dan gue bakalan memperbaikinya," balas Yerin.
"Tapi, lo dibandingin sama Gadis."
"Kalau gue dibandingin sama Gadis, terus oma lebih suka sama dia. Lo mau ceraiin gue dan nikah sama Gadis?" tanya Yerin, dan itu buat Seungyoun terdiam.
"Gue kalo masalah itu sih mengakui. Gue belajar dari idol gue, yang selalu dibanding-bandingin sama yang lain. Jadi, not bad. Itu realita, Gadis emang cantik dan dia mungkin lebih baik dari gue. Fakta itu nggak bisa dielak, Youn. Mau gimanapun itu. Ya, gue sih santai aja," imbuh Yerin sambil megangin jagung bakarnya yang udah habis.
"Pelajaran hari ini emang kelihatannya dikit banget. Tapi, sejujurnya bagi yang nangkep pelajaran itu, kayak gue. Jadi merasa ingin atau mau banget memperbaiki diri," lanjutnya.
"Gue nggak nyangka lo bakalan bilang kayak gitu. Biasanya cewe kalo digituin bakalan ngambek sampai besok," ucap Seungyoun.
"Buat apa ambekan? Harusnya tuh kita yang dikasih wejangan atau teguran sama orangtua jangan ngambek. Mereka mau buat kita lebih baik. Dulu, gue pernah ditegur mama. Dan gue ngambek gara-gara teguran mama buat gue sebel. Tapi, gue kadang mikir. Suatu saat gue bakalan jadi kayak mama, dan teguran itu perlu buat anak-anak gue suatu saat nanti, supaya hidup mereka itu baik dan benar." Lagi-lagi ucapan Yerin buat Seungyoun diem.
Di mata Seungyoun. Yerin ini cewek galak, nyebelin parah. Ternyata, dibalik itu dia cukup dewasa buat menangkup beberapa pelajaran hidup yang dia terima.
"Oke, kalo besok lo mau negur anak lo ajakin gue juga. Anak lo anak gue juga soalnya." Ucapan Seungyoun mampu buat Yerin mendelik, "Apa tadi?"
"Fakta itu nggak bisa dielak, Yer. Mau gimanapun itu," lanjut Seungyoun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [Vol. 1] ✓
Fanfiction[END] "Gara - gara TOD Hangyul, gue beneran nikah sama ketos galak." "Sekali kamu pacaran, penghulu papa panggil!" Bagaimana jika TOD membuat hidup seorang Galaksian Seungyoun Adiyasa berubah 180 derajat dan terpaksa menikahi ketua osis yang merup...