The Ice Boy [END]✔️

TIB || 54

Hai Readers!
Kalau ada typo koreksi aja yup
Happy Reading!

🎶🎶Hampa-Ari Lasso (cover Eclat)🎶🎶

Rafael menghela kasar nafas nya. "Kapan Raka datang?." tanya Rafael kepada Aldo.

"Tunggu aja, gue udah suruh dia datang sendirian."

"Bagus."

"Alana mohon, jangan sakitin Raka." lirih Alana.

"Lo ngelindungin Raka yang sikap nya aja kadang-kadang berubah sama lo Al!." ucap Rafael.

"Itu bukan urusan kamu Rafael." ucap Alana.

***

Raka memberhentikan motor nya di depan gedung tua di jalan sepi yang cukup sepi. Dia masuk dengan langkah hati-hati. Musuh bisa datang dari sisi mana saja. Ia pun sudah menyiapkan pistol di tangan nya.

"Siapa itu!." ucap salah satu anak buah Aldo.

Raka dengan cepat bersembunyi di balik tiang tinggi, ia memasuk kan beberapa peluru ke dalam pistol nya. Kini ia sudah siap dengan permainan ini.

"Let's play the game." gumam nya dan dia keluar dari tempat persembunyian nya.

Dor!

Satu peluru tepat sasaran. Anak buah Aldo pun jatuh tak berdaya akibat tembakan dari Raka. Satu sudah beres saat nya ia melanjutkan langkah nya untuk mencari Alana.

Kemudian datang beberapa anak buah Aldo menghadang Raka. "Lo bisa Raka. Demi Alana." gumam Raka.

Dor!

Dor!

Dor! hati ku sangat kacau...balon ku tinggal 4 ku pegang erat-erat, ga deng aku bercanda :v

Tidak ada satupun tembakan yang meleset. Saat ia ingin memasuki peluru lagi tangan nya di tendang sehingga pistol yang ia pegang terjatuh di atas lantai dan kepala nya pun dipukul dengan balok cukup keras.

Bugh!

Raka tersungkur kebawah dan ia memegang kepala bagian belakang nya, perut Raka pun di injak oleh salah satu dari mereka. "Akhhh!!." teriak Raka.

"Gak usah mimpi lo bisa selamatin jalang! Hahaha!." ucap orang tersebut.

Dengan cepat Raka memegang kaki orang tersebut lalu membanting nya dan di patahkan oleh Raka.

Krek

Terdengar suara patahan tulang dan membuat si pemilik kaki tersebut meringis kesakitan. Raka mengambil pistol nya lalu di isinya peluru. Dia mendekati orang tersebut.

"Gue bantu hilangin rasa sakit yang lo rasain sekarang." ucap nya sambil mengarah kan pistol nya ke kepala orang tersebut.

Dor!

Raka tidak ingin membuang-buang waktu lagi. Ia berlari mencari Alana dan sesekali berteriak. Gedung tua itu lumayan luas hingga Raka kesulitan mencari keberadaan Alana sekarang.