TIB || 61

2.6K 121 6
                                    

Halo Readers!
Kalau ada typo koreksi aja ya
Happy Reading!



🎶🎶Love Story-Taylor Swift🎶🎶

Ya benar, orang itu adalah Rafael. Bagaimana caranya Rafael bisa lolos? bukan kah dia diikat di kursi?. Teman-teman Rafael melacak keberadaan dirinya.

"Pergi Rafael!." ucap Alana.

"Gue gak akan pergi sebelum gue dapat maaf dari lo." ucap Rafael.

"Heh jablay! Masih berani juga kamu datang kesini?!." ucap Anastasia sambil berkacak pinggang tentu pandangan nya kearah Rafael.

"Gue gak ngomong sama lo." ucap Rafael.

"Alana maafin. Sekarang Rafael pergi." ucap Alana.

"Gak Al, gue sayang sama lo." ucap Rafael.

"Perasaan gue waktu muda gak gini-gini banget deh, dramatis." ucap batin Alex.

Bagaikan ditusuk ribuan pisau tajam, begitulah gambaran hati Anastasia setelah mendengar pernyataan Rafael. Entah kenapa hati nya begitu ngilu mendengarnya, apa mungkin ia sudah jatuh cinta kepada Rafael?. Anastasia memegang dada nya yang terasa sakit.

"Kenapa lo?." tanya Rafael.

"Mama, Ana keluar dulu ya. Ana mau jalan-jalan cari angin." ucap Anastasia tanpa memperdulikan pertanyaan Rafael.

Rafael menatap punggung Anastasia yang perlahan hilang dari pandangan nya. Banyak sekali pertanyaan yang ada di dalam kepala nya, kenapa dia? apa yang terjadi dengan dirinya? apa ada kata-kata Rafael yang bikin Ana marah?.

"Kami sudah memaafkan kamu. Kamu boleh pulang sekarang. Alana butuh istirahat. Dangan ingat jangan mengulangi kesalahan ini lagi." ucap Iren.

Rafael mengangguk paham dan kembali menatap Alana. "Al, sekali lagi gue minta maaf." ucap Rafael.

"Alana berharap semoga setelah kejadian ini, Rafael berubah menjadi orang yang lebih baik dari sebelum nya. Maaf Alana gak bisa balas perasaan Rafael."

Rafael mengangguk dan tersenyum pahit, ia pun melangkah keluar dari ruangan Alana. Ana, nama itu muncul di dalam otak nya secara tiba-tiba, ia pun mencari keberadaan Anastasia di luar rumah sakit.

Terlihat gadis imut duduk di bangku taman rumah sakit, Anastasia hanya menatap lurus sambil mengingat pernyataan Rafael beberapa menit yang lalu. Anastasia tidak sadar bahwa sekarang Rafael berada di samping dirinya.

"Ana." panggil Rafael namun tak dapat sahutan dari Anastasia.

"Sawan apa gimana ni anak? Serem banget." Rafael pun menjentikkan jarinya di depan wajah Anastasia.

"Eh! Loh kok? Dari kapan disini!??." tanya Anastasia yang sedikit terkejut.

"Dari tadi. Lo kenapa kok cuekin gue tadi?." tanya Rafael.

"Harus banget aku ladenin?."

"Ck. kok lo malah nanya balik sih?."

"Emang nya masalah buat kamu?."

Rafael pun mengusap kasar wajah nya. Anastasia mendongakkan kepala nya dan melihat langit yang penuh dengan bintang. Lalu ia tersenyum melihat salah satu bintang yang paling terang.

"Kok lo sedih gitu sih?." tanya Rafael.

"Pasti bintang yang paling terang itu Bunda."

"Hah? Bunda? Bunda lo emm udah..."

The Ice Boy [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang