TIB || 23

3.2K 166 5
                                    

Hai Readers!
Kalau ada typo koreksi aja ya
Happy Reading!

"Karena terlalu percaya dengan dia, aku terluka"
-pengalaman pribadi.

🎶🎶 Rahasia Hati - Element cover by Tami Aulia 🎶🎶



"Raka, boleh kamu keras sama orang lain, tapi jangan keras sama perempuan." ujar Sanjaya.

"Akbar kecewa Pi." ucap Raka.

Sanjaya mengelus puncak kepala Raka. "Iya Papi tau, nama perempuan tadi Alana bukan? Sekarang kamu kejar Alana dan minta maaf sama dia."

Raka pun berdiri namun tangan nya dicekal Vanesa. "Gak usah Raka, sudah ada Rafael."

"Lepas." ucap Raka, lalu Vanesa melepaskan cekalan nya. Dan segera Raka keluar dari ruangan Adel.

"Gue yakin sekarang Alana nangis dipelukan Rafael." Raka hanya terdiam mendengar ucapan Vanesa.

Ia bergegas keluar untuk mencari Alana. Raka menghentikan langkah nya saat melihat Alana menangis didalam dekapan Rafael. Terlihat pundak Alana naik turun karena menangis. Ternyata apa yang dikatakan Vanesa memang benar. Ada rasa kecewa menyelimuti hati Raka.

Ia pun mengurungkan niatnya untuk menemui Alana. Raka melangkah mundur lalu pergi meninggalkan mereka berdua. Ia masuk kedalam ruangan Adel dengan wajah yang murung.

"Kenapa lu, udah ketemu sama Alana belum?." tanya Ken.

"Gimaneee gimenaee udah baikan belomm??"

"Terus Alana kesini lagi nggak nak??."

"Atau yang gue bilang bener?." tanya Vanesa.

Pertanyaan datang bertubi-tubi menghampiri Raka. Dia mengacak-acak rambutnya. "Gak usah bahas dia." Akbar mengambil handphone nya dan bermain game.

Sementara mereka semua memilih diam. Vanesa pun tersenyum, ia tau apa yang ia bicarakan tadi pasti terjadi. "Kak Van kenapa senyum?." tanya Adel. Raka pun melirik kearah Vanesa.

"Gak papa Adel." ucap Vanesa sambil tersenyum.

***

Rafael melepaskan pelukan nya dan menangkup wajah mungil Alana. Wajah nya memerah, hidung nya membengkak begitu pula mata nya. "Udah ya jangan nangis lagi." Rafel mengusap air mata Alana dengan ibu jarinya.

"Lo lebih cantik senyum dari pada nangis gitu." ucapan Rafael membuat Alana tersenyum kembali.

Alana pun mengusap air matanya dan tersenyum kembali. "Iya Alana gak nangis."

"Mau kemana habis ini?." tanya Rafael.

Alana membelakangi Rafael dan memegang cairan yang keluar dari hidung nya. Ia berbalik kembali menghadap Rafael. "Rafael." lirih Alana sambil menunjukkan darah dijari-jari lentiknya.

"Astaga Al. Ayo kita masuk sekarang." Rafael menggendong Alana dengan gaya bridal style dan membawa Alana masuk.

"Suster tolong suster!." ucap Rafael.

Suster pun mengarahkan Rafael menuju sebuah ruangan dan Alana pun di letakkan diatas brankar. Dan dokter mulai membersihkan darah. Rafael menatap sendu Alana.

"Alana gak papa Rafael." ucap Alana saat melihat tatapan Rafael.

"Gue keluar dulu." ucap Rafael.

Rafael pun duduk di depan ruangan Alana. Ia bersandar dan menutup matanya lalu menarik pelan-pelan nafasnya. Kejadian Alana mengingatkan Rafael dengan seseorang yang dulu hadir di hidup Rafael.

The Ice Boy [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang