- Love is..... Part 2 -

4K 322 137
                                    

Aku mengangguk mendengar jawaban para pria yang sudah kupilih kemarin. Jawaban mereka cukup memuaskan bagiku.
Hannah dan Seth tampak tersipu mendengar jawaban mereka. Sedangkan Chloris tampak berpikir keras di ujung sana.

"Cinta itu perjuangan, pengorbanan, tanggung jawab dan keikhlasan, Yang Mulia."

Apa jawaban Bernadeth membuatmu bingung Chloris? Bagiku jawabannya sangat sesuai dengan pribadinya. Bukankah melindungi rakyat juga memerlukan cinta?

Jawaban Kiley juga membuatku kagum.

Cinta itu seperti air, Yang Mulia.
Bentuknya bisa berbeda beda, bisa mengalir kemana saja, bisa jatuh dimana saja. Tapi pada akhirnya itu adalah air yang sama.
Kita bisa jatuh di dalamnya, bisa tenggelam di dalamnya. Dan kita tidak bisa hidup tanpanya.

Uh. Aku tidak tau ada penyihir yang bisa mengerti cinta sedalam itu. Apa sekarang para penyihir di Menara juga mempelajari cinta di samping belajar sihir?

Walaupun aku suka semua jawaban mereka tapi pada akhirnya keputusan ada di tangan mereka sendiri. Aku hanya membantu mereka untuk bertemu.

"Aku harap tidak ada yang bersedih ataupun sakit hati jika tidak dipilih oleh para wanita ini. Kalian bisa bergantian mengobrol jika ada satu pria yang sama sama kalian sukai."

Itu agak bermasalah. Satu pria disukai oleh semua wanita. Tapi yah seperti kata Kiley, cinta bisa mengalir kemana saja.
Untungnya mereka masing masing memilih pria yang berbeda.
Semua sesuai prediksiku. Ah aku ini memang pandai memilih pria.

Hannah memilih Kiley, yang kutebak karena kharisma lembutnya yang seperti air mengalir. Bernadeth terlalu menonjol untuk tidak dipilih Chloris. Sedangkan Seth tampaknya sudah jatuh cinta pada perkataan pertama Liam.

Aku merasa kasihan pada dua pria yang tidak terpilih tapi ya bukankah cinta itu juga pilihan? Ketika kamu jatuh cinta pada pasangan dan membuat si dia menjadi pasanganmu, itu adalah pilihanmu. Kadang juga kita tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta tapi kita masih memiliki pilihan untuk membuatnya berhasil atau tidak. Seperti aku memilih mengabaikan perasaan Ezekiel dan memilih untuk bersama Lucas.

"Malam ini aku membuat acara di tepi danau Istana. Kuharap kalian bisa datang dan menghabiskan waktu bahagia bersama."

Aku mengakhiri acara kencan buta valentine dengan mengundang mereka ke acara yang sudah kami siapkan untuk malam ini.

_____

"Papa!!"

'Dia tidak lihat kan. Pasti tidak lihat, dia tidak marah saat bertemu tadi.'

"Papa!!

'Dia bilang akan pergi ke Istana Garnet pagi pagi sekali. Tidak mungkin pergi ke Menara. Coklatnya juga tidak ada di mejaku. Tapi itu yang aneh, dia belum memberiku coklat. Apa dia marah karena melihat itu?'

"Uggh!!"

*Tarik*

"Awww!! Lucy!!"

*Tarik*

"Papa!! Luci mau tunyuun!! Luci mau pee pee"

Atheia menarik rambut papanya karena tidak mendengar panggilannya. Padahal dia sudah kebelet ingin buang air kecil. Dia harus segera turun dari pundak papanya. Bahaya jika dia ketahuan ngompol oleh mamanya, sertifikasi lulus potty training miliknya bisa dicabut.

"Hah?? Ayo cepat sana ke toilet!"

Lucas segera menurunkan Atheia dari pundaknya. Gadis kecil itu berlari terburu buru menuju toilet di dalam Istana Emerald.

Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang