- See You Soon -

5.6K 403 45
                                    

Cabel sepertinya tidak sadar nyawanya terancam. Dia masih belum melepaskan tanganku.

"A..iya. Apa kabar Tuan Ernst." Aku berusaha menarik tanganku yang ada dalam genggamannya. Ini pesta pernikahan Jennette aku tidak ingin ada yang terluka.

"Aku kaget sekali saat mengetahui Tuan Putri akan menikah." Aaa Lepaskan. Cabel masih memasang wajah patah hatinya sambil memegang tanganku. Sungguh tidak nyaman.

Sebelum aku bisa melepaskannya, Lucas sudah melepas paksa tangan Cabel.

"Kurasa itu sudah cukup, Tuan Ernst. Jangan kotori tangan istriku." Aku bisa melihat wajah Lucas menegang. Hawa di sekitar kami seketika turun seiring dengan tatapan tajam Lucas.

Ah disini dingin sekali. Aku merinding di sebelah Lucas. Namun Cabel sepertinya masih belum sadar akan situasi di sekitarnya.

"Tuan Lucas! Wah.. Aku sudah lama ingin bertemu lagi dengan anda. Pertarungan kita waktu itu sungguh berkesan. Aku tak menyangka yang aku lawan adalah Penyihir Menara Hitam yang legendaris. Aku tidak mati, ternyata aku cukup kuat melawanmu."

Kau tidak mati karena dia menggunakan sihir penyembuh.
Pergilah cepat, jangan bangunkan singa dari tidurnya.

Lucas tersenyum menyeringai mendengar perkataan Cabel yang bodoh.

"Kalau anda merasa kuat, saya tidak keberatan mengulang pertarungan kita Tuan Ernst."

Dia akan membunuhmu Cabel. Nasibmu sungguh tragis pria kedua. Aku menangis dalam hati.

"Benarkah? Ayo kita lakukan Tuan Lucas. Aku sangat bersemangat sekarang."

Cabel, si bodoh ini malah jadi semakin bersemangat mendengar tawaran mematikan dari Lucas. Apa kau tau Cabel, ada yang dinamakan Death Note di dalam kepala Lucas. Sekarang dia sedang menulis namamu di paling atas.

"Cabel!! Cukup. Jangan membuat kegaduhan di tempat ini." Kakak Cabel yang sedari tadi memperhatikan interaksi Cabel dengan kami akhirnya menengahi.

Cabel langsung terdiam dan berlindung di belakang Hari. Ternyata pria itu takut dengan kakaknya.

"Maafkan kelakuan adik saya, Tuan Lucas. Tuan Putri Athanasia. Perkenalkan saya Eugene Ernst, kakak dari pria ini. Ini tunangan saya, Hari." Dia memperkenalkan dirinya dan wanita di sebelahnya.

Suaranya lembut namun berkharisma. Tak kusangka Cabel memiliki kakak yang jauh berbeda dengan dirinya. Namun muncul pertanyaan dalam benakku.
Bukankah mereka bertiga bersaudara, bagaimana bisa Eugene dan Hari bertunangan. Aku bertanya tanya. Tapi kuputuskan tidak bertanya, rasanya tidak sopan bertanya mengenai masalah keluarga pada orang yang baru pertama bertemu.

Cabel sekarang seperti anak anjing yang baru saja dimarahi oleh pemiliknya. Imut sekali.
Berterimakasihlah pada kakakmu Cabel, berkat dia pemakamanmu jadi tidak jadi dilaksanakan hari ini.

"Tuan Putri, saya banyak mendengar mengenai Tuan Putri dari kakak saya Cabel. Seperti yang dia bilang, Tuan Putri sangat mirip dengan peri." Hari berusaha mengganti topik pembicaraan.

"Ti..tidak. Tuan Ernst terlalu berlebihan memanggil saya peri." Sebutan peri hanya cocok dengan ibu.

"Aku tidak berlebihan memanggilmu Peri. Sampai saat ini pun aku masih terpesona denganmu Tuan Putri." 
Bisakah seseorang menutup mulut Cabel. Aku hanya bisa berharap Lucas tidak marah.

"Tuan Putri pasti tidak akan percaya jika kami bilang Cabel belum mempunyai tunangan karena dia selalu membandingkan setiap wanita dengan Tuan Putri." Eugene ikut bercerita tentang adiknya.

Benarkah? Apa sebegitu besar pesonaku di matamu Cabel?

"Kalian tidak tahu dia aslinya seperti apa." Lucas,  sekarang kamu menyerangku?

Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang