79

6.9K 451 115
                                    

Berjalan beberapa Minggu, akhirnya tepat Senin besok kelas dua belas SMA Kalingga akan melaksanakan ujian nasional untuk kelulusan, setelah mati matian belajar dan di beri jam tambahan. Dan belum lagi ada yang mengambil bimbingan belajar.

Namun pagi ini SMA Kalingga kembali di gegerkan dengan suatu berita besar dan bukan masalah ujian ini namun masalah lain, yang sangat menggemparkan siswa maupun para guru guru.

Taukah kalian apa itu?.

Foto Arin yang tengah berada di depan bidan tempo hari, foto saat Arin menyerahkan testpack ke Alan saat di taman, foto testpack itu sendiri dan yang di cetak paling besar adalah foto saat Arin dan Alan terpaksa di nikahkan di malam itu.

Dan itu semua tertempel di seluruh Mading sekolah yang jumlahnya puluhan dan tentunya para siswa dan guru tau, banyak yang sudah bersiap di halaman sekolah menunggu Arin datang.

Mereka tak sabar untuk membully gadis itu habis habisan untuk kesekian kalinya lagi, karena lagi lagi cewek itu membuat nama SMA Kalingga tercemar dengan tingkah busuknya.

Dan setelah sekian menit menunggu akhirnya yang di tunggu tunggu pun datang seorang cewek yang melangkah masuk ke kawasan SMA Kalingga sambil menunduk ketika  mendengar cacian dari setiap orang yang dia lewati.

Langkahnya berhenti sejenak, dia memutar kepalanya mencari Alan yang nyatanya sudah tak ada, Arin menghela napas berat. Mengapa sikap Alan padanya juga berubah?. Apakah orang orang jahat itu mempengaruhi Alan?.

Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri menatap setiap orang yang seakan menghakiminya, bahkan jauh lebih buruk dari hari hari sebelumnya. Ada apa lagi ini?!. Musibah apalagi ini?!.

Kaki mungilnya tepat menginjak lantai koridor itu telinganya sudah memerah dan panas mendengar banyak cacian untuknya.

Cih menjijikkan banget!!

Jablay!!

Hamil di luar nikah, memalukan!

Aib sekolah!!

Karma tuh pasti!!

Liat aja nanti juga di depak dari sekolah

Itu mah pasti, kalau kagak gue demo lah..

"WIHH TUAN PUTRI UDAH DATENG NIH!!,"

Mendengar itu Arin langsung mendongak, dia melihat kedua sahabatnya juga Isma dan Putri yang berjalan ke arahnya seakan singa kelaparan yang sedang mengincar mangsanya.

Arin berjalan mundur merasa takut dengan ke empat orang itu, dulu dia masih punya dua sahabatnya tapi saat ini kedua sahabatnya malah berada di barisan para pembully dan musuhnya apalagi Bela yang tersenyum miring ke arahnya.

Arin yakin ini adalah perbuatan Bela, ya Arin sangat yakin, dan dia juga yakin pasti ada campur tangan Khalisa dan Radya disini.

"Ada apa?!," tanya Arin lirih.

"Ck!, Masih aja sok sok polos." balas Isma sambil menjambak rambut Arin pelan namun berhasil membuat cewek itu meringis.

Cewek itu membawa Arin ke depan Mading utama sekolah itu dan terpampang nyata foto foto yang menjadi penyebab di bully nya Arin saat ini, seketika matanya terbelalak, napasnya tercekat, dan dia pun melemas.

Tamat riwayatnya hari ini.

"Kaget ya sahabat?." kata Bela dengan nada lembut di buat buat.

Cewek itu membelai pipi Arin perlahan yang langsung di tepis oleh cewek itu, "jangan sentuh aku, dasar penghianat!."

"Gak papa lah, yang penting gue kaya gak kayak lo miskin!." jawab Bela yang di sambut sorakan tawa membuat Arin kembali terdiam.

"Iyuhhh Bel jangan deket deket ntar ketularan lagi virus lonte nya." Kavi menarik tangan Bela mundur menjauhi Arin.

ALBIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang