Happy Reading :)
Yerin masuk ke dalem dan lihat Seulgi yang muntah di sana. Tapi, muntah Seulgi warnanya putih dan dia kejang. Otomatis buat Yerin panik dan histeris. Dia panggil Seungyoun buat masuk. Seungyoun yang tau itu langsung panggil dokter.
Tangan Seulgi seakan-akan nyuruh Yerin ke sana. Yerin yang udah nangis dan nggak tau harus apa cuma bisa nurut dan pegang tangan Seulgi. "Seungyoun... Jaga, Seung-youn," ucap Mama Seulgi buat Yerin makin keisak.
"Mama kenapa bisa gini?" tanya Yerin.
"Ni-na..." Habis itu Seulgi nutup matanya tepat Seungyoun dateng sama dokter.
"Mama! Ma!" teriak Yerin pas lihat Seulgi udah nggak sadar di sana. Dia nyingkir dan biarin dokter periksa mamanya. Tapi—
Dokter menggeleng.
Di situlah lutut Yerin langsung lemes. Dia duduk di lantai dan nutupin wajahnya.
"Gak! Periksa sekali lagi!" bentak Seungyoun ke dokter itu. "Periksa sekali lagi dokter!"
"Periksa sekali lagi—" dokter lepas semua alat yang Seulgi pake. Dia lipat kedua tangan Seulgi dan nutup badan Seulgi pakai selimut. Seungyoun tahan itu, dia peluk mamanya dan dia nangis di sana sambil sebut mamanya berkali-kali.
"Ma, bangun... Maaf—AYO BANGUN! MA!"
Ceklek...
"Ma, aku udah balik sama Pa-Pa." Minhee diem di sana. Jimin masuk dan dia langsung hampiri Seulgi. Minhee diem lihat Yerin sama Seungyoun yang udah nangis di sana dan lihat mamanya yang nggak gerak.
Yerin dongak dan natap Jimin yang bener-bener udah nggak bisa nahan sedihnya. Dia pegang tangan Seulgi dan berharap Seulgi bakalan bangun.
Yerin natap Minhee, tangisnya makin jadi pas lihat Minhee diem di sana. Dia bener-bener ngeblank dan nggak tau harus apa. Minhee nahan semuanya, tapi akhirnya pertahanan itu runtuh. Minhee mendekat dan lihat Seulgi yang udah pucat sambil dipeluk Seungyoun yang keisak di sana.
"Katanya mama janji mau dateng ke pertandingan bulutangkis Minhee bulan depan," lirih Minhee buat Yerin berdiri dan pegang bahu Minhee. "Mama udah nggak ada," ucap Yerin pelan.
"Mana ada. Mama udah janji mau dateng," balas Minhee sambil nepis tangan Yerin. Seungyoun bangun dan mundur. Minhee hampiri Seulgi dan akhirnya dia peluk Seulgi buat terakhir kalinya.
"Youn—" Yerin meluk Seungyoun.
"Mama bilang, dia pengen kamu maafin Mama. Mama bilang, dia sayang sama kamu. Mama bilang, dia ga mau kamu kenapa-napa." Seungyoun duduk di sana. Yerin yang posisinya masih meluk Seungyoun ikut duduk.
Cowok itu nenggelemin wajahnya di bahu Yerin dan Yerin rasain, bahunya basah. Dia juga lihat badan Seungyoun yang bergetar di sana.
"Relain mama," ucap Yerin.
***
Yerin benerin kerudungnya dan dia natap kuburan Seulgi yang lagi digali. Seungwoo kelihatan kasih kata-kata penenang buat Jimin. Oma juga ada di sana. Oma yang tadi sempet pingsan dan sekarang ada di sebelah paman Made natap liang lahat putri kesayangannya.
Nina ada di sana, tapi dia agak menjauh dan nutupin wajahnya pake kerudung yang dia pake. Nina nangis, tentu aja itu cuma sandiwaranya dia aja.
Gadis jongkok di sebelah Yerin dan dia ngasih plastik isi bunga ke Yerin, "Aku turut berduka kak," ucap Gadis. Dia natap Seungyoun yang diem di sana.
"Kak Seungyoun, aku harap kakak bisa relain tante Seulgi," lanjut Gadis. Dia sempet pegang bahu Seungyoun. Dan Gadis berdiri hampiri Oma di sana. Mata Gadis kearah ke Nina yang berdiri agak jauh. Dia sempet natap Nina lama. Gadis ngernyitin dahi paa lihat Nina gelagapan waktu dia tatap. Tapi, dia nggak permasalahin itu.
Mereka agak mundur pas jenazah Seulgi diangkat dan mau dikubur di sana. Dan pada akhirnya, jenazah Seulgi udah ketimbun tanah. Yerin pejamin matanya.
Mereka mulai nyebarin bunga diatasnya. Dan nggak lupa doa yang terus mereka ucapin buat Seulgi. Setelah itu, banyak yang ninggalin kuburan Seulgi setelah dia dimakamkan.
Yerin megang tangan Seungyoun dan nyuruh Seungyoun buat berdiri. "Ayo pulang," ajak Yerin. Seungyoun masih diem di sana. Tapi, setelahnya dia berdiri.
"Ayo pulang," ajak Yerin sekali lagi. Tapi, rasanya kaki Seungyoun kayak nggak mau keangkat. Dia nyesel, dia nyesel udah diemin mamanya beberapa hari lalu. Seungyoun ngangguk dan mereka jalan pulang. Nina hampiri makam Seulgi. "Maaf," ucap Nina habis itu dia narik satu sudut bibir dan ngikutin yang lain buat pergi dari sana.
***
Yerin liatin Seungyoun yang diem aja dibalkon kamarnya. Dia lagi di rumah Jimin dan dibawah lagi ada pengajian. "Ayo ke bawah, gabung sama yang lain." Seungyoun natap balik Yerin.
"Gak ada yang perlu disesali. Ini bukan salah kamu. Yang penting kamu relain mama dan selalu doain mama biar mama tenang di sana. Mama cuma mau kamu bahagia dan maafin dia," ucap Yerin.
Seungyoun ngangguk dan dia beranjak buat gabung sama yang lain. Yerin sempet diem dulu di sana. "Nggak mungkin mama langsung pergi dengan cepat gitu aja. Pasti ada yang gak beres," gumam Yerin.
Dia keinget kata-kata teakhir Seulgi. Selain dia sebut nama Seungyoun. Dia juga sebut Nina di sana.
"Apa jangan-jangan?" Yerin turun dan lihat Nina di sana. Tapi, mata Nina sembab. Apa mungkin? Apa dia cuma salah kira? Buat mastiin itu Yerin dateng ke rumah sakit.
Dia pesen ojol buat dateng ke rumah sakit. Sampe sana dia langsung minta cek cctv ruangan 208.
Yerin udah dibawa ke ruangan khusus tayangan cctv beberapa akhir lalu. Dia lihat, tapi sayang cctv di sana lagi rusak, tapi dia lihat lagi. Sebelum buram dia lihat Nina yang buka sampah dan lihat-lihat sekitar. Habis itu cctvnya buram dan mati.
"Makasih, pak. Makasih banyak." Habis itu Yerin keluar.
"Ga mungkin mama dibunuh kan?" Gumam Yerin. Dia duduk di kursi dan ngusap wajahnya gusar. Yerin langsung jalan ke ruangan 208, di mana di situ ruangan Seulgi.
Sampe di sana mata Yerin tertuju ke sampah. Dia buka sampah dan ya, dia nemuin jarum suntik. Yerin ambil tisu dan dia ambil jarum suntik itu. Dia arahin ke hidung, dan dia cium.
"Eemmh." Yerin langsung masukin jarum itu ke sampah lagi.
"Ini bukannya bau racun tikus yang ada di belakang kulkas?" tanya Yerin.
"Nina? Ga mungkin kan?" Yerin curiga kalau Nina yang ngelakuin itu. Apa itu bener?
***
TBC...Nina minta ditembak wkwkwk...
Next ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [Vol. 1] ✓
Fiksi Penggemar[END] "Gara - gara TOD Hangyul, gue beneran nikah sama ketos galak." "Sekali kamu pacaran, penghulu papa panggil!" Bagaimana jika TOD membuat hidup seorang Galaksian Seungyoun Adiyasa berubah 180 derajat dan terpaksa menikahi ketua osis yang merup...