Note : Warning! Untuk yang di bawah umur bisa skip adegan 'ini' 😅
Yah walaupun Author ga akan sampai gimana juga tapi ya sebaiknya berjaga jaga.xoxo
_______Aku mencintaimu. Aku merindukanmu
Claude meneteskan air mata dalam tidurnya.
Tangan lentik seorang wanita tampak mengelus rambut pirangnya. Membantu Sang Kaisar untuk bisa tidur.
______
"Lady Diana, apa Anda tidak keberatan mengikuti saya ke Istana Ruby? Kaisar ingin menemui Anda." Felix sudah menunggu Diana yang telah selesai memberikan pertunjukan di ulang tahun Kaisar Obelia.
Diana menatap Felix dan bertanya tanya mengapa Kaisar Obelia ingin menemui dirinya. Duke Bahman juga menghilang.
'Apa ada sesuatu yang tidak kuketahui?'Diana tidak mengetahui bahwa dirinya bukan menunaikan tugas yang diberikan oleh Raja seperti yang diberitahukan Duke Bahman, melainkan dia sudah menjadi upeti untuk Kaisar Obelia. Raja Siodona ingin menjalin kerjasama dengan Kaisar Obelia yang baru. Dia memberikan penari terbaiknya sebagai tanda persahabatan.
"Mengapa anda harus bertanya sesopan itu? Jawabanku tidak akan berarti apa apa. Walaupun aku menjawab keberatan, anda tetap akan membawaku menemui Kaisar. Bukankah begitu, Tuan Ksatria?" Diana tersenyum pada Felix yang mulai terlihat gugup berada di depan wanita secantik Diana.
Lily yang berada di sebelahnya pun ikut tersipu melihat Diana yang ada di depannya. Gadis itu kagum dengan tarian Diana, dia bisa merasakan jiwa bebas wanita itu dari setiap gerakan tarinya. Sangat berbeda dengan dirinya yang merupakan putri bangsawan.
"Apa anda tidak keberatan menunggu sebentar? Aku harus mengganti pakaianku. Rasanya tidak sopan jika menemui Kaisar hanya dengan kostum tariku ini."
Diana sudah mendengar apa yang dilakukan oleh para penari lainnya yang dibawa oleh Duke Bahman sebelumnya. Mereka dengan kurang ajar memasuki kamar Kaisar setelah selesai menari. Bagi Diana itu sangat menodai profesi penari tradisional Siodona.
Mereka benar benar terlihat seperti penari murahan yang menari untuk bisa menggoda para pria. Menjijikan."Tentu Lady." Felix menghela nafas lega mengetahui wanita cantik itu berbeda dengan penari penari sebelumnya. Wanita itu sungguh terlihat seperti wanita bermartabat yang anggun.
'Mata Paduka benar benar bisa melihat mana yang murni dan yang tidak.'Diana pergi melangkah keluar dari ballroom untuk berganti pakaian.
"Aku tidak keberatan menjadi pelayan Istana jika bisa melayani Lady Diana." Lily yang masih menatap ke arah pintu yang dilewati Diana tiba tiba memberikan pernyataan yang mengejutkan untuk Felix.
'Dia wanita bangsawan dari strata yang tinggi. Untuk apa menjadi pelayan di Istana? Keluarganya juga sangat berkecukupan. Lagipula..Aku..'
Felix belum berani menyatakan perasaannya pada wanita yang selalu berlindung di belakangnya itu.
"Felix!!!" Claude memanggil Felix dari singgasananya. Felix yang tersentak dari lamunannya langsung berlari menuju Claude.
"Mau pergi kemana wanita itu? Bukankah sudah kusuruh kau membawanya segera ke Istana Ruby?" Mata Claude yang masih mengikuti setiap langkah wanita barunya itu melihat Diana keluar dari ballroom. Dia takut wanita itu kabur darinya.
"Paduka tidak perlu khawatir. Lady Diana hanya pergi untuk berganti pakaian. Setelah itu saya akan segera mengantarnya ke Istana Ruby." Felix merasa dirinya sudah melakukan tugasnya dengan baik.
Claude mengernyitkan dahi melihat kelakuan Felix.
"Lalu apa kau yakin dia tidak akan kabur? Cepat ikuti dia!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)
FanfictionDi usiaku yang ke-26 akhirnya Claude mau melepaskanku menikah dengan pria yang kucintai. Hari hariku kini semakin berwarna dengan keluarga kecilku. Suami tampan yang senang menggodaku. Putri kecil yang sangat mirip dengan ayahnya. Ayah yang semaki...