TIB || 81

2.5K 113 17
                                    

Hai hai!
Kalau ada typo koreksi aja ya
Happy Reading!



🎶🎶Jera-Bunga Citra Lestari🎶🎶


Alana dan Alvano sudah berada di taman sejak satu setengah jam yang lalu. Mereka duduk di bangku taman, Alana bercerita dan Alvano merasa kasihan dengan Alana. Alvano menangkup kedua pipi Alana dan Alvano menghapus air mata yang mengalir di kedua pipi Alana dengan ibu jari nya.

"Jangan nangis. Lo cantik senyum dari pada nangis." ucap Alvano.

Caramel beruntung bisa mendapatkan Alvano yang penuh perhatian ini. Alana menjadi iri, seandainya yang di hadapan nya adalah Raka. Ngomong-ngomong soal Raka cowok itu belum memberi kabar dari tadi.

Alana tersenyum dan mengusap wajah nya dengan kasar. "Makasih Alvano. Caramel pasti bangga punya kamu." ucap Alana.

Senyum Alvano pun pudar saat mendengar nama Caramel. "Kalau gue boleh jujur. Gue masih belum bisa lupain lo Al. Gue sayang sama Caramel dan gue juga sayang sama lo Al."

"Alvano, kamu gak boleh ngomong kayak gitu. Kamu harus sayang sama Caramel, Caramel itu baik Alvano."

"Iya Al, gue sayang Caramel kok. Tapi yang penting itu sekarang lo." Alvano menarik kepala Alana dan di taruh di atas pundak Alvano.

"Gue tau lo butuh sandaran." ucap Alvano, dan Alana tersenyum.

"Kita masih bisa jadi sahabat kan?." ucap Alana sembari menunjukan jari kelingking nya.

"Iya kita sahabat." Alvano menautkan kelingking Alana dan mereka tertawa.

"Oh ya lo tunggu sini. Gue mau beli ice cream disana."

"Okey."

Alvano pun pergi sementara Alana mengangambil handphone nya dan membuka aplikasi instagram. Saat ia sedang asik bermain aplikasi tersebut tiba-tiba ada yang menarik rambutnya dan sontak Alana menjatuhkan handphone nya.

"Aww! Sakit!." Alana pun berdiri dan menoleh kebelakang.

"C–caramel? Aw! Sakit Mel." ucap Alana.

"Bagus lo ya. Lo emang sahabat sampah Al! Lo pantes dapetin ini!." Caramel pun semakin gencar menarik rambut Alana.

Tentunya di belakang Caramel ada Mitha dan Dita. Mereka ingin menolong Alana tapi mereka tidak ingin di anggap penghianat oleh Caramel. Cukup Alana saja. Dan ternyata dari tadi Mitha merekam semua aksi mereka entah sejak kapan.

"Mel kamu salah paham, aww!!." ucap Alana sambil berusaha melepaskan tangan Caramel.

"Dasar tukang tikung! Lo itu pura-pura polos tau gak! Oh atau jangan-jangan lo udah jebol duluan? Terus lo sok-sok polos? Dasar jalang!." Caramel membanting tubuh Alana ke rumput dan Alana tersungkur.

"Caramel!." teriak Alvano dan Alvano langsung membuang ice cream cone yang ia bawa tadi.

"Alana lo gak papa?." tanya Alvano.

"Gak aku gak papa." ucap Alana yang tentunya berbohong.

"Astaga Al, lo mimisan." Alvano pun menjadi panik saat melihat darah keluar dari hidung Alana.

"Sumpah aku gak papa Alva–."

"Lo gak pantas di sebut sahabat!." ucap Caramel.

"Mel apaansih. Mending kamu pergi sekarang." ucap Alvano.

"Kamu ngusir aku? Yang harusnya kamu usir dia! Dia udah ngambil kamu dari aku!."

"Aku kecewa sama sikap kasar kamu. Kamu gak tau apa-apa. Ayo Al gue antar lo pulang." Alvano menggandeng tangan Alana dan membawa nya kearah motor dan dengan segera Alvano melajukan motor nya.

The Ice Boy [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang