Happy Reading :)
Yerin duduk diem di balkon. Sebenernya dia lagi mikir keras, gimana caranya ngomong sama Seungyoun. Gimanapun juga ini anaknya, bukan anak orang lain. Tapi, rasanya agak ganjel aja kalo mau ngomong.
Dan Yerin udah ambil keputusan. Dia bakalan ngomong sekarang. Nggak peduli ntar akhirnya gimana. Itu urusan akhir. Cewek itu berdiri dan hampiri Seungyoun di sana. "Youn, aku mau ngomong."
"Ngomong? Ngomong apa?"
"Tapi, aku mau tanya dulu sebelumnya," ucap Yerin buat Seungyoun yang lagi rebahan langsung duduk, "Tanya apa?"
"Aku mau tanya, kalo misal ada pasutri gitu. Dan ceweknya ini hamil, dan kalo kamu jadi suaminya kamu bakal gimana?" pertanyaan Yerin buat Seungyoun natap wajah Yerin tajam. "Aku? Seneng lah—"
"Walaupun mereka masih sekolah?" tanya Yerin sekali lagi. Dan lewat pertanyaan itu Seungyoun jadi menduga-duga.
"Yer—"
Yerin duduk di sebelah Seungyoun dan dia mulai keisak. "Kalo itu aku, kamu bakal gimana?" tanya Yerin pelan. Dia berdiri dan ambil dua testpack dari dalam tas selempangnya dan ngasih benda itu ke Seungyoun,
"Aku harus apa?" tanya Yerin. Seungyoun masih diem natap dua benda itu. Sorot matanya pindah ke Yerin dan Seungyoun narik Yerin ke pelukannya.
"Maaf," ucap Seungyoun. "Maaf," lanjutnya merasa bersalah, tapi di sisi lain dia juga bahagia, nggak tau kenapa.
Yerin lepas pelukannya dan dia nunduk. "Aku gapapa kalo misal nanti bakalan dikeluarin. Tapi, kamu? Aku gak mau kalo kamu sampe dikeluarin dari sekolah. Maka dari itu, jangan pernah bilang suatu saat nanti kalo aku beneran di keluarin. Jangan pernah bilang kalo kamu juga terlibat—"
"Gak, aku bakalan tetep bilang, karena aku ayahnya," ucap Seungyoun buat Yerin dongak. "Dan buat semua mimpi yang kita punya berhenti sampe sini?" tanya Yerin.
"Gak! Gapapa mimpiku berhenti sampe sini. Tapi, kamu jangan," lanjutnya.
"Walaupun saat ini masih bisa disembunyiin, tapi lama kelamaan juga bakalan ketauan, mau itu cepat atau lambat. Semua bakal tau kalo aku hamil," ucap Yerin dengan nada yang bergetar.
"Maka dari itu, kamu jangan ngaku dulu ke semua kalo misal aku ketahuan. Setidaknya salah satu mimpi dari kita bisa kewujud," imbuh Yerin sambil hapus air matanya.
"Kamu keluar, aku juga harus keluar. Gimanapun juga itu salahku. Mau nggak mau aku juga harus tanggung jawab."
"Dan biarin mimpi kamu berhenti gitu aja? Aku gak bisa seegois itu," balas Yerin.
"Aku juga gak bisa seegois itu," sahut Seungyoun.
"Terus? Terus kita harus gimana? Kita harus gimana Youn?" tanya Yerin dan buat dia bingung kali ini.
Tiba-tiba hp Yerin bunyi dan dia cari sumber suara itu. Yerin angkat telfonnya pas dia tau itu Eunbi yang telfon. Kata Eunbi, dia sama Seungyoun suruh dateng ke rumah, buat acara syukuran Sowon yang hamil. Kenapa harus sekarang?
Yerin matiin telfonnya dan dia balik badan. "Disuruh ke rumah Mama sekarang. Nanti kita bicarain lagi. Cepetan siap-siap," suruh Yerin.
***
Yerin jalan duluan dan dia masuk ke rumah mamanya. Di sana udah ada Sowon yang lagi ketawa-tawa sama yang lain. Dan ada bulek Nayoung juga yang bawa Dohyon di sana. Tau, mbak Yerinnya dateng, Dohyon langsung cari Seungyoun.
Di sana juga ada Renjun yang lagi akur sama Sinbi. Mereka lagi nonton tv bareng. Yerin ikutan senyum lihat mereka yang bahagia.
Baru aja markirin mobilnya, Seungyoun kaget pas masuk pager udah disabotase Dohyon dan anak itu ngajak main. Mau nggak mau Seungyoun nurut juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [Vol. 1] ✓
Fanfiction[END] "Gara - gara TOD Hangyul, gue beneran nikah sama ketos galak." "Sekali kamu pacaran, penghulu papa panggil!" Bagaimana jika TOD membuat hidup seorang Galaksian Seungyoun Adiyasa berubah 180 derajat dan terpaksa menikahi ketua osis yang merup...