TIB || 48

2.5K 122 10
                                    

Hai Readers!
Kalau ada typo di koreksi aja okay!
Happy Reading 🖤


🎶🎶Cinta Dalam Hidupku–Rossa🎶🎶


"Lo siapa ngusir-ngusir gue?." tanya Rafael yang sedikit menantang.

"Kenapa lo bisa bareng sama Alana?." tanya Raka.

"Cowok macem apa lo yang tega biarin cewek duduk sendirian di halte, lo sayang sama Alana? Cih." ucap Rafael.

"Kenapa lo gak telfon gue?." tatapan nya pun beralih ke Alana yang berada di tengah-tengah mereka.

"Raka itu tad–."

"Apa?! Kenapa lo lebih milih pulang sama dia?!." tanya Raka sambil menunjuk wajah Rafael.

"Raka dengerin Alana dulu, ini gak seperti yang Raka fikir kok, Al ta–tadi Al–." entah kenapa Alana sangat ketakutan sekarang sehingga ia gugup.

"Apa Al! Kali ini lo mau alasan apa lagi!"

Alana pun menunduk, dan sebulir air pun jatoh dari mata Alana. Rafael mengangkat sudut bibir nya yang tersenyum menang.

Raka tersenyum pahit dan melangkah mundur dengan pelan. "Ok udah jelas." ucap Raka dan berjalan ke arah motor nya.

Alana memeluk dirinya dari belakang dan dapat Raka rasakan Alana menangis di belakang. " Raka salah paham hiksss...hiksss..." Raka perlahan melepaskan pelukan Alana.

Alana mengangkat kepala nya dan melihat Raka tersenyum sinis ke arahnya dan dengan cepat Raka menarik pedal gas motornya meninggalkan Alana dan Rafael.

"Raka!! Jangan pergi!!! Raka!!!!." Alana berlari mengejar motor Raka namun ia terjatuh.

Air mata nya pun tak berhenti mengalir. Entah kenapa hati Rafael hancur melihat Alana sedih sampai seperti ini. "Raka!! hikss... kenapa! hikss..hikss...kenapa Raka gak mau dengerin Alana!!!." teriak Alana sambil memukul-mukul jalanan aspal.

Rafael berjongkok di hadapan Alana dan memegang kedua bahu Alana. "Ayok masuk, gak enak diliat orang. Udah jangan nangis." Rafael mengangkat tubuh Alana.

"RAKA!!! DENGERIN ALANA DULU!!!." Alana berteriak menatap Raka yang mulai menghilang dari pandangan nya, ia pun menangis histeris.

"Al udah dong, ntar dikira nya gue apa-apain lo lagi udah ya nangis nya." Ia pun membawa Alana kedalam rumah dan membantu Alana duduk di sofa.

"Ok stop nangis nya." ucap Rafael sambil menyapu air mata Alana dengan ibu jari tangan nya.

"Tadi pagi kan kita baru aja baikan Raka hiksss...hiksss... kenapa jadi begini Raka...hiksss...hiksss..."ucap Alana sambil memukul-mukul kepala nya.

"Eh jangan di pukul." Rafael menahan tangan Alana.

"Gue nggak heran dia begitu. Raka memang suka ego–."

"Rafael pulang aja. Makasih udah anterin Alana. Besok-besok jangan jemput Alana lagi." ucap Alana dengan mata yang sembab.

"Lo ngusir gue? Cuma gara-gara Raka? Al, Raka emang begitu! Kapan sih lo sadar akan hadir nya gue!." tanya Rafael.

"Rafael pergi! Pergii!!!." Alana mendorong tubuh Rafael.

The Ice Boy [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang