"Kenapa kamu diam saja?"
Setelah ciuman panas itu, kami duduk bersama di sofa yang disediakan khusus oleh Lucas untukku. Duduk bersama disini artinya aku duduk di pangkuannya. Dia tidak mau melepaskanku.
"Aku tidak nyaman duduk disini. Lepaskan aku." Bisakah kamu singkirkan tanganmu dari pinggangku. Jika seperti ini terus aku takut kamu menyerangku lagi.
"Tidak mau." Dia malah menggesekan kepalanya di pundakku. Persis seperti Nox besar.
Tanganku otomatis membelai kepalanya. 'Kenapa Lucas kita begitu manja? Ugu Ugu' Aku akan menganggapmu seperti Nox untuk menenangkan jantungku yang masih berdegup kencang.
"Jadi selama ini kamu ada disini saat aku tidak bisa menemukanmu dimana mana?" Tempat ini terpencil. Aku tidak bisa membayangkan Lucas yang tinggal disini sendiri selama ratusan tahun.
"Aku tidak tau kalau Tuan Putri sering sekali mencariku."
Ugh. Aku membuka rahasiaku tanpa sengaja.
"Aku hanya khawatir denganmu. Bagaimana kalau kamu sakit dan tidak ada yang tau?"
Lucas terkekeh mendengar ucapanku. Apa ada yang salah dengan ucapanku?
"Jika aku sakit aku bisa menyembuhkan diriku sendiri Tuan Putri. Tapi mungkin sekarang aku harus mencoba sakit agar bisa dirawat olehmu." Dia menyandarkan kepalanya di dadaku.
Entah kenapa aku tidak bisa marah lagi mendengarnya bicara seperti itu.Sudah berapa lama kamu seorang diri Lucas? Apa rasanya sama denganku saat aku menjadi Lee Ji Hye? Kesepian yang membawaku ke dalam keputus asaan.
"Aku akan merawatmu kalau kamu sakit. Jangan menghilang tanpa memberitahuku kamu ada dimana." Sekarang aku tidak bisa kalau tidak ada kamu.
"Apa kamu mau menikah denganku?"
"............"
Apa yang barusan si gila ini katakan padaku?
"... Menikahlah denganku. Jadi kita bisa selalu bersama seperti ini."
Apa dia tau umurku berapa???
"Lucas, jangan bercanda.. ini bahkan belum sebulan sejak kita menjadi sepasang kekasih." Aku mendorong pundaknya, menjauhkan si gila ini dariku. Matanya masih normal, tidak sedang mabuk.
"Aku tidak bercanda Athanasia. Aku tidak berpacaran denganmu tanpa tujuan. Tentu tidak sekarang, mungkin 5-6 tahun lagi."
Dia kembali menarikku yang menjauh darinya.Bukannya aku tidak percaya. Ini terlalu mendadak. Tentu aku juga berpikiran sama dengannya, aku tidak bisa membayangkan orang lain yang menjadi pendamping hidupku selain pria di hadapanku ini. Apa mungkin kami bertunangan sekarang?
"Bisakah aku tidak menikah Ayah?"
"Ya, tidak ada aturan yang melarangmu tidak menikah."
Aku teringat pembicaraanku dengan Claude empat tahun yang lalu. Memikirkan Claude saja sudah membuatku menggelengkan kepala. Dia yang tau aku dekat dengan Lucas saja sudah bersiap menebas kepala Lucas dengan pedang. Sekarang si gila ini mau melamarku? Aku tidak bisa membayangkan wajah Ayah.
"Bisakah kita jalan dulu seperti ini? Bukankah kamu sendiri yang bilang kita masih punya waktu ratusan tahun?" Aku harus menghentikan ide gila ini.
"Aku tak mau menderita menunggu lagi selama ratusan tahun. Kamu tau, kesabaranku terbatas Athanasia."
Lucas menatap wajahku. Ugh..Aku tak tega melihatnya. Dia seperti anak anjing yang tidak ingin dibuang pemiliknya.
"Iya aku mau!! Tapi tidak sekarang.. Ayahku..kamu tau sendiri dia seperti apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)
FanfictionDi usiaku yang ke-26 akhirnya Claude mau melepaskanku menikah dengan pria yang kucintai. Hari hariku kini semakin berwarna dengan keluarga kecilku. Suami tampan yang senang menggodaku. Putri kecil yang sangat mirip dengan ayahnya. Ayah yang semaki...