TIB || 11

4.4K 208 6
                                    

⚠️Di part ini mungkin banyak adegan kekerasan ⚠️ jadi diharapkan para readers membaca nya dengan bijak.!
Happy reading!

🎶🎶 Lathi-Weird Genius 🎶🎶



Matahari pun sekarang berganti bulan. Raka menemui keluarga kecilnya di meja makan.

"Malam." ucap Raka.

"Malam juga sayang, sini ikut makan yuk pasti kamu lapar." ajak Sonya.

"Gak Mi, Raka mau keluar ada keperluan dan Raka buru-buru." ucap Raka kepada Sonya.

"Loh emang Abang mau kemana??." tanya Adel.

"Ada deh, anak kecil gak boleg tau." ucap Raka sambil mencubit hidung Adel.

"Kalau emang buru-buru kenapa gak pergi sekarang Raka?" tanya Sanjaya

"Nunggu tuyul Pi." jawab Raka.

Raka pun geram akhirnya ia menelfon Abim. "Bim. Kita cuma mau ke markas ya gak usah pake make up tebal-tebal. Gue jadiin lo tumbah mau?." ucap Raka saat telfon nya di jawab oleh Abim.

"Iya Bang ya Allah bawel amat si lu ah. Udah nih gue udah turun ah." jawab Abim dan seketika lift berbunyi.

TING!

"Mami, Papi. Rak pergi dulu. Adel jangan nakal ya kalau ada apa-apa telfon Abang, oke." ucap Raka sambil mencium pipi Adel dan pergi meninggalkan mereka semua.

"Bang tunggu elah ninggalin aja. Gak ada akhlak nya emang ya kagak pamitan sama Mami Papi. Yauda gaiss Abim pergi dulu Assalamualaikum!." ucap Abim dan mendapat sahutan dari Mami,Papi dan Adel.

Raka dan Abim pergi ke garasi untuk mengambil motor sport milik mereka berdua. Motor sport milik Raka berwarna hitam pekat. Milik Abim berwarna Biru gelap. Dengan segera mereka melajukan motor milik mereka dan meninggalkan mansion mewah Keluarga Adelard. Iya Raka lupa bahwa dia akan menelfon Alana karna sangat terburu-buru.

***

"Huuh Alana kenyang banget, oh iya ada pr." ucap Alana kemudian duduk di kursi meja belajarnya.

Saat Alana duduk di kursi nya matanya tertuju dengan coklat yang berada di atas meja belajar nya. Alana mengambilnya dan tersenyum sambil mengingat-ingat kejadian hari ini.

"Alana mau bilang terima kasih sama Raka. Kira-kira Jihan punya nomor Raka gak ya. Telfon Jihan ah." ucap Alana dan mengambil handphone miliknya di atas kasur.

Tutt...

Tutt...

Tutt...

"Halo Alana, kenapa telfon? gue mau berangkat kerja nih. Ada perlu apa?." tanya Jihan saat mengangkat telfon dari Alana.

"Hai Jihan, umm maaf Alana ganggu ya, Jihan punya nomor telfon Raka?." ucap Alana tanpa basa-basi.

"Nape lu? suka sama Raka?"

"Aisssh engga Jihan, Alana mau bilang terima kasih karna udah tolongin Alana pas di minimarket dan ngasih coklat ke Alana."

"WHAT?! LO DI KASI COKLAT??! DAN RAKA TOLONGIN LO?!" tanya Jihan untuk memastikan bahwa pendengaran nya tidak salah.

"Iyaa Jihan, Alana dikasih 3 coklat."

"Kayaknya lo bakal jadi orang teristimewa di hidupnya Raka."

"Apaan sii Jihan. Udah ah Jihan kirim aja nomor Raka issh."

"HAHAHA IYAA IYAA GUE KIRIM. GAUSA NGE BLUSHING LO HAHAHAHA!." ledek Jihan.

The Ice Boy [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang