ALBIAN

01

Aku mencintaimu, itu urusanku.
Arinjani

SMA KALINGGA.

Sepasang sepatu usang itu turun dari angkutan umum ibukota berwarna biru, seorang gadis menatap ke depan dengan tatapan kagumnya. Sebuah gedung yang menjulang tinggi yaitu sekolah barunya. Hari ini, Saskia Arinjani yang kerap disapa Arin telah resmi menjadi salah satu siswi di SMA berkelas ini.

SMA Kalingga, sekolah bertaraf Nasional yang terletak di Jakarta pusat ini belakangan mencuri perhatian banyak orang karena didirikan oleh dua perusahaan yang sedang naik daun akhir akhir ini.

Untuk masuk ke SMA ini tentunya harus merogoh kocek yang tak sedikit, bahkan sekolah ini dikategorikan sekolah dengan bayaran termahal di Asia. Tentu saja bukan orang sembarangan yang bisa masuk kesini. Dari mulai anak pengusaha, politikus, pejabat, dan kalangan atas lainnya.

Tapi SMA Kalingga juga menyediakan banyak beasiswa berprestasi, bagi yang mungkin kurang mampu untuk bersekolah disini. Segala fasilitas mewah tersedia disini, mulai dari kolam renang, lapangan indoor maupun outdoor, gedung olahraga dan ruang kelas yang sangat memadai. Dan juga menyediakan banyak ekstrakulikuler untuk mengasah bakat dan hobi murid disini.

Namun tak hanya kemewahannya saja, SMA Kalingga juga terkenal dengan kasus bullying nya yang sangat tinggi. Tak sedikit siswa ataupun siswi yang memilih keluar karena tak tahan dibully bahkan sampai bunuh diri karena mentalnya terganggu. Apalagi murid beasiswa akan menjadi sasaran empuk disini.

Lihatlah Arin saat ini, belum sempat dia menginjak koridor sekolah itu tapi sudah banyak sekali orang menatapnya dengan sinis, jijik dan juga remeh bahkan dengan terang terangan membicarakannya.

Itu murid barunya...

Gue kira cakep anjir..

Hancur sudah ekspektasi gue..

Gue liat tadi dia turun angkot..

Iyuh jaman sekarang naik angkot gak level banget...

Stylenya norak banget...

Pasti anak kampung nih..

Najis kuman

Modelan begini biasanya tinggalnya di gang kumuh...

Murid beasiswa pasti dia...

Iyalah dekil begitu..

Tapi dia lumayan manis..

Katarak mata lo..

Gadis itu memilih tak menghiraukan perkataan jahat murid disini, dia tetap melangkah lurus untuk mencari keberadaan ruang kepala sekolah di sekolah sebesar ini. Lagipula niatnya disini hanya untuk mencari ilmu.

Arin menguatkan dirinya untuk bertanya pada tiga orang siswi di depannya, karena kakinya sudah ingin patah berkeliling mengelilingi gedung depan sekolah ini hanya untuk mencari ruang kepala sekolah.

Dengan tangan gemetar ia menepuk pelan bahu seorang siswi yang memakai bando biru yang bername tag Sherly itu. "permisi kak." cicit gadis itu.