TIB || 85

3.7K 158 55
                                    

Sedih gak sama part sebelumnya?
Aku cuma mau Vote sama Comment kalian kok:(
Part ini juga mengandung bawang deh🤔
Kalau ada typo koreksi aja ya!
Happy Reading!



🎶🎶Hati Tak Bertuan-Rossa🎶🎶



Adit berlari keluar ruangan Alana dan berniat mencari dokter. "Dokter tolongin teman saya Dokter!!." ucap Adit sambil menghapus kasar air mata nya yang jatuh.

Wajah Alana berubah menjadi pucat, tubuhnya yang kurus terasa dingin. Mata nya tertutup rapat. Raka meletakkan jari telunjuk nya di bawah hidung Alana. Tidak ada lagi nafas yang ia hembuskan.

Dokter dan para suster pun langsung memeriksa Alana, lalu ia melepaskan alat bantu Alana satu persatu. Dokter menyilangkan tangan Alana.

"Kamis, 9 July 2020. Pukul 11.30." ucap Dokter dan suster pun langsung mencatat apa yang dokter tadi katakan.

"Saya turut berduka cita atas meninggal nya Alana. Saya berdoa semoga Alana ditempatkan disisinya dan keluarga yang di tinggalkan diberi kesabaran." Ruangan Alana pun penuh dengan teriakan dan isakan tangis.

"MAKSUD LO APA ANJING! LO EMANG GAK BECUS JADI DOKTER!!!BANGSAT!." Akbar menarik kerah baju dokter tersebut.

"Raka lepas Raka!!." Reva berusaha melepaskan tangan Raka.

"Alana..." lirih Jihan. Ken pun langsung memeluk Jihan.

Raka menatap Alana dengan tangisan di wajah nya. Ia berjalan menuju Alana. "Ini bohong. Ini pasti mimpi." Raka memukul wajahnya berkali-kali.

Ia memegang kedua bahu Alana dan menatap wajah pucat Alana. "GAK AL! BANGUN AL!! BUKA MATA KAMU AL! ALANA!!!!." Raka berteriak dan menggoncang tubuh Alana.

Raka melepaskan genggaman nya dan langsung memukul dinding ruangan Alana hingga retak dan mengalirlah darah segar dari tantan nya.

"ALANA!!." teriak Alex dan ia pun menjatuhkan tubuh nya dilantai.

"Kak Alana! Bangun kak!! bangun!!!." Anastasia berteriak dan menepuk-nepuk pipi Alana denga cepat Rafael memeluk Anastasia dari belakang.

"Gak mungkin. Ini mimpi." Alvano menatap nanar Alana.

Alex merangkak kearah Alana dan langsung mengambil tangan Alana. "Alana bangun sayang. Papa gak mau kehilangan orang yang papa sayang lagi Al. Bangun! Cukup Mama yang pergi kamu jangan sayang." Alex mengacak rambut nya sendiri.

"Waalaikumsalam Alana." ucap Reyno dan mereka semua yang mendengar ucapan Reyno pun langsung menatap Reyno lalu menatap Alana.

"Waalaikumsalam Alana, makasih udah jadi sahabat yang baik untuk kita semua." ucap Reva.

"Selamat jalan. Kita kehilangan kamu untuk selamanya." ucap Ken.

"Tidak ada lagi canda tawa, sikap manja lo lagi Al." sahut Adit.

Alex pun menatap Alana dan mengelus kepala Alana. "Waalaikumsalam sayang, sekarang gak akan ada lagi rasa sakit yang kamu alami. Tidur yang nyenyak nak." Alex mengecup dahi, pipi dan kedua mata Alana.

Raka melepaskan bahu Alana dan mengacak frustasi rambutnya. Ia menatap langit-langit ruangan Alana dan kembali menatap Alana. Raka mendekatkan dirinya ke Alana lalu ia berbisik di telinga Alana.

The Ice Boy [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang