The Ice Boy [END]✔️

TIB || 40

Hai Readers!
Kalau ada typo koreksi aja
Happy Reading!

🎶🎶Lagu Galau-Al Ghazali🎶🎶

"Belum bangun atau gim–." ucapan
Raka terpotong saat mendengar saura Alana.

"Halo Raka." Raka tersenyum saat mendengar suara Alana, tapi kenapa suara Alana seperti sedang menangis?.

"Are you okey?." tanya Raka.

***

Alana masuk kedalam kamar dan mengambil selotip lalu ia memperbaiki foto yang sudah robek tersebut. Setelah selesai Alana menaruh foto itu di tempat semula nya. Ia tak habis fikir mengapa Iren sangat membela Ana?.

Padahal Alana lah anak kandung Iren, ia juga tidak menyangka bahwa Ana berbohong dan menjatuhkan dirinya di depan Iren. Mata Alana pun memanas dan dari dalam nya ada sesuatu yang memaksa untuk keluar, jatuhlah air mata yang membasahi wajah imut nya.

"Apa Mama gak sayang sama Alana lagi? Tuhan kenapa ini terjadi sama Alana. Hiksss..."

Drttt

Drttt

Drttt

Alana berjalan ke arah nakas dan melihat panggilan telfon dari Raka. Alana menepuk dahinya dan mengusap air mata nya.

"Ahh Alana lupa! kan harus nya Alana telfon Raka pas bangun tadi. Pasti Raka khawatir." Alana pun mengangkat telfon dari Raka.

"Halo Raka." ucap Alana.

"Are you okey?." tanya Raka.

"Iya Alana baik-baik aja kok."

"Suara lo serak. Habis nangis?." tanya Raka.

"G–gak! Alana nggak habis nangis. Alana umm..." Alana berfikir sejenak untuk mencari alasan.

"Umm itu Al–Alana habis nonton drakor sedih bangeeett." bohong Alana.

"Bohong."

***

"Umm itu Al–Alana habis nonton drakor sedih bangeeett."

Raka tau bahwa Alana pasti sedang berbohong kepadanya. "Bohong."

"Gak! Alana nggak bohong. Eh iya Raka, isi surat dari Rakun lucu tauu." ucap Alana yang berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Hmm. Udah liat? Kok gak langsung telfon?." tanya Raka dan Alana menggigit bibir bawah nya.

"Eh ituu..umm anuu... tadi ituuu aaa.. anuu...uumm."

"Gue tau lo lagi bohong." ucap batin Taka.

"Ck. Anu anu. Kenapa sih? Dari tadi gitu terus." ucap Raka yang mulai geram.

"Tadi Alana langsung mandi terus nonton drakor jadi lupa hehehe maaf ya Raka."

Raka menghela nafas berat. "Ya gapapa."