"Apa?! Selingkuh?" Aku dan Helena sama sama berteriak saat Jennette menceritakan masalahnya dengan Ezekiel sambil terisak. Sore itu dia datang ke acara minum teh kami bertiga dengan mata sembab. Dengan segala bujuk rayu kami akhirnya dia mau bercerita.
"Apa kamu yakin dia selingkuh? Apa mungkin kamu salah paham karena Ezekiel selalu baik kepada siapapun?"
Walaupun aku tidak begitu tau bagaimana Ezekiel setelah menikah, tapi entah kenapa aku tidak bisa melihat kesan playboy pada Ezekiel. Kalau Lucas.. Yah dia tipe bad boy tapi soal wanita dia setia. Awas saja kalau dia berani selingkuh. Kupotong harta berharganya!
"Tidak. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, dia jalan bersama seorang wanita ke dalam sebuah restoran."
Aku dan Helena sama sama terkejut. Jika sampai tertangkap basah begini artinya sudah serius.
"Jennette, bagaimana ciri ciri wanita yang kamu lihat bersama Ezekiel?" Helena bertanya dengan hati hati pada Jennette yang terus meneteskan air mata.
Ugh. Tuan Muda Alpheus kau sedang dalam masalah besar sekarang. Beraninya kau membuat Jennette menangis!!
"Aku tidak bisa melihat jelas wajahnya. Tapi rambutnya lurus panjang dan berwarna merah. Tingginya lebih tinggi sedikit dari Tuan Putri. Dia terdengar tertawa lepas bersama Ezekiel. Lalu aku.. Aku langsung lari dari sana."
Wanita berambut merah panjang? Aku belum pernah melihatnya di Obelia. Satu satunya orang berambut merah hanyalah Felix, ah dan Felicia. Tapi kan Felicia masih kecil.
"Apa mungkin dia hanya teman bisnisnya? Bulan kemarin kan banyak orang dari seluruh penjuru dunia datang ke Obelia." Aku berusaha mencari kemungkinan lain selain perselingkuhan.
".... Aku juga mencoba berpikir demikian. Tapi keesokan harinya aku melihat ada bekas lipstick di kemeja Ezekiel! Wanita itu pasti sudah menciumnya!!" Jennette tampak sedikit emosi saat mengingat apa yang dia temukan. Tangannya bergetar meremas gaunnya.
Sungguh tidak bisa dipercaya. Ezekiel yang baik hati itu selingkuh? Astaga. Apa kurangnya Jennette?
"Jennette, cobalah bicara baik baik dengan Ezekiel. Kita tidak boleh sembarangan mengambil keputusan tentang segala sesuatu yang baru kita lihat. Penglihatan dan perasaan kita seringkali salah dan tidak sesuai kenyataan."
"Athanasia benar, Jennette. Pria yang punya karisma lembut itu sama sekali tidak pantas jadi suami yang suka selingkuh. Dia selalu tampak seperti pria yang sayang keluarga."
Jennete menghela nafas panjang dan mengusap air matanya. Wanita malang, hidupnya sungguh penuh lika liku.
"Dia.. Dia sekarang sangat sibuk di luar rumah. Rasanya sulit sekali jika ingin bicara berdua dengannya. Jika pagi, aku sibuk dengan Theo hingga tidak sempat mencegatnya sebelum keluar rumah. Dan dia baru kembali saat malam, saat aku dan Theo sudah tidur."
Aku memang pernah mendengar jika bagi beberapa pasangan tiga tahun setelah pernikahan itu adalah saat yang tersulit, terutama jika sudah ada anak. Tapi tak kusangka itu akan dialami Jennette dan Ezekiel.
"Lalu, kalian masih sedingin es di atas tempat tidur?"
"Ya. Dia belum pernah menyentuhku lagi. Aku... bahkan lupa rasanya dipeluk erat olehnya." Jennette kembali terisak.
Aku dan Helena hanya saling beradu pandang. Kami bingung bagaimana menyelesaikan masalah Jennette. Tapi tak lama Helena berdiri sambil menggebrak meja.
"Baiklah!! Ayo Jennette! kita selidiki diam diam siapa wanita yang kamu lihat bersama Ezekiel! Setelah itu kamu harus bicara baik baik dengan Ezekiel, tidak ada alasan tidak ada waktu untuk suami istri saling berkomunikasi!" Helena menarik tangan Jennette untuk ikut bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)
FanficDi usiaku yang ke-26 akhirnya Claude mau melepaskanku menikah dengan pria yang kucintai. Hari hariku kini semakin berwarna dengan keluarga kecilku. Suami tampan yang senang menggodaku. Putri kecil yang sangat mirip dengan ayahnya. Ayah yang semaki...