Sebel aku sama wp, ga jelas lama - lama. Semoga kedepannya makin baik dah, kesel sendiri :")
***
Happy Reading :)Seulgi dan Jimin kena marah dokternya.
"Kalian itu bagaimana? Dia hampir meninggal pak, bu. Kalau saja anda memberi dia satu udang lagi. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Dan kalau saja telat di bawa kemari, dia sudah lewat!" jelas dokter dan buat hati Seungyoun mencelos.
"Maaf, maafkan kami dokter," ucap Seulgi. Dia beneran nggak tau.
"Lain kali jangan pernah paksa atau kasih makanan yang mengandung udang ke anak ibu dan bapak," imbuh dokter itu.
"Iya, saya yang salah. Saya minta maaf," ucap Jimin. Dokter itu ngangguk. "Kalau dia sudah sadar, panggil saya," suruh dokter itu. Seulgi dan Jimin ngangguk.
Oma yang ada di sana mendadak diem bisu dan nggak ucapin sepatah katapun.
Seulgi sama Seungyoun masuk duluan. Mereka kaget juga pas liat Yerin sampe dipasang alat bantu pernafasan kayak gitu. Kelihatan dia napasnya juga pelan-pelan dan kayak ketahan gitu.
"Ya Allah, apa yang harus mama bilang ke Mama Eunbi?" tanya Seulgi ke diri sendiri. Dia megang tangan Yerin dan ngelus pelan. "Kok ga bilang sih, Yerin?"
Seulgi ngusap kepala Yerin. "Cepet sembuh, nak," lirih Seulgi.
Tiba-tiba ponsel Jimin bunyi. Namanya orang sibuk mah ditelpon klien terus. Dan Jimin keluar dari ruangan, karena nggak mau ganggu. Seulgi milih duduk di sofa yang ada di sana sama oma. Ini juga masih jam 2 dini hari.
Seungyoun duduk di kursi plastik nggak jauh dari ranjang Yerin. Pikiran-pikiran yang nggak seharusnya Seungyoun pikirin tiba-tiba melintas. Gimana jadinya kalau misal Seungyoun nggak bangun waktu itu? Dan dia udah nggak bisa bayangin akhirnya bakal gimana.
Seungyoun juga nyalahin diri sendiri. Kok ya waktu itu dia ambilin itu udang buat Yerin. Harusnya nggak usah, maka ujungnya nggak bakalan gini. Cowok itu ngusap wajah gusar.
"Mama istirahat aja dulu, pulang sama Seul," ucap Seulgi. Oma ngangguk.
"Youn, jagain Yerin. Besok pagi mama ke sini. Kalo misal Yerin udah sadar cepet panggil dokter," pesan Seulgi.
Seungyoun ngangguki ucapan mamanya. Oma sempet lirik Yerin sebentar habis itu hela napas panjang. "Maafin, oma," lirihnya pelan.
Seungyoun nyilangin kedua tangan di dada sambil natap Yerin yang belum sadar. Bingung sebenernya mau ngapain. Nggak bawa hp lagi. Emang panik buat lupa segalanya dah.
Waktu Seungyoun balik bawa air minum, Yerin udah terkapar di lantai kamar mandi dengan baju yang kotor bekas muntahan. Sebelum Seungyoun panggil mamanya dan bawa ke rumah sakit. Yerin sempet muntah lagi, tapi dalam kondisi lemes dan habis itu nggak sadar lagi sampai sekarang.
Seungyoun milih narik kursi plastik lebih deket sama ranjang Yerin. Mumpung cuma berdua. Nggak canggung kalo mau ngomong. Eak.
Seungyoun megang tangan Yerin. Nggak tega lihat Yerin kayak gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [Vol. 1] ✓
Fanfiction[END] "Gara - gara TOD Hangyul, gue beneran nikah sama ketos galak." "Sekali kamu pacaran, penghulu papa panggil!" Bagaimana jika TOD membuat hidup seorang Galaksian Seungyoun Adiyasa berubah 180 derajat dan terpaksa menikahi ketua osis yang merup...