Pagi pagi sekali Arin sudah siap ke sekolah, saat ini dia sedang menyantap sarapan bersama keluarga kecilnya. Hanya telur dadar dan nasi hangat tapi menurutnya itu sudah menu yang cukup mewah.
"Ini bekalmu ya, Rin." ucap Ningsih membawa kotak makan berwarna ungu berisi nasi goreng dan telur itu.
Arin mengangguk, "pasti makanan di sekolah mu mahal mahal kan?, jadi kamu bawa bekal terus aja." Sambungnya yang diangguki lagi oleh Arin.
"Yaudah deh, Arin berangkat dulu." pamit Arin mencium tangan ibu dan bapaknya.
"Bareng bapak aja nduk." Yanto- bapak Arin berdiri dan bergegas mengambil kunci motornya.
"Ehh..gakpapa pa?, nanti muter nya jauh loh." ucap Arin.
"Gak papa, ayo buruan naik!" jawab Yanto lalu dituruti oleh Arin.
"Udah lama Arin gak dianter bapak" ujar Arin tiba tiba. Memang saat di SMA yang dulu sebelum dia pindah ke SMA Kalingga Arin lebih sering berangkat bersama bapaknya karena searah.
Yanto menepikan motornya tepat di gerbang SMA Kalingga, menatap penuh kagum bangunan di depannya dengan mata berbinar.
"Ini sekolahmu Rin?, gede banget." ucap Yanto kagum.
Arin terkekeh lalu menyalimi tangan Yanto,"iya pak, bagus kan?" ucapnya.
"Bagus banget, ini sekolah apa mall?. bapak jadi pengen masuk." ujar Yanto berdecak kagum membuat Arin kembali mengeluarkan tawanya.
"Udah, bapak ntar kesiangan lagi." potong Arin membuyarkan lamunan Yanto.
"Oh iya yaudah bapak berangkat dulu. Kamu belajar yang bener, assalamualaikum." pamit Yanto lalu melajukan motornya lagi.
"Waalaikumsalam." gumam Arin lalu memasuki sekolahnya dengan menunduk, karena sudah ada beberapa siswa disitu.
Lagi lagi dia mendapatkan beberapa cibiran untuknya. Arin memilih tak perduli, menulikan telinganya sesaat. Lalu duduk di kursi koridor itu menunggu Bela dan Kavi yang katanya sudah on the way.
"ARIN..."
Teriakan melengking itu membuat Arin langsung mendongak, menoleh ke arah gerbang ada Kavi yang berlari ke arahnya. "loh kamu gak bawa motor?" tanya Arin setelah Kavi sampai di depannya.
"Rusak motor gue, maklum udah tua." jawab Kavi ngos ngosan.
"Bela belum berangkat?" tanya Kavi lalu dibalas gelengan oleh Arin.
Mereka mengalihkan pandangannya ke arah mobil putih keluaran terbaru yang memasuki pelataran SMA, lalu keluarlah seorang perempuan cantik dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.
Gila kak Radya comeback coyy
Demi apa makin cantik aja kembaran gue
Gak sia sia gue berangkat pagi
Wihh berita hot nih..
Maknya ngidam apa ya dulu bisa cantik begitu
Bau duit..
Dinotice gue syukuran..
Pernah makan gorengan gak ya dia
Pernah lah njrit seelit elitnya orang pasti pernah makan
Iya njir alay lo
Cantiknya berdamage
Tumben gak sama kak Bian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBIAN
Teen FictionAlbian Athalla Brawijaya, cowok dengan sejuta pesonanya yang dapat memikat kaum hawa. Berperan juga sebagai ketua geng motor terbesar. Kebengisannya dalam membantai semua musuh musuhnya membuatnya semakin di segani. Tapi siapa yang menyangka, di bal...