Selama kehabisan kuota, ideku lancar jaya sentosa kayak jalur tol pas malem malem...Ah makin bucin aku tu sama mereka, ga bisa kalo ga bucin. Gemes.. Pgn bgt mereka tuh ketemu di satu stage, terus tatap"an manjah. Kan uwu banget kek wajah Jungwoo... >,<
***
Happy Reading :)
"SINBI!" Teriak Eunbi. Daritadi manggil Sinbi buat bantu bersih-bersih rumah karena besok udah puasa. Rumah harus bersih dan suci dari kotoran. Tapi, anak gadisnya yang satu itu masih molor.
Seungyoun bantu ngepel, menantu yang baik. Yerin bersihin guci-guci punya Eunbi sambil duduk di karpet bulu-bulu depan tv. Eunbi yang bersihin lainnya. Sinbi suruh bersihin halaman belakang, tapi masih tidur. Alhasil Eunbi naik ke atas dan bangunin Sinbi.
Hari ini Yerin pakai pakaian panjang, buat nutupin luka di lengan, supaya Eunbi nggak tau. Setelah kejadian beberapa hari lalu, di mana Yerin kena sayatan, dia lebih banyak diem. Sambil mikirin kiriman foto-foto beberapa hari lalu.
"Iya ini lagi jalan mamaku cintaku." Sinbi udah bangun dan sekarang dia lagi digiring Eunbi buat nyapu halaman belakang. Di tangan Sinbi udah ada sapunya. Eunbi sempet natap foto Seungwoo lama. Rasanya beda. Dulu mereka bersih-bersih bareng, ada Seungwoo. Sekarang nggak ada. Eunbi pasti bisa.
"Assalamualaikum...," ucap seseorang di luar sana.
"Waalaikumsalam."
Seungyoun keluar dan dapetin cewek pendek, imut, chubby sama cewek lumayan tinggi ponian, mereka bawa selembaran undangan.
"Permisi mas, Yerin sama Sinbi ada nggak?" Tanya cewek rambut bondol itu.
"Siapa?" Yerin keluar.
"Eunha."
Eunha ngewink ke arah Yerin. "Udah lama kita nggak main. Oh ya, ini ada perkumpulan remaja masjid buat meramaikan bulan Ramadhan. Malamnya habis tarawih ada tadarusan Al-Qur'an. Jangan lupa lo pernah gabung ya. Ye nggak Juy?"
"Yuju nih juga dekem-dekem bae di rumah. Coba aja kalo nggak gue geret nganterin undangan, mana mau ikut. Kangen dulu woi pas masih pada cimit. Main-main bareng ke sawah sebelah. Sekarang mah udah pada abg kerjaannya dekem di rumah meningkatkan skill rebahan," ceracas Eunha sambil ketawa gemes.
"Ouw, mas nya ini?" Tanya Yuju.
"Saudara gue. Sepupu, iya sepupu jauh."
"Pantesan kok akhir-akhir ini gue sering banget liat masnya," kata Yuju.
"Ya, kita satu sekolah. Biar berangkatnya bisa bareng, jadinya dia tinggal di sini untuk beberapa waktu," bohong Yerin. Seungyoun masuk ke dalem, karena ia rasa nggak berkepentingan di luar sana.
"Umm boleh lah aku deketin, ganteng uy," ungkap Yuju bercanda.
"Tobat, mau lebaran juga. Jangan lupain si Deka ye," peringat Eunha.
"Jangan ungkit-ungkit mantan deh."
"Hilih, lo aja masih gamon. Sok-sokan anjir."
"Lo juga ya, noh Jeka," tunjuk Yuju pas Jeka ikutan masuk ke rumah Yerin karena dia liat ada Eunha.
"Eh, Eunha."
"Ngapain lo ke sini? Bukannya lagi beberes masjid sama Jahe?" Tanya Eunha.
"Jahe balik," balas Jeka.
Namanya bukan Jahe, nama aslinya Jaehyun. Cuma biar lebih gampang, dipanggil Jahe. Mereka ini perkumpulan remaja masjid, karang taruna juga. Tapi, jarang kumpul, rencananya mau dibubarin, tapi nggak jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [Vol. 1] ✓
Fanfiction[END] "Gara - gara TOD Hangyul, gue beneran nikah sama ketos galak." "Sekali kamu pacaran, penghulu papa panggil!" Bagaimana jika TOD membuat hidup seorang Galaksian Seungyoun Adiyasa berubah 180 derajat dan terpaksa menikahi ketua osis yang merup...