- Family -

6.1K 466 63
                                    

"Ibu Peri!!"

*Bukk*

Gadis kecil itu memeluk Athanasia yang sedang membuat rangkaian mahkota bunga di istana emerald. Gadis kecil cantik itu berambut merah seperti ayahnya dan warna matanya hijau tosca seperti ibunya.

"Felicia!!" Lily segera menjauhkan gadis kecil itu dari Athanasia. "Bukannya ibu sudah bilang jangan memeluk Tuan Putri sembarangan seperti itu."

"Tidak apa apa Lily. Felicia, bagaimana kabarmu? Maaf sudah lama aku tidak bermain denganmu" Athanasia tersenyum dan menggandeng gadis kecil itu untuk duduk di sofa bersama. Gadis itu memanggil Athanasia Ibu Peri karena menurutnya Athanasia persis seperti Ibu Peri yang ada di buku cerita yang dia baca.

"Hehe Aku tidak apa apa kok. Ibu bilang ada adik bayi di perut Ibu Peri jadi aku tidak boleh ganggu." Gadis itu masih berumur 4 tahun tapi sudah pintar seperti ayah ibunya. Athanasia mengelus kepala Felicia penuh kasih sayang.

"Ini untukmu Felicia." Rangkaian mahkota bunga itu sengaja dibuat Athanasia untuk Felicia yang hari ini berulang tahun. Athanasia memberikan sihir pemurnian di dalam mahkota bunga itu.

"Terima kasih Ibu Peri. hehehe" Senyum Felicia benar benar mirip ayahnya. Murni penuh kebahagiaan. Orang orang yang melihat Felicia juga ikut menjadi bahagia. Kekuatan misterius itu pasti berasal dari kedua orang tuanya.

"Jadi ada adik bayi ya di perut Ibu Peri?" Felicia mendekatkan telinganya di perut Athanasia.

"Apa kamu bisa mendengar detak jantungnya, Felicia?" Athanasia bertanya pada gadis kecil itu. Lucas sering melakukan hal yang sama dan katanya terdengar detak jantung anak mereka.

"hmm. Tidak. Coba aku dengarkan lagi." Sepertinya hanya ayahnya yang bisa mendengar.

Akhirnya Felicia menyerah. "Adik bayi, kalau sudah keluar ayo kita main bersama." Dia tersenyum dan mengelus perut Athanasia.

"Tentu adik bayi akan bermain dengan Kak Felicia." Athanasia menirukan suara bayi untuk menjawab pertanyaan Felicia.

"Hehe.. Tapi Ibu Peri, bagaimana caranya adik bayi bisa ada di dalam?"

*Glek* Athanasia dan Lily sama sama menelan ludah mendengar pertanyaan polos Felicia.

"Aa itu.. begini Felicia.." Athanasia gelagapan menjawab pertanyaan Felicia. Dia kebingungan menjelaskan proses pembuatan bayi.

Felicia memiringkan kepalanya. Bingung dengan reaksi Athanasia.

"Felicia, adik bayi bisa ada di dalam karena ibu peri dan tuan penyihir saling mencintai. Tuhan memberi adik bayi di dalam perut ibu peri setelah melihat cinta mereka." Lily mengelus kepala putrinya dan membantu Athanasia menjawab pertanyaan Felicia.

"Be..benar Felicia. Ini karena Ibu Peri dan Tuan Penyihir saling mencintai."

"ooooh..." Felicia mengangguk pelan, kemudiam menatap perut Athanasia dengan penuh keingintahuan.

*Tok Tok*

"Tuan Putri, Paduka ingin saya menyampaikan bahwa beliau ingin makan siang dengan Anda." Felix masuk dengan membawa kabar dari Claude.

"Ayaaaaah!!!!!" Felicia segera berlari menuju ayahnya yang baru datang.

"Feliz! Kenapa kamu ada disini?" Felix terkejut melihat putrinya ada di istana emerald. Dia berjongkok menyambut Felicia. Gadis kecil itu langsung memeluk leher Felix, minta digendong.

"Aku yang mengundangnya Felix. Ini hari ulang tahunnya. Tentu aku harus memberinya hadiah." Athanasia menjawab pertanyaan Felix.

Felix beradu pandang dengan Lily. Lily hanya mengangguk pelan.

Eternal Life Season 1 (Who Made Me A Princess Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang