52. Sunset & Yerin [Special Chapter]

6.4K 629 200
                                    

Ini aku persembahkan untuk yang mau dobel + part yang gemes , makannya judulnya kutambahi (special chapter)

***
Happy Reading :)

"Iya sorry, Yerin. Aduh." Seungyoun nahan dua tangan Yerin dan nyuruh cewek itu duduk.

"Kalo nggak niat ngasih mendingan nggak usah." Yerin manyun dan natap bawah sambil sungut-sungut. Sumpah, lagi menghayati, enak-enak makan ice cream disenggol.

Yo opo ora gregeten?

Seungyoun malah ketawa kayak nggak ada dosa. Tangannya nangkup pipi Yerin dan madepin ke dia. Tapi, Yerin nepis dan tetep ngambek.

"Apaan si ambekan. Kemaren aja bilangnya nggak bakal ambekan," goda Seungyoun.

"Beda masalah," jawab Yerin.

"Itu kan sama orangtua," imbuh Yerin.

"Gue sama lo tua gue. Tua gue 14 hari."

"Nggak ngaruh," elak Yerin.

"Ya ngaruh. Panggil gue mas Seungyoun. Kayak Mama Eunbi panggil Papa Seungwoo."

"Nggak mau," tolak Yerin. Geli-geli gimana gitu kalau sampai.

"Sebenernya si dosa manggil suami tanpa embel-embel," gumam Seungyoun.

"Kata siapa?!" tanya Yerin agak ngegas.

"Dibilangin ngeyel."

"Y- yaudah si ya."

"Gue laper nih," ucap Seungyoun. "Mau makan ga?" tanya Seungyoun.

"Kalo lo yang bayar gue mau," balas Yerin.

"Ah kecil. Kalo bisa gue beli warungnya," sombong Seungyoun. Tapi, emang bisa si. Gimana dong? Realita. Tinggal bilang Pak Burhan suruh beli.

"Sombong banget anjir." Yerin dorong lengan Seungyoun sambil ketawa.

"Gapapa gue riya' sesekali."

"Astagfirullah akhi." Yerin nampol pelan pipi Seungyoun.

"Lo tampol sebelah kanan mulu, pala gue dengkleng sebelah. Yang kiri coba."

"Pake sendal gimana? Rasanya lebih syurgawi," imbuh Yerin.

"Nggak makasih."

Seungyoun mundur-mundur dan nggak sengaja nginjek istana pasir punya anak kecil. Udahannya anak kecil itu langsung muram wajahnya. Dan nangis.

"Ih Seungyoun, bego ih," ucap Yerin pas liat anaknya nangis.

Yerin hampiri anak itu. "Duh jangan nangis dek. Tanggung jawab lo Seungyoun."

"Duh gimana? Nggak bisa buat."

Yerin natap sinis Seungyoun.  Habis itu fokus ke adeknya lagi. "Adek jangan nangis ya. Mau cokelat nggak? Nanti kakak kasih uang buat beli cokelat," ucap Yerin. Anak itu ngangguk.

"Kasih, Youn," suruh Yerin.

Seungyoun ngerogoh kantongnya dan ngasih uang 20k ke anak itu. Anak itu berhenti nangis. "Dah jangan nangis lagi ya," ucap Yerin sambil ngelus kepala anak itu. Kemudian dia berdiri.

"Emang mau makan di mana Youn? Di resto oma ada kan? Bilang aja lo cucunya. Gratis mungkin," ucap Yerin.

"Ga ah, gue mau yang di pojok sana. Punya tetangga," jawab Seungyoun. Mumpung nggak ada omanya, makan di sana nggak masalah. Hehehe. Padahal resto oma juga nggak kalah enak. Cuma view nya dan ademnya lebih enakan di sana. Kayak pondok-pondok gitu, tradisional. Kalau resto oma lebih ke modern.

Nikah Muda [Vol. 1] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang