"Benda ini sangat mahal. Aku tidak berencana memberikannya kepada siapapun, tapi karena ini ulang tahunmu, aku memberikannya padamu untuk membuatmu senang."
"Meskipun aku sudah memberikan hadiah ulang tahun sebelumnya, aku secara khusus menyiapkan hal lain untukmu hari ini."
"Ambil ini, aku menemukannya di jalan"
"Apa yang disukai wanita sebagai hadiah?"
"Ini peliharaan barumu. Katanya kamu mau naga."
"Pakai ini, dengan kalung ini semua orang akan tau kamu milikku."
________
<Warning!!>
"Athanasia.. " Suara Lucas yang berbisik di telingaku membangunkan aku yang sedang tertidur. Malam ini seperti biasa dia masuk ke kamarku melalui jendela.
"Ngg.." Aku sedikit menggerakan kepalaku, enggan membuka mata. Hari ini aku lelah sekali setelah berlatih pedang dengan Claude. Badanku serasa remuk karena terlalu banyak mengeluarkan energi untuk mengayun pedang.
Claude sungguh bukan tipe ayah yang mengajarkan putrinya dengan lembut.
Sama seperti Lucas, dia langsung memukul jatuh pedangku saat gerakanku tidak sesuai dengan yang dia ajarkan."Sayang.." Lucas mencium leherku dan berhasil membuat aku membuka kedua mataku karena merasakan nafasnya yang hangat membuatku geli. Sekarang dia jadi mulai berani setelah Ayah mengijinkan kami bertunangan.
Aku membuka mataku perlahan. Mataku langsung berhadapan dengan manik mata merah milik Lucas. Sekarang bukan hanya dia berani masuk kamar seorang Putri tapi dia juga sudah berani menaiki tempat tidurku. Dia berbaring dengan santai di sebelah kiriku dan menopang kepalanya dengan satu tangan.
"Lucas.. kamu baru datang?"
"Hmm.." Dia merapikan rambut tidurku yang menghalangi wajah.
"Maaf, aku sangat mengantuk hari ini jadi tidak menunggumu."
Walaupun kami hampir bertemu setiap malam, entah untuk mengobrol atau hanya saling berpelukan. Aku tidak pernah bosan dengan rutinitas kami ini. Setiap detik bersamanya selalu membuatku bahagia.
Lucas tersenyum melihat wajahku yang lelah. "Apa Ayahmu yang membuatmu kelelahan sampai seperti ini?
"Tentu saja. Siapa lagi kalau bukan Ayahku. Ah pedang itu sangat berat. Tanganku pegal." Aku menyentuh lengan kananku yang pegal.
"Disini?" Lucas memijat lenganku dengan tangan kirinya.
"A..aaa. benar disitu." Pijatannya lumayan enak. Dia terus memijat hingga membuatku tidak sadar sudah mendesah terlalu sering.
"Hentikan suara mendesahmu itu Athanasia. Kamu seperti sedang menggodaku." Lucas menghentikan pijatannya.
Ups. Maaf. Aku segera menutup mulutku dengan kedua tangan.
"Melihatmu berbaring tanpa pertahanan seperti ini sungguh menguji pengendalian diriku." Lucas melepas tanganku yang menghalangi.
Lalu kenapa kamu naik kesini kalau itu membuatmu kesulitan mengendalikan diri?
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)
FanfictionDi usiaku yang ke-26 akhirnya Claude mau melepaskanku menikah dengan pria yang kucintai. Hari hariku kini semakin berwarna dengan keluarga kecilku. Suami tampan yang senang menggodaku. Putri kecil yang sangat mirip dengan ayahnya. Ayah yang semaki...