Side Story 7 : How The Mighty Fall - Part 3

2.5K 245 109
                                    

Lucas tidak menyangka Claude bisa membuat labirin sebesar dan setinggi ini dalam sekali mengangkat tangan. Tampaknya dia terlalu meremehkan Claude. Sang Kaisar bukan hanya pandai mengayun pedang, dia punya kecerdasan jauh di atas rata rata hingga bisa merancang labirin dalam semalam.

"Sudah lama aku tidak menemukan mainan semenarik ini."

Dia melangkah dengan pasti sambil menelusuri tembok dengan tangan kanannya. Lucas memutuskan untuk mengikuti metode klasik . Hampir semua labirin bisa dipecahkan dengan menelusuri tembok dengan tangan kanan atau kiri.

Kecuali jika...

Claude mengangkat tangan kanannya hingga membuat sebuah layar muncul di hadapan Lucas, menghalangi jalan yang sedang dia telusuri.

2+3=8,
3+7=27,
4+5=32,
5+8=60,
6+7=72,
7+8=??

Pecahkan ini dan jalan akan terbuka untukmu.

"Haaah.. sudah kukira kau tidak akan semudah itu membiarkanku keluar dari labirin gilamu."

Claude bukan hanya ingin menguji kekuatan fisik Lucas. Dia ingin mengetahui apakah tunangan putrinya cukup cerdas untuk mendampingi putrinya yang akan menjadi Ratu di kemudian hari. Pertanyaan matematika seperti itu tentu tidak akan sulit bagi seorang pendamping Ratu Obelia.

'Hei jawabannya apa? Aku tidak suka menghitung'

'Hmm.. coba kuhitung.'

'Apa ini rumus baru?'

'Pemimpin. Apa anda tau jawabannya?'

'Hmm.. mari kita buat penjabaran angkanya. Jika yang pertama hasilnya 8..'

Para penyihir dan ksatria mulai berbisik bisik ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan logika matematika yang ada di layar.

3 menit berlalu

*Druk*

Tembok tembok di sebelah kanan Lucas bergeser dan membuat formasi baru. Claude membuat labirin yang berubah bentuk setiap tiga menit setelah pertanyaan muncul.

"Kaisar ******!"

Athanasia langsung melirik Claude setelah mendengar Lucas mengumpat dari layar.
Dia berharap Ayahnya tidak semakin menggila karena mendengar umpatan tidak sopan tunangannya.

"Mengumpatlah semaumu. Kita lihat apa mulutmu bisa membawamu keluar dari sana."

Labirin yang bergeser membuat Lucas harus lebih cepat dalam menjawab pertanyaan yang muncul. Tanpa pikir panjang dia mengeluarkan jawaban yang sudah ada di otaknya sesaat setelah pertanyaan muncul.

"98! *** ** * *****!"

Athanasia yang sedang mengotret di kertas segera melirik ayahnya.
'Apa jawaban Lucas benar?'

"Hah. Ternyata isi kepalanya bukan hanya umpatan."

Jawaban Lucas benar. Layar yang menghalangi jalannya sudah menghilang.

'Bagaimana caranya dia menghitung itu di luar kepala dalam 3 menit?'

'Tuan Lucas bukan manusia.'

'Dia memang terlalu tua untuk disebut manusia biasa.'

Athanasia melihat tidak percaya ke arah Lucas. Tunangannya yang dia pikir tidak pernah belajar hal lain selain sihir ternyata punya otak yang cukup encer. Dia tidak bohong saat menyebut dirinya sendiri jenius.

Suara nyaring terdengar setelah layar menghilang. Sebuah pedang terjatuh dari langit.

"Jawabanmu benar, ini hadiah untukmu. Aku orang yang cukup adil. Kau akan butuh senjata di tantangan berikutnya"

Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang