TIB || 27

3.2K 167 6
                                    

Hai Readers!
Kalau ada typo koreksi aja ya
Happy Reading!

🎶🎶 Payung Teduh-Akad cover by Hanin Dhiya 🎶🎶


"Sepagi ini Al?." tanya Iren.

"Iya Alana mau beliin sarapan buat keluarga Raka Mah." ucap Alana.

"Kalau gitu mending kamu bawa makanan yang disini aja, kebanyakan nih, sebentar Mama suruh bibi aja." ucap Iren dan dapat anggukan dari Alana.

"Bibi."

"Iya nyonya ada apa?."

"Tolong kamu bungkus semua makanan disini ya, Pakai rantang ya Bi."

"Baik nyonya." Bibi pun mengambil semua makanan yang ada di atas meja.

"Banyak banget mah makanannya."

"Gapapa nak."

Alana pun menyudahi sarapan nya dan segera bergegas kerumah sakit. Ia memesan ojek online di handphone nya. Tidak butuh waktu lama ia pun akhirnya sampai di rumah sakit dan sekarang dia berdiri di depan ruangan Adel.

"Assalamualaikum. Astagaa!" Alana sangat terkejut saat melihat ruangan yang ramai dan melihat mereka yang tidur di bawah lantai.

Ken dan Alvano berpelukan. Kepala Abim berada di samping kaki Ken dan memeluk kaki Ken. Reyno berada dibawah brankar Adel dengan tidur terlentang.

Sementara Adit tidur dengan posisi tengkurap dan air yang mengalir dari mulutnya. Alana tertawa kecil saat melihat anggota inti dari Elandors yang katanya terkenal sangat menakutkan, kejam, ternyata saat tidur terlihat seperti anak kecil.

Ia pun memotret satu per satu wajah mereka. "Hihihi lucu banget mereka tidur."

Alana menyiapkan semua makanan yang ia bawa tadi di atas meja di dalam ruangan Adel. Setelah ia selesai, Alana menghampiri Raka dan mendekatkan wajahnya, Alana memperhatikan wajah Raka yang penuh lebam.

"Loh kok bisa lebam begini, perasaan semalam Raka nggak kenapa-kenapa." gumam Alana. tangannya pun terulur memegang wajah Raka.

"Sssshh..." Raka terbangun saat merasakan wajahnya yang lebam di pegang seseorang.

"Maaf Raka, Alana kagetin Raka ya?? Sakit?." ucap Alana saat melihat Raka menatap dirinya.

"Sssttt mereka lagi tidur." Raka pun menyingkirkan pelan tubuh Adel yang tertidur diatas dadanya.

Setelah itu ia menarik tangan Alana dan duduk di kursi meja makan. "Kok kamu datang sepagi ini?." tanya Raka.

"Iya sengaja, nih Alana udah bawain makanan, untung bawa nya banyak kalau gak kan mereka pasti nggak kebagian." ucap Alana.

"Raka kenapa bisa begini??." lanjut Alana.

"Gue gak papa, tadi malam cuma ada masalah sedikit." ucap Raka sambil tersenyum.

"Ya udah sebentar Alana mau obatin luka Raka." Alana beranjak dari tempat duduk nya.

Saat ia ingin pergi tangan nya di tarik oleh Raka sehingga dia terjatuh di pangkuan Raka. Mata mereka pun saling bertemu.

"Ekheeem serasa dunia milik berdua ya."

Sonya dan Sanjaya berdiri di ambang pintu dan melihat Raka juga Alana. Alana pun tersadar dan segera berdiri.

"Maaf Mami." ucap Alana sambil menundukkan wajahnya.

Sonya pun menghampiri Alana dan mengangkat wajah Alana. "Gak papa sayang, Mami seneng kamu disini." ucap Sonya sambil memeluk Alana.

"HOAAAAAAAAAAM."

Dukk!

"Aduhhhh! siapa yang pindahin ni tempat tidur di atas gue!." Reyno memukul brankar Adel yang berada di atasnya dengan keras.

"Mami!!" Adel terbangun akibat Reyno memukul brankar nya.

Teriakan Adel pun membangunkan Alvano, Adit, Ken dan Abim.

"BUSET!!."

"ANJING!"

"SIALAN KAKI LO BANG!."

Mereka pun terkejut dan teriak secara bersamaan karena melihat posisi mereka masing-masing.

"Udah gue bilang semalem jangan meluk-meluk! Budek lo?!" ucap Alvano sambil menepis pelukan Ken.

"Elu yang meluk gue laknat!." ujar Ken.

"Lo sengaja banget ya ngubah posisi lo Bang?! Biar gue meluk kaki lo gitu!." timpal Abim.

"Lo kok malah nyalahin gue sih! Salah elu meluk-meluk kaki gue!." ucap Ken.

"SIAPA NARO AIR DISINI WOY! BASAH NIH BANTAL GUE! LO SENGAJA YA TUMPAHIN AIR DI SINI."ucap Adit sambil menunjuk Ken.

"Gimana bisaa ya Allah gue tidurrr!!." Ken pun mencium air yang di maksud Adit.

"HOEEEKK." Ken merasa mual saat mencium bau air tersebut.

"Itu iler lu setan!." ucap Ken sambil menjitak kepala Adit.

"Lo ngapain dibawah situ??" tanya Alvano ke Reyno.

"Kurang kerjaan lo Ken pindahin brankar Adel di atas gue!." ucap Reyno sambil keluar dari bawah brankar Adel.

"IH BANG REYNO BIKIN ADEL KAGET AJA!" teriak Adel.

"Tuduh aja gue! Tuduh! Semua-semua tuduh gue! Mati ae lu semua." ucap Ken.

Sanjaya, Sonya, Raka dan Alana pun tertawa melihat tingkah mereka. "Oh iya Mi, Alana bawain makanan. Udah Alana siapin semua." ucap Alana.

"AA!! BAIK BANGET SIH CALON MENANTU MAMII." Sonya berteriak lalu mencium wajah Alana bertubi-tubi.

"Mi, udah kasian Alana." ucap Raka. Raka kan juga pengen cium Alana.

"Kenapa kamu mau Mami cium juga? Sini mami cium." Sonya pun melakukan hal yang sama ke Raka.

"Mi astagaa Mi lepasss ih." Raka berusaha melepaskan dirinya dari Sonya.

Mereka semua yang berada di dalam ruangan tersebut tertawa melihat kelakuan Sonya, dan baru kali ini mereka melihat ketua Geng yang terkenal menakutkan di permalukan di depan anggotanya.

"Impas kan? Alana dapat ciuman dari Mami, Raka juga, udah ah ayo kita makan." ajak Sonya.

"Gue denger kalian ketawa sekali lagi, habis lo semua." ucapan Raka langsung membuat mereka bungkam.

"Oh ya satu lagi. Sempet gue denger lo nyebarin ini. Gue tendang lo semua dari British High School dan gue yakin kalian ngga akan di terima disekolah mana pun." lanjut Raka.

"Anying." sahut Adit

"Setan." gumam Ken.





bersambung...





jangan lupa comment yaaw.



Jangan lupa Follow, Vote, Comment, Share this story and Add this story in your reading list. Follow juga instagram @erika.afin dan @wattpaderikaa thank you🖤

The Ice Boy [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang