Sebulan setelah kami bertemu, Jennette dan Ezekiel akan melangsungkan pernikahan mereka di villa keluarga Alpheus di Arlanta.
"Kamu ingin pergi kesana dengan keadaan seperti sekarang?" Claude langsung menunjukan penolakan atas ideku yang ingin pergi ke Arlanta dalam keadaan mengandung.
"Ayah, umur kandunganku sudah hampir 5 bulan. Keadaannya sudah stabil." Aku tidak ingin sampai tidak datang ke pernikahan mereka.
*Dug*
Aku segera menyikut Lucas yang daritadi hanya diam saja. 'Cepat katakan aku bisa pergi kesana karena ada kamu yang menjaga.' Kamu lihat mataku kan Lucas, cepat katakan itu pada Ayah.
Lucas menghela nafas panjang. Pria ini masih tidak suka pergi ke tempat ramai seperti pesta. Walaupun dia sama sekali tidak buruk dalam hal menari. Dia selalu menjadi pasangan dansaku dalam setiap pesta selama 8 tahun ini. Tentu saja karena tidak ada lagi yang berani mengajakku berdansa setelah melihat Lucas ada di sampingku. Tidak ada yang ingin mati di tangan Lucas.
"Paduka, ada seorang wanita hamil bernama Athanasia yang ingin pergi ke pesta pernikahan cinta pertamanya. Oleh karena itu saya sebagai suaminya akan menjaga dirinya disana. Anda tidak perlu khawatir." Dia mengatakannya dengan sopan sambil membungkuk tapi entah kenapa ada informasi tidak penting di dalam kata katanya. Pasti dia sengaja.
"Kata katamu sungguh tidak membantu." Claude yang mendengarnya pun tidak merasa terbujuk.
"Ayaaaaah.. Aku sungguh ingin pergi kesana. Jennette teman baikku, ayah tau itu kan. Aku akan pakai sihir untuk sampai kesana jadi tidak akan lelah sama sekali. Disana pun aku akan selalu duduk, tidak akan kemana mana. Ya ya ya?" Lihatlah putri cantikmu ini merengek. Ini satu satunya jalan agar aku bisa pergi.
Claude tidak bisa bicara apa apa lagi jika sudah melihatku begini. Bagaimana pun juga dia adalah tipe ayah yang tidak bisa menolak keinginan putrinya, kecuali jika keinginanku sudah membahayakan. Yah dia harusnya sudah bisa mengerti kan kalau aku pergi dengan Lucas, tidak akan ada hal berbahaya yang bisa terjadi padaku.
"Yah pergilah jika itu bisa membuatmu bahagia. Katakan pada pria tengik di sebelahmu untuk selalu menjaga kamu dan bayimu." Akhirnya Claude memberi ijin.
"Yeaaay.. Terima kasih Ayah." Aku segera bersiap berlari ke singgasana tempat Claude duduk untuk memeluknya. Tapi sebelum aku bisa berlari, tangan Lucas sudah menahanku duluan.
"Jangan lari-lari. Nanti kamu jatuh."
Lihat kan Ayah. Suamiku sudah jadi suami siaga. Aku tersenyum bangga.
Aku mengirim tanda cintaku pada Ayah dari jauh. Terimalah hatiku ini ayah. Aku pastikan akan bersenang senang di Arlanta.
_______
Akhirnya hari yang aku tunggu tiba. Setelah lama tidak pergi berjalan jalan, rasanya aku senang sekali bisa pergi ke Arlanta. Walaupun hanya sehari.
"Ingat Athanasia, jangan terlalu banyak bergerak kesana kemari." Lucas menasihatiku lagi sebelum kami berteleportasi ke tempat pesta.
"Iya iya.. Kamu sudah mengatakan itu berapa kali dari semalam? Lagipula bukankah ada Tuan Lucas yang menjagaku?"
"Kamu itu seperti Knox yang baru lepas dari kandangnya. Aku tidak bisa memprediksi gerakanmu setiap saat." Dia menggenggam tanganku bersiap untuk melakukan teleportasi.
"Iya suamiku. Aku dengar." Aku menjawabnya acuh.
"Athanasia!"
Aku segera memeluknya sebelum dia marah dan membatalkan sihir teleportasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)
FanfictionDi usiaku yang ke-26 akhirnya Claude mau melepaskanku menikah dengan pria yang kucintai. Hari hariku kini semakin berwarna dengan keluarga kecilku. Suami tampan yang senang menggodaku. Putri kecil yang sangat mirip dengan ayahnya. Ayah yang semaki...