74

7.2K 438 77
                                    

Hari Minggu, surganya para pelajar. Dua hari yang paling menjadi kegemaran mereka apalagi kalau bukan Sabtu dan Minggu setelah melewati lima hari lainnya yang sangat melelahkan.

Di hari ini lah semua orang berkesempatan menghabiskan waktu dengan orang terkasihnya, entah dengan sahabat, keluarga, atau pacar. Pergi ke suatu tempat atau hanya di rumah beristirahat.

Seperti hal nya Bian dan Radya saat ini, kedua orang itu memutuskan tak pergi hari ini jadi singkatnya mereka akan menghabiskan hari Minggu ini di rumah saja.

Pagi ini mereka bangun tepat jam enam, entah kenapa kebetulan atau memang takdir mereka bangun bersamaan. Setelah mandi dan sarapan Radya pun langsung melangkah menuju rumah Bian seperti biasa.

Ada Harvi yang ingin berangkat ke kantor padahal hari Minggu, dan Erlita yang ingin pergi arisan. Jadi tinggallah Radya dan Bian yang tinggal di rumah melakukan kegiatan membosankan.

"Gue mau nyuci motor dah." celetuk Bian lalu bangun dari tidurnya.

Mereka tengah menonton acara televisi dengan Bian yang tidur di pangkuan Radya, dan cewek itu tengah asik bermain ponsel dengan bibir yang asik mengunyah keripik kentang.

Melihat Bian yang melangkah keluar rumah Radya pun segera meletakkan ponselnya dan berlari mengikuti cowok itu, "ikutttt..."

Cewek itu berkacak pinggang sembari menyipitkan matanya menyesuaikan cahaya matahari yang manyapa retinanya. Melihat Bian yang tengah menarik selang dan membawa satu ember ke samping motor, matanya mengedar dan dia pun memutuskan menyiram tanaman Erlita walau masih pagi.

"Gue mau nyiram ini boleh gak ya?," tanya Radya menunjuk tanaman tanaman Erlita yang berjejer rapi.

Cowok itu mengangguk sekilas lalu mulai membasahi motornya dengan air dan Radya pun menarik selang khusus untuk menyiram tanaman kemudian mulai menyemprotkan air itu pada bunga bunga yang nampak sangat segar.

Radya bersenandung menyanyikan lagu yang sukses menjadi jajaran lagu favoritnya akhir akhir ini, bait karya Tulus berjudul monokrom yang sukses membuat Radya jatuh cinta saat mendengarkannya pertama kali.

Sesekali gadis itu dengan iseng menyipratkan air ke Bian hingga cowok itu berteriak kesal, Minggu yang sangat indah walau serasa membosankan.

"Kita tak pernah tau berapa lama kita di beri waktu~"

"Jika aku pergi lebih dulu jangan lupakan aku, ini lagu untukmu ungkapan terimakasihku~." senandung Radya asal namun sukses membuat Bian mendongak.

"Nyanyi apa sih jelek banget!" cibirnya merasa tak suka dengan lirik yang di nyanyikan Radya.

"Enak aja!, Bagus ini tuh." jawab cewek itu tak terima.

"Bagusan juga suara gue." ujar Bian membanggakan dirinya.

Bibir Radya mencebik, "bagusan gue lah kemana mana."

"Heh!, suara gue tuh kek suaranya Shawn Mendes." balas Bian yang membuat Radya menyemburkan tawanya.

"Shawn Mendes, Shawn Mendes. Aldi Taher kali!."

Mendengar itu sontak mata Bian melotot, "enak aja lo!"

Radya berbalik menatap cowok yang terlihat kesal itu, "NISA SABYANNNN, I LOVE YOU SO MUCH~.." ejeknya sambil menjulurkan lidahnya.

Bacanya harus bernada!!!

"Kurang ajar!" Bian pun meraih ember sabunnya lalu menyipratkannya ke cewek itu tak tinggal diam Radya pun membalas dengan menyiram Bian dengan selang yang dia pegang.

ALBIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang