Aku yang baru membuka mata segera melihat wajah cemas Atheia dan Lucas. Mereka tampaknya sudah selesai bermain dengan hiu besar itu. Air danau sudah kembali tenang tanpa ada monster yang berenang di dalamnya."Mama.." Atheia menggenggam tanganku.
"Kamu mengagetkanku Athanasia. Kenapa tiba tiba kamu pingsan?" Si penyebab aku pingsan malah mengatakan aku mengagetkannya.
Aku yang lebih kaget! Ibu mana yang tidak pingsan melihat anaknya berfoto dengan santai di depan mulut hiu yang terbuka lebar. Itu sudah seperti poster film hiu yang pernah kulihat di depan bioskop.
"Lucas..kemarilah." Aku melambaikan tangan dan memanggil Lucas agar lebih mendekat padaku yang masih berbaring di kursi yang ada di dermaga.
"AAAWWW!!"
Tangan naga hitamku meraih telinga Lucas dan menariknya ke atas.
Pria ini tidak juga bersikap seperti orang dewasa pada umumnya, bahkan setelah memiliki anak. Bisa bisanya dia memancing hiu bersama putriku yang masih berumur dua tahun setengah."Jangan pernah melakukan hal berbahaya seperti itu lagi!"
"Iya! iya! sekarang lepaskan tanganmu. Telingaku akan putus jika kamu lebih lama lagi menariknya."
Aku melepaskan tangan nagaku dari telinganya yang sudah sangat merah.
"Mama, Athe cenang pancing iuu cama papa."
Atheia berdiri di depan papanya. Ah mereka kompak sekali.Sepertinya tidak ada gunanya aku mengomel pada dua orang ini. Mereka akan selalu bermain hal aneh seperti tadi.
"Apa yang perlu dikhawatirkan jika anakmu sendiri berteman dengan harimau? Aku mengawasinya tadi jadi tidak akan terjadi apapun pada putri kita."
Aku menatap kosong pada pria gila yang sudah terlanjur menjadi suamiku. Perkataannya tidak salah tapi tetap aku tidak bisa menghilangkan perasaan khawatirku.
Dia mengangkat Atheia yang masih merentangkan tangan untuk melindunginya dari amukanku.
"Lucy, bagaimana kalau lain kali kita menangkap Naga? Mamamu sudah biasa melihat naga jadi tidak akan pingsan seperti tadi."
Lucas malah melontarkan ide gila lain.
Yang tentu saja disambut gembira oleh carbon copy dirinya.
Dua orang yang sangat mirip itu sekarang sudah sama sama terkekeh sambil berhadapan.Ahh.. hidupku. Aku memijat lagi pelipisku karena mulai membayangkan dua orang itu menaiki naga dan terbang mengelilingi istana. Kenapa itu terlihat sangat jelas dalam benakku? Apa ini ramalan masa depan?
"Haaah.." Aku menghela nafas panjang.
Hmm. Ngomong ngomong, sepertinya ada yang aku lupa karena terlalu fokus pada dua orang ini.
Oh aku lupa pada Nona Chloris!
"Lucas, berkenalanlah dengan Nona Chloris. Mulai sekarang dia yang akan menjadi pengawal Athe.
Aku berdiri dan memanggil Chloris yang berdiri agak jauh dari kami.
"Chloris, ini suamiku Lucas."
Tanganku menyentuh punggung Lucas agar dia berbalik menatap wanita itu."Salam pada Tuan Lucas. Terima kasih sudah menyelamatkan nyawa saya dua hari yang lalu. Kebaikan Tuan akan saya balas dengan kesetiaan saya menjaga Putri Atheia." Chloris membungkuk di hadapan Lucas.
"Tidak perlu berterima kasih. Aku melakukannya hanya karena diminta istriku."
Lucas menjawabnya acuh. Dia dan Claude memang satu jenis."Upu upu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)
FanficDi usiaku yang ke-26 akhirnya Claude mau melepaskanku menikah dengan pria yang kucintai. Hari hariku kini semakin berwarna dengan keluarga kecilku. Suami tampan yang senang menggodaku. Putri kecil yang sangat mirip dengan ayahnya. Ayah yang semaki...