TIB || 55

2.7K 124 8
                                    

Hai Readers!
Kalau ada typo di koreksi aja yup
Happy Reading!

🎶🎶Haruskah Ku Mati-Ada Dua Band (cover by Maya Genova) 🎶🎶

Raka dan Rafel pun beralih menatap Aldo dan beberapa teman nya yang berdiri tegap yang bersejajar seperti membuat pagar antara Rafael, Raka dan juga Aldo.

"ALANA!." pekik mereka berdua.

"Penghianat." ucap Rafael.

"Turunin Alana sekarang anjing!." teriak Raka.

Yah, Raka terkejut melihat penampilan Alana sekarang. Baju sekolah nya sangat kotor dan basah sehingga terlihat tank top milik Alana dan beberapa kancing atas baju Alana terbuka, rambut nya sangat berantakan, di pipi nya terdapat beberapa lebam.

Sudut bibir nya mengeluarkan darah, mata nya tiada henti mengelurkan air mata. Tangan nya terikat ke atas dan terlihat kaki nya yang penuh darah dan luka. Raka bersumpah akan menghabisi Aldo.

Aldo menghampiri Alana dan mencengkram rahang Alana. "Pujaan hati lo datang buat nemuin ajal nya mungkin." ucap Aldo lalu ia melepaskan kain yang menutup mulut Alana.

"Raka jangam kesini!." teriak Alana.

"Al lo gak–."

"Gak! Alana gak papa! Raka pergi sekarang! Dua orang ini mau Raka mati!."

"Gak Al! Gue gak akan ninggalin lo." ucap Raka.

"Gue udah bilang rencana apapun boleh! Kecuali nyakitin Alana!!." teriak Rafael.

"Do, ini bukan bagian dari rencana kita do!." lanjut Rafael.

"Emang. Ini bukan rencana kita, lebih tepat nya ini rencana gue." ucap Aldo dengan santai.

"Lo udah bikin Alana luka-luka anjing!." Rafael pun mulai tersulut emosi.

"Emang gue perduli? Gue gak suka nanggung-nanggung. Kalau bisa lo semua mati." jawab Aldo.

"Sebutin lo mau apa." ucap Raka.

"Uang?!." ucap Raka.

"Mobil?!." sahut Rafael.

"Rumah?!." sahut Raka kembali.

"Sebutin anjing!." lanjut Raka.

"Kompak lo berdua ya haha! Gue cuma mau..." Aldo menggantungkan ucapan nya.

"Lo berlutut di depan gue. Sujud di kaki gue kalau perlu lo cium. Dan lo harus mengaku kalah." lanjut nya sembari tersenyum.

"Mimpi!." bentak Raka.

"Lo gak mau? Oke gak masalah. TARIK!." teriak Aldo kepada salah satu anak buah nya.

Tangan Alana pun terangkat dan begitu juga dengan seluruh tubuh nya terangkat ke atas kaki nya yang tergantung hanya bisa menendang angin. "Rakaa!!! hikss...hikss...hiksss... Alana takut tinggi Rakaa!!." teriak Alana.

"ALANA!!." pekik Raka ia berlari menuju Alana namun di hadang beberapa anak buah Aldo.

"Semakin lo berusaha nyelamatin Alana, rasa sakit Alana pun akan terus bertambah." ucap Aldo.

The Ice Boy [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang