Athanasia saat ini sedang menghadapi krisis besar dalam hidupnya.*Drap* *Drap* *Drap*
Suara kaki dua orang yang saling mengejar terdengar sampai ke koridor Istana. Para dayang dan prajurit sudah tau itu langkah kaki siapa.
"Atheeee!!!! Tunggu.. Jangan berlarian di ruang makan!!"
"Kyahahaha!!!"
Athanasia sedang mengejar Atheia yang tidak bisa diam saat mereka akan sarapan pagi. Dia berlarian kesana kemari di ruang makan Istana Garnet sambil mengacung acungkan sendoknya.
"Athe! Ayo duduk! Kita mau sarapan. Kakek dan Papa akan segera datang."
"Tidak! hahaha"
Kini pemandangan ini sudah jadi rutinitas di Istana. Umur Atheia kini sudah dua tahun. Putri kecil itu mulai aktif berlarian di Istana. Membuat semua orang di Istana kerepotan.
"Hei jangan lari lari Atheia"
"Kakek!!"
Atheia mengelilingi kaki Claude yang baru datang. Berusaha menghindari Ibunya yang masih mengejarnya di belakang.
"Ayah! Tangkap kucing kecil itu!" Athanasia segera menyuruh Claude menangkap Atheia. Namun dengan lihainya Atheia kembali berlari menjauhi kedua orang itu.
"Bweeeee" Balita itu sudah tau arti menjulurkan lidah. Entah belajar dari siapa.
"Atheee!! Dengarkan mama sekali ini saja.. haaah..haaah.."
Athanasia mulai kelelahan mengejar Atheia yang kecepatannya tidak seperti balita biasa. Energi balita itu seperti tidak ada habisnya. Semua orang di Istana Emerald tidak ada yang tidak berkeringat saat mengurus Atheia. Olahraga rutin mereka sekarang adalah mengejar Atheia.
"Kemana Papanya di saat seperti ini."
Athanasia hanya bisa mengandalkan Lucas untuk menangkap putri kecil mereka.Pagi sekali Lucas sudah pergi ke Menara. Di ingin mengambil hasil eksperimen terbarunya.
*Duk*
Atheia menabrak halangan di depannya. Membuatnya terhuyung ke belakang. Sebelum dia terjatuh tangan seorang pria sudah menangkapnya.
"Dapat! Putri kecil nakal!"
Dia menabrak ayahnya yang baru muncul di tengah ruang makan. Lucas mengangkat Atheia yang masih terkekeh setelah membuat Ibunya kelelahan.
"Papa!!" Dia menggesek gesekan kepalanya di pundak Lucas
"Luci kangen papa hehehe"
Wajahnya tampak polos tanpa dosa. Membuat ayahnya mau tidak mau tersenyum. "Kita baru bertemu sejam yang lalu Lucy."Athanasia yang melihat itu merasa dikhianati. 'Dasar kucing kecil itu! Dia memang putri Lucas!'
Akhirnya mereka berempat bisa duduk di meja makan setelah Lucas menaruh Atheia di kursi bayi. Bayi itu duduk dengan manis di depan Ayah dan Kakeknya. Dia tersenyum lebar dengan memperlihatkan gigi susunya yang mulai lengkap. Tampak tidak berbahaya.
Tapi senyum itu tidak bisa membohongi ibunya. Perjuangan Athanasia pagi itu belum berakhir.
"Catuu obeli.. Nyam..Duaaa obeli..Nyam nyam.. imaaaa obeliiiii!! aaaaah.. nyam nyam. Cemua punya Athe"
Atheia sedang menghitung stoberi yang ada di piring kecil miliknya dengan bahagia. Dia menghitung sambil memasukan stroberi ke dalam mulutnya.
Athanasia yang melihat itu merasa putri kecilnya tidak akan makan yang lain selain stroberi.
![](https://img.wattpad.com/cover/228240887-288-k408456.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)
FanfictionDi usiaku yang ke-26 akhirnya Claude mau melepaskanku menikah dengan pria yang kucintai. Hari hariku kini semakin berwarna dengan keluarga kecilku. Suami tampan yang senang menggodaku. Putri kecil yang sangat mirip dengan ayahnya. Ayah yang semaki...