Hai Readers!
Kalau typo di koreksi aja ya
Happy Reading!🎶🎶 Someone You Loved-Lewis Capaldi (Female Version) 🎶🎶
"Rakun! Rakun gak bisa romantis tapi sok-sok an romantis huu! Eh tapi ini romantis kok." Alana menutup wajah nya dan tersenyum.
Alana mengambil sebuah kotak yang berada di bawah meja belajar. Dan menaruh surat Raka di dalam sana.
Tok Tok Tok
"Alana." panggil Iren sambil membuka pintu kamar Alana dan ia melihat Alana sedang memegang sebuah kotak.
"Eh Mama." Alana menaruh kembali kotak itu di bawah meja belajarnya.
"Kotak apa itu sayang?."
"Ah bukan kotak apa-apa mah, kenapa mah?."
"Mama cuma mau tanya sama kamu, sini duduk sebelah Mama." ucap Iren yang duduk di atas kasur Alana.
Alana pun menuruti perkataan Iren dan Iren mulai mengelus kepala Alana.
"Mama mau Alana jujur. Eumm Alana seneng nggak ada Anastasia disini?." tanya Iren.
"Seneng kok Mah." ucap Alana sambil tersenyum. "Maksud Alana 50% senang 50% nggak mah." ucap batin nya.
"Mama mau Alana bisa sayang Ana sebagai adik kandung. Kamu harus percaya apapun yang akan Mama lakukan kedepan nya itu untuk kebaikan kamu sayang."
"Mama juga ingin berlaku adil sama kedua anak Mama. Kamu harus buat Ana nyaman di rumah ini, kamu bisa kan?." tanya Iren.
"InsyaAllah Ma, Alana akan berusaha." ucap Alana.
"Bagus, ya udah kamu mandi ya sekarang. Iler kamu tu nongkrong." ucap Iren lalu keluar dari kamar Alana.
Alana memegang ujung bibir nya. "Ih Alana gak ileran!."
"Rumit emang mending Alana mandi deh hufftt." ucap Alana.
Ceklek
Alana menghentikan langkah nya dan melihat Anastasia yang sudah berada di dalam kamar nya.
"Ana? Kok gak ngetok dulu?." tanya Alana.
"Maaf ya Kak, aku gak ngetok dulu soalnya aku fikir itu nggak perlu." ucap Anastasia sambil berjalan menuju tempat tidur Alana.
"Ana mau ngapain? Ada perlu apa?." tanya Alana lagi.
"Kenapa memang nya? Mama bilang aku bebas ngelakuin apa pun kok. Jadi terserah aku dong, mau ke kamar Kakak kek, mau kesana kesini ya terserah aku dong." ucap Anastasia dengan santai.
"Mama emang ngebebasin kamu untuk ngelakuin hal apa aja, tapi ini kamar Alana, kamu boleh ke kamar Alana tapi kamu harus ngetok pintu dulu." jelas Alana.
"Ribet." Anastasia berdiri dan berkeliling kamar Alana.
"Jangan ngerusakin barang-barang Alana ya, Alana mau mandi." Alana pun masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
"Mimpi apa Alana sampe punya adik kayak Ana." gumam Alana.
"Nyenyenye cerewet banget sih."
Anastasia melihat foto-foto yang ada di kamar Alana. Dia melihat satu foto Alana yang tersenyum manis sambil memegang lolipop.
"Eeewhh jelek banget, sok kecantikan." Anastasia foto Alana.
Pandangan nya tersita saat melihat foto Akbar. "Eh ini kok mirip... Kak Raka??." Anastasia mengambil foto yang di tempel Alana.
Anastasia mencabut foto nya. "Sedekat ini ya Kak Raka sama Kak Alana?." gumam Anastasia.
"Kak Alana, aku ambil foto Kak Akbar yaa. Iya Ana ambil aja. Okee Kak makasih." Anastasia mengecilkan suaranya dan seolah-olah dia sedang bertanya kepada Alana.
Anastasia keluar dari kamar Alana dengan berlari kecil. Tak lama kemudian Alana keluar dari kamar mandi dan dia tidak melihat keberadaan Anastasia dikamar nya.
"Ini kenapa foto Alana ditutup sih." Alana membenahi beberapa foto nya yang terhambur karena Anastasia.
"Wait...Kok kayak ada yang kurang ya.." Alana melihat satu persatu foto-foto.
"Foto Raka gak ada. Ini pasti kerjaan nya Ana." Alana pun berlari keluar kamar dan menghampiri kamar Ana.
Alana melihat pintu kamar Ana yang sedikit terbuka lalu ia mengintip sedikit ke dalam dan melihat Anastasia memegang satu foto sambil tersenyum dan sesekali mencium foto itu. Tanpa ragu Alana masuk kedalam kamar Anastasia.
"Kamu kenapa ambil barang Alana tanpa seizin Alana?." tanya Alana.
Anastasia pun terkejut saat melihat Alana masuk kedalam kamarnya. "Kakak ngapain kesini? Gak bisa ketok pintu dulu??." ucap Anastasia yang sedikit nyolot.
"Kamu aja masuk kamar Alana gak ngetok pintu dulu, terus kenapa Alana harus ketok pintu dulu?."
"Nggak sopan! Paham!."
"Itu kamu tau. Kamu kan juga gak sopan. Sikap Alana tergantung orang itu, kalau dia baik, Alana bisa lebih baik." ucap Alana dan Anastasia hanya melirik dirinya dengan tatapan tidak suka.
"Begitu pula sebalik nya, kalau orang itu jahat, Alana bisa lebih jahat. Kalau kamu mau di perlakukan baik sama orang, sikap kamu harus baik juga. Alana kan kakak tiri kamu, kamu harus sopan sama Alana." lanjut Alana.
"Ngapain kakak ceramahin aku? Aku gak butuh ceramah kakak."
"Terserah kamu aja. Sekarang balikin foto Raka." ucap Alana sambil meminta foto yang berada di tangan Anastasia.
"Enak aja. Gak ini udah jadi milik aku." jawab Anastasia.
"Kamu gak izin sama aku buat ambil foto Raka. Sini balikin." kata Alana.
"Gak mau!."
Alana pun mengambil foto yang ada di tangan Anastasia. "Ini punya Alana."
Anastasia merampas kembali foto itu. "Enak aja nggak."
Terjadilah rebut-rebutan. Iren yang merasa terganggu karena suara Anastasia dan Alana akhirnya mendatangi mereka berdua.
"Eh sudah-sudah." ucap Iren sambil berusaha memisahkan Anastasia dan Alana.
"Ini punya Anaaaa iikkhhh."
"Gak Ana! ini punya Alana balikiinnn."
"Iii lepasss aaaa." ucap Anastasia.
"Ana yang harusnya lepasin, ini punya Alana."
Sreekk...
bersambung...
Comment
•
•
•
Jangan lupa Follow, Vote, Comment, Share this story and Add this story in your reading list jangan lupa juga follow instagram aku @erika.afin dan @wattpaderikaa thank you🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice Boy [END]✔️
Teen FictionlCOMPLETED] FOLLOW, VOTE, COMMENT YAW! list Rank yang diraih: #5 in Raka #2 in permasalahan #1 in anaksma #7 in kakakkelas #5 in sadstory #4 in broken #2 in humor "Alana mau bilang makasih karna hari ini Raka udah tolongin Alana dan udah ngasih Al...