19

11.4K 535 23
                                    

Rara
Gue lagi otw pulang jemput di stasiun yaaa❤️


Siap tuan putri

Bian segera mengganti pakaiannya setelah mendapat pesan dari Radya 1 jam yang lalu. Dia sangat menantikan ini, karena walau hanya satu hari namun dia sangat rindu dengan Radya.

"Selamat pagi tuan muda." sapa Cakra -  tangan kanan ayah Bian.

Bian hanya mengangguk lalu mencium pipi Erlita sekilas dan duduk bersama untuk sarapan pagi ini.

"Pagi pagi udah rapi, mau kemana bang?" tanya Harvi melihat penampilan Bian yang rapi dengan sweater dan celana jeans nya.

"Mau jemput Rara."

"Kamu mau sarapan apa bang?" tanya Erlita lalu menunjuk roti dan nasi goreng.

"Nasi goreng aja Bun."

"Sama Cakra aja, sana kasian dia nganggur," kata Harvi menatap Cakra yang tengah memakan roti selai kacang.

Bian mengangguk lalu memakan nasi goreng pemberian bundanya dengan cepat, tak mau Radya sampai sebelum dirinya.

"Buruan keburu Rara dateng!" titah Bian menatap Cakra yang dengan cepat melahap rotinya.

Erlita menggelengkan kepalanya, 2 hari ini Bian uring uringan di rumah karena tak ada Radya. Bahkan semalam dia menginap di kamar Radya, katanya sih kangen.

"Mari tuan!" ajak Cakra setelah selesai dengan sarapannya.

"Gue belum selesai, panasin dulu mobilnya!" titah Bian seenaknya.

Harvi menggelengkan kepalanya, "sensi amat, kaya gak dapet jatah." gumamnya.

"Emang gak dapet. Emang ayah, tiap hari minta."

"Tau dari mana lo?"

"Kedengeran dari kamar Bian." Erlita menunduk malu mendengar perkataan Bian.

"Udah ahh males, Bian sama ayah." ucap Bian lalu membawa piring kotornya ke dapur.

"Loh gue salah apaan?"

"Udah jangan berisik cepet makan!" ucap Erlita menatap tajam Harvi.

"Gini amat jadi cowok." gumamnya pelan.
......

Bian mengecek kembali jam tangannya setelah 1 jam berada di stasiun dengan Cakra.

"Mana sih lama banget?!" sebal Bian lalu duduk di sebelah Cakra.

"Menurut jadwal 15 menit lagi nona datang tuan." ucap Cakra sopan.

"Hmm, gue tau." jawab Bian tengil.

"AL..."

Bian menoleh ke kereta yang baru saja tiba, lalu tersenyum lebar dan berdiri lalu berlari mendekati Radya yang juga berjalan ke arahnya. Saat Bian ingin memeluk tubuh Radya, Radya malah berjongkok membenahi tali sepatunya yang lepas. Hingga tak sengaja Bian memeluk Arin di belakang.

ALBIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang