TIB || 08

5.1K 237 20
                                    

Hai Readers!
Kalau ada typo koreksi aja ya
Happy Reading!

🎶🎶 Dari Mata- Jaz 🎶🎶




Saat Raka  berjalan menyusuri lorong sekolah. Mata nya tertuju pada seorang gadis cantik. Alana, gadis itu sedang mengangkat tumpukan kertas dan dia terlihat kesulitan mengangkat tumpukan kertas itu. Seketika...

Bruk

Tumpukan kertas tersebut jatuh berserakan di bawah lantai.

"YAHH KAN MALAH JATUH SEMUA AISSSHH." ucap Alana sambil menghela nafas.

Dan gadis itu pun berjongkok untuk membereskan kertas-kertas tersebut. Terdengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya. Dan benar saja kedua kaki itu berhenti di hadapan Alana. Alana pun melihat ke arah kaki tersebut, dan perlahan Alana pun mengangkat kepala nya ke atas dan dia melihat Raka yang berdiri menatap dirinya.

Raka pun berjongkok dan membantu Alana. Alana terkejut melihat Raka yang membantunya.

"Raka?! Eh gausa Alana beresin sendiri aja." ucap Alana sambil membereskan kertas-kertas itu.

Ucapan nya namun tak dapat balasan dari Raka. Laki-laki itu tetap membantu Alana. Entah ada dorongan apa yang membuat Raka bergerak dan membantu Alana.

Saat semua kertas sudah tersusun dan di tumpuk, Raka membawa satu tumpukan kertas.

"Lo bawa yang itu." ujar Raka kepada Alana. Alana pun mengambil tumpukan yang di tunjuk Raka.

"Tunggu." Raka menahan Alana. Lalu ia mengambil lagi sedikit kertas-kertas dari tumpukan yang di bawa Alana dan menumpuknya dengan kertas-kertas yang akan dia bawa.

"Raka gak keberatan emang nya?" tanya Alana.

"Gak." jawab singkat Raka.

"Raka ternyata baik yaa mau bantuin Alana, Alana senenggg di bantuin Raka, suka deh Alana. EH ALANA MIKIRIN APAA SI ADUH." ucap batin Alana.

Alana tidak sadar bahwa dia memperhatikan Raka sambil tersenyum. Raka yang melihat Alana pun terkejut dan sedikit risih Ia mencoba memanggil Alana namun tak dapat respon dari gadis itu.

"WOY!." teriak Raka yang membuat Alana tersadar dari lamunan nya.

"Eh maaf-maaf." ucap Alana dia tidak sadar, pipinya berwarna merah saat ini.

"Gue tanya ini kertas-kertas mau di bawa kemana?" tanya ketus Raka.

"Oh iya katanya di bawa ke ruangan osis. Alana gak tau dimana ruangan osis." ucap Alana.

"Lain kali tanya dulu dimana letak ruangan nya. Dan kalau lo gak sanggup bawa semua ini, lo minta bantuan sama orang lain." ucap Raka dan berjalan mendahului Alana.

"Tapi tetep aja nyebelin." sahut Alana dengan volume suara kecil. Dia pun mengikuti kemana pergi nya Raka.

RUANGAN OSIS

"Taruh di sini aja Raka." ucap Alana sambil menunjuk tempat ia menaruh tumpukan kertas miliknya.

Raka pun menaruh nya di meja. Ia melihat kebawah lantai dan tali sepatu milik Alana terlepas.

The Ice Boy [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang