37

10.2K 529 120
                                    

Radya dan Artha berjalan bergandengan tangan memasuki koridor SMA Kalingga itu dengan sesekali melemparkan guyonan membuat sebagian murid menjodoh jodohkan mereka.


Gila cocok juga mereka

Bian gak ada, Artha pun jadi

Kawal deh sampai jadian

Mana ada orang kak Artha belom move on

Beda agama anjrid..

Tuhan memang satu kita yang tak sama~

Cocokan ini daripada sebelah

Sebelah Saha anying?

Noh Bian Arin...

Udah sih biarin aja

Iya.. ngurusin hidup orang aja.

Bian yang baru sampai di sekolah bersama Arin pun menahan kekesalannya dalam dalam ketika mendengar ungkapan bahwa Radya dan Artha sangat cocok. Katanya. Cowok itu mati matian menahan panas yang meluap luap di hatinya, dan tetap tersenyum sesekali menimpali cerita Arin yang menurutnya sangat tak penting.


"Udah sana masuk, belajar yang bener!." usir Bian setelah sampai di depan kelas Arin.

Arin mendekat ke Bian, berjinjit dan mengecup pipi Bian sekilas dan berlari masuk ke kelasnya meninggalkan cowok yang terpaku tak percaya. Bian menyentuh pipinya dan segera pergi dari situ, setelah agak jauh dari kelas  dengan kasar dia mengusap pipinya berharap bekas ciuman Arin tadi   menghilang.


Cup..

Bian menoleh dan tersenyum lembut, dia menarik tangan Radya menuju lorong sepi di sekolah itu dan memeluk tubuh Radya erat menghirup aroma khas Radya yang selalu membuatnya kecanduan.

"Gue kangen banget sama lo." gumam Bian pelan tepat di telinga Radya

"Hmm, gue juga."

Bian dengan sengaja mengigit kecil daun telinga Radya, yang membuat gadis itu melenguh dan mencubit pinggang Bian.

"Udah ahh ntar ketahuan." ujar Radya lalu melepaskan tangan Bian dari pinggangnya.

"Emang kenapa kalau ketahuan?!, kan kita gak ngewe."

"Hehh mulutnya!." sentak Radya lalu menepuk bibir Bian.

"Udah yuk ke kelas" ucap Radya lalu melangkah dari situ diikuti Bian.

Radya menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang, dia tersenyum miring pada siswi yang juga menatapnya lalu mengisyaratkan siswi itu untuk pergi.

Apa yang akan dilakukan Radya?

🌾🌾🌾

Bian dkk dan Arin tentunya, sedang duduk tenang di pojok kantin seperti biasanya, Arin tersenyum angkuh menatap Radya yang juga memandangnya. Dia menyodorkan suapannya lagi ke Bian yang entah sedang apa dengan ponselnya, lalu melirik Radya yang memakan baksonya dengan tenang.

ALBIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang