- I Love You, Mommy -

4.9K 374 70
                                    

"Mama! Huaaa..Mama!" Athe masih mengamuk karena tidak bisa melihat ibunya saat dia bangun. Suaranya menjadi serak karena terlalu lama berteriak dan menangis. Baik Lucas maupun para dayang tidak bisa menghentikan tangisnya.

Lucas tidak habis akal. Dia membuat boneka yang mirip dengan Athanasia dengan sihirnya. Boneka itu menggunakan gaun yang sama dengan yang dipakai Athanasia sebelum dia pergi.

"Lucy, ini mamamu sudah datang."

"Mama?"

'Mamanya' itu hanya tersenyum dengan anggun. Tidak memeluk ataupun memarahi Atheia karena sudah mengamuk.

"MAMA!!" Atheia memeluk 'mamanya' itu. Lucas yang melihat itu merasa puas telah membuat putrinya tidak menangis lagi.

Tak lama dia merasakan ada yang salah dengan tubuh mamanya.

"Ugyaaaa.. Bucan Mama Athe!!!" Dia mendorong boneka Athanasia yang dibuat papanya. Dia tau itu bukan mamanya. Mamanya tidak semontok itu.

"Cih. Harusnya tidak kubuat dadanya sebesar itu." Lucas mendecak karena gagal membohongi Atheia. Dia tidak menyangka putrinya akan mengamuk sampai seperti ini.

Lucas lalu menggendong Atheia yang sudah memanyunkan mulutnya. Kini balita itu kesal karena dibohongi.

"Maaf maaf, papa salah."

Tangan hangat ayahnya menyeka air mata yang membasahi pipi mochi putri kecil itu. Putri kecilnya sungguh menangis dengan sekuat tenaga. Wajahnya kini sudah memerah dan matanya mulai bengkak. Hidungnya pun masih mengeluarkan ingus. Ibunya akan berteriak histeris jika melihat anaknya seperti ini saat bertemu nanti.

"Mama juga mau bersenang senang seperti Lucy. Apa Lucy mau mama sedih?" Lucas mengelus kepala Atheia yang sudah bersandar di pundaknya. Papa tampan itu sedang berusaha menenangkan putri kecil kesayangannya. Dia tidak ingin Athanasia kehilangan waktu berharganya karena Atheia merengek ingin bertemu.

"Cedih?" Balita itu mengangkat kepalanya untuk melihat Lucas.

"Iya sedih. Menangis meraung raung seperti Lucy tadi."

Balita itu membayangkan mamanya menangis meraung raung seperti dirinya. Itu cukup mengerikan bagi Atheia. 

"Tidaak!!! Mama cedih Lucy cedih" Mamanya tidak boleh menangis.

"Mama juga nanti sedih kalau Lucy sedih. Jadi jangan menangis lagi, ok?" Lucas merapikan rambut hitam Atheia yang menghalangi wajah cantiknya.

"Nggg. Lucy tidak akan menangis lagi." Dia mengangguk dengan semangat. Membuat ingusnya yang masih menumpuk mengalir turun.

"Hahaha.. Anak pintar. Ayo kita bersihkan ingusmu itu dulu, setelah itu kita akan bermain di luar. Papa punya mainan baru untuk Lucy."

Dari jendela istana Emerald para dayang dan prajurit sudah bisa melihat mainan baru Athe.

'Dia tidak akan mencemplungkan Putri Athe disana kan? Ya kan?'

*Glek*

Mereka semua sudah berkeringat dingin membayangkan apa yang akan Lucas mainkan dengan Atheia.

_________

Di pusat pertokoan dekat alun alun kota terlihat ada ibu muda yang memasuki setiap toko bayi yang ada. Tangannya sudah penuh dengan kantong hadiah. Sudah berjam jam dia berbelanja kado untuk Atheia. Dia tidak membeli barang untuk dirinya sendiri, semua untuk putri kecilnya. Bahkan dia lupa membelikan kado untuk Ayah dan suaminya.

"Wah yang ini juga lucu. Cocok untuk Athe. Yang ini juga."

Athanasia sedang sibuk memilih milih sepatu untuk putri kecilnya. Dia tampak bingung memilih sepatu yang cocok untuk outing pertama putrinya.

Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang