33. Deg - degan

6.3K 542 89
                                    

Aku kangen sekolah :"(, di rumah bener - bener kek orang nolep profesional :v

Semoga Virus Corona ini cepat hilang, Aamiin...

***
Happy Reading :)

Pulang sekolah tiba-tiba hujan deres banget. Dan Yerin tetep ngomong sama Seungyoun, kalo terus aja, tinggal tiga gang sampai rumah soalnya. Udahannya mereka basa kuyup waktu sampai rumah, dan diketawain Dohyon. Dohyon masih pengin di sana, dan kebetulan pelatihan Nayoung sama suaminya juga belum selesai.

Niatnya, Dohyon mau dititipin ke ibunya suami Nayoung, alias mama mertuanya Nayoung. Tapi, Dohyon nggak mau, dia maunya sama Mas Uyon. Lama-lama Seungyoun dipanggil bapak sama Dohyon dah. Mana wajah mereka mirip lagi.

Mereka masuk, tapi lewat belakang. Lewat depan? Siap-siap dikultum sama Eunbi.

Setelah mereka masuk dan bersih-bersih. Waktunya rebahan.

Yerin udah rebahan sambil denger suara hujan sama petir yang lama-lama makin kenceng. Beberapa kali dia juga kaget pas lihat ada kilat.

Sementara Seungyoun lagi spam chat ke Sakura. Nggak tau kenapa tadi dia diemin Seungyoun dan nggak ngomong sama sekali hari ini. Waktu ditawarin mau pulang bareng juga diem aja dan langsung pergi. Sakura kenapa?

"Ck!"

Yerin noleh. "Kenapa lo?"

"Nggak perlu tau."

"Kek bocah," sahut Yerin yang udah ganti chanel tv. Dia nemuin film kesukaannya. Anteng Yerin, sebelum ada petir gede dan buat dia ndusel-ndusel Seungyoun dan buat cowok yang awalnya biasa sama petir ikutan kaget gara-gara Yerin teriak. Mana snacknya Yerin tumpah lagi di kasur.

"Jauh-jauh." Seungyoun dorong Yerin.

"Gue kaget njir. Ya maaf, refleks." Yerin ngejauh, dan sadar kalau snacknya tumpah. 

"Jajan gue!" Iya jajan bayi punya Dohyon. Yang itu lho, Prumina puffs rasa pisang. Enak banget itu. Yerin ambil jajannya lagi dan masukin ke dalem bungkusnya. Habis itu tangannya dia gunain buat bersihin remahan-remahannya.

Gara-gara Yerin gerak, tangannya nggak sengaja nyenggol foto. Dan itu foto, Yerin, Jisoo sama Sinbi zaman dulu. Foto yang diambil tiga hari sebelum kepergian Jisoo. Yerin ambil foto itu, untung jatuhnya di karpet, dan nggak pecah. Yerin sempat natap wajah Jisoo lama dan buat Seungyoun nanya.

"Itu siapa?" Tanya Seungyoun.

"Kak Jisoo. Kakak gue."

"Terus, sekarang dia di mana?" Tanya Seungyoun lagi.

"Udah bahagia sama Allah."

Mendadak Seungyoun jadi merasa nggak enak. Dia nggak tau.

"Maaf."

"Oke."

"Cantik ya kakak gue. Coba kalau kakak masih hidup. Pasti kakak bisa jadi idol korea, cantik banget sih dia. Kadang gue sama Sinbi iri. Tapi, irinya iri bercanda gitu. Kangen banget." Yerin tanpa sadar dia hampir nangis. Apalagi ingat kata Eunbi. Tentang penyebab Jisoo meninggal. Andai aja waktu itu, Yerin larang kakaknya pergi. Andai.

"Ah apaan si gue." Yerin ngelap air matanya yang nggak sadar perlahan ngalir tanpa permisi.

Seungyoun angkat tangannya ragu-ragu. Pas dia mau megang punggung Yerin guna nenangin, Yerinnya noleh. Dan Seungyoun urungkan niat.

Setelah dirasa hujan agak reda. Yerin merogoh sesuatu di laci paling bawah. Dia ambil bahan-bahan buat slime. Kalau gabut, biasanya Yerin buat slime di gazebo. Dan cewek itu ambil tongkat penyangga. Dia mau turun ke gazebo, tapi Seungyoun cegah dia.

Nikah Muda [Vol. 1] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang