Bonus Story : Two Fairies Part 2

2.2K 257 73
                                    

Waktu kembali berlalu, Tuan Putri Athanasia tumbuh menjadi anak berumur lima tahun yang sangat manis. Semua orang di Istana sangat menyukai Putri kecil. Hanya mereka kerepotan jika Athanasia mulai pergi berpetualang sendiri, seluruh Istana bagai diserang badai karena Claude berteriak akan membunuh mereka semua jika tidak bisa menemukan putrinya.

"Kakak kakak, Athy mau choco."

"Aih Tuan Putri yang manis mau choco?"

"Iya, mau choco yang banyak banyak."

Hannah hari ini menjadi target Sang Putri. Pelayan baik hati itu meleleh melihat wajah Putri Athanasia yang sangat imut.

"Tuan Putri, suka sekali choco ya?"

"Iya, Athy suka choco. Suka sekali! Hannah juga suka! Berikan Athy choco." Athanasia meraih celemek milik Hannah. Dia bukan hanya suka sekali, coklat sudah menjadi obsesinya.

"Hannah, ada apa ini? Bukannya Lilian sudah berpesan agar tidak memberikan makanan manis terlalu sering pada Tuan Putri? Ini perintah langsung dari Yang Mulia Ratu." Seth datang menegur temannya yang berhati lemah.

"Aku pikir jika hanya satu tidak akan apa apa."

"Masalahnya yang berhati lemah sepertimu bukan hanya satu."

"Kakak, athy mau mam choco." Athanasia menembakkan bintang bintang kecil dari matanya yang bulat seperti bola pingpong berwarna biru sapphire.

"Tuan Putri, tidak boleh."

"Benal tidak boleh?"

Hati Seth ikut melemah melihat keimutan sang putri yang tak terbatas. Akhirnya dia memberikan apa yang Athanasia mau. Sebungkus coklat.

"Rahasiakan pada Lilian dan Yang Mulia Ratu ya Tuan Putri."

"Maacih Kakak. Athy cuka cekali sama kakak!" Athanasia mencium pipi Seth. Dia memang pintar menarik hati orang di sekitarnya.

"A.THA.NA.SI.A~ Sedang apa disana? Kamu dapat apa dari para kakak dayang?"

Hannah dan Seth langsung mundur beberapa langkah setelah melihat siapa yang memanggil sang putri.

"Ugh. Mama!! Athy gak dapat apa apa kok dali kakak kakak dayang."

Athanasia segera menyembunyikan choco yang dia dapat di belakang punggung. Mamanya melarang makan choco banyak banyak karena giginya mulai berlubang.

"Coba mama lihat tangannya sini." Diana berjongkok dan mencoba meraih tangan Athanasia.

"Uuu.. nggak! Athy gak pegang apa apa."

"Athanasia." Mata Diana menatap tajam mata putri kecilnya yang semakin hari semakin nakal.

"Athy cuma mau mamam choco dikit aja."

Akhirnya Athanasia menyerah dan memperlihatkan isi tangannya.

"Tidak boleh ya. Kamu mau giginya ouchy ouchy lagi seperti minggu kemarin? Lilian, simpan ini." Diana mengambil bungkus coklat dari tangan mungil Athanasia dan menyerahkannya pada Lilian.

"Unngg.. Athy mau mam choco!! Mau choco!!"

"Sakit gigi atau choco?"

"Choco."

"Athanasia!" 

Diana menghela nafas melihat putrinya yang sedang melompat lompat berusaha mengambil coklat dari tangan Lilian.

"Tidak Athanasia. Ayo kita pergi mamam buah saja." Diana menggandeng tangan Athanasia untuk kembali ke kamarnya.

"Buahnya dicelup choco! Athy cuka stlobeli celup choco!"

Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang